Akhirnya, sebentar lagi cerita Real or Dream bakal ada versi cetaknya 🎉🎉🎉
Jadi, kalo gak mau ketinggalan infonya, kalian bisa follow akun instagram Shin
- Akubebbyshin-Thank you 🙏🏻🙏🏻
Happy Reading gengs 💋
♥ ♥ ♥ ♥ ♥
Ternyata para sahabat Clarista yang tadi sibuk masing-masing, kini satu per satu meninggalkannya dan berjalan menuju lantai empat. Tempat dimana pesta topeng diadakan. Belum ada yang menyadari ketertinggalan Cla disana. Cla masih duduk di tempat yang sama dimana mereka tadi berbincang dan berkumpul pertama kali.
Augfar tetap pada pendiriannya, menatap intens Clarista yang membuat gadis itu sangat terusik.
"Bisa nggak sih kamu nggak usah ngeliatin aku segitunya?!" kesal Cla pada Augfar.
"Aku suka kamu manggil aku dengan sebutan kamu, terdengar sangat spesial dan intim," ucap Augfar menggoda Cla
Cla mendesah kesal saat tatapan Augfar masih saja menatapnya.
"Please, gak usah tatap aku terus." gusar Cla.
"Kenapa? Aku cuma ngeliatin aja. Nggak lebih," jawab Augfar santai.
"Augfar, please! Masih banyak hal lain yang bisa kamu liatin kecuali aku."
"Oh, ya? Tapi aku nggak tertarik!"
"Terserah kamu!"Clarista memalingkan wajahnya ke arah lautan manusia yang tengah asik berjoget dilantai dance
Sedangkan Augfar, pria itu masih terus memandang Clarista dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.
🍃🍃🍃
"Gre!" teriak Alex ketika melihat wanitanya sedang berdiri sendirian menatap lantai dance dengan segelas vodka digenggamannya.
Grenda menoleh, senyum sumringah langsung menghiasi wajah cantiknya. Alex berjalan mendekati Grenda, mendekap secara spontan dan melumat bibir candu itu dengan rakus. Grenda mencoba menghentikan ciuman Alex dan berhasil. Alex menatapnya dengan tatapan tanda tanya.
"Aku takut sahabatku tau, Lex!" ucap Grenda.
"Nggak perlu ditutupi lagi, aku udah capek! Jammie, Nico dan Augfar juga udah tau gimana kita. Dan mereka fine-fine aja, Sayang!" jelas Alex dengan memilin rambut Grenda.
Sayang. Satu kata yang berhasil membuat Grenda merasakan jutaan kupu-kupu bertebaran di perutnya. Seakan terhipnotis, Grenda menganggukkan kepalanya dan Alex langsung menciumnya dengan liar.
"Get a room, please!" sindir Dima pada Alex dan Grenda, sedangkan Danisha, Gisella menatap shock pada sahabatnya itu.
"Sorry, Bro. By the way, thank you untuk undangan pestanya malam ini," ucap Alex tanpa rasa bersalah.
Grenda melepas tangan Alex yang melingkar di pinggangnya dan menghampiri kedua sahabatnya, "Lo berhutang cerita sama kita," bisik Gisella pada Grenda dan diikuti dengan anggukan dari Danisha.
Model cantik itu menanggapinya dengan senyuman, "Kalian cuma berdua? Clarista dimana?" tanya Grenda pada akhirnya.
"Cla? Oh, iya. Cla dimana, ya? Gue nggak sadar kalo dia nggak sama kita sekarang," cemas Danisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real or Dream 🔞 [ ✔️SUDAH TERBIT NOVEL + EBOOK ]
RomanceBlurb !! Akibat taruhan konyol yang dilakukan Clarista dan tiga sahabatnya yang lain, sukses membuat Clarista malu dan patah hati, karena ditolak mentah-mentah dan dicaci maki di acara perpisahaan SMAnya. Semenjak kejadian itu, Clarista menutup rapa...