Akhirnya, sebentar lagi cerita Real or Dream bakal ada versi cetaknya 🎉🎉🎉
Jadi, kalo gak mau ketinggalan infonya, kalian bisa follow akun instagram Shin
- Akubebbyshin-Thank you 🙏🏻🙏🏻
Happy Reading gengs 💋
❤️❤️❤️❤️❤️
Selepas dari butik Clarista, Danisha melajukan mobilnya menuju apartemen milik Gisella dan Gio. Disana sudah ada Alex dan juga Grenda, sedangkan Dima sedang dalam perjalanan menuju apartemen yang sama.
Segala macam pikiran berkembang di otak Danisha dan ia tidak ingin sendirian memikirkannya. Ia butuh orang lain meringankan bebannya. Clarista, Augfar dan Nicolas. Hubungan rumit mereka serta pertunangan Jammie dan Vistania yang begitu mengejutkan.
Mobil telah parkir ditempat semestinya dan Danisha menuju lantai dua puluh dua untuk sampai ketempat Gisella. Pintu coklat diketuk pelan oleh Danisha, dan dibuka segera oleh sang pemilik yaitu Gisella.
"Ah, akhirnya elo balik juga. Lama banget sih? Elo kemana aja? Gimana Cla?" ucap Gisella sebagai salam pembuka melihat raut wajah Danisha di hadapannya.
"Suruh gue masuk dulu kek, baru ditanyain ini itu!" ucap Danisha ketus yang dibalas dengan kekehan oleh Gisella.
"Lupa gue, Dan. Sorry! Buru gih masuk, yang lain pada nungguin!"
Danisha masuk ke dalam dan melihat pemandangan Grenda duduk diatas pangkuan Alex yang bertelanjang dada dan Gio hanya memakai boxer mickey mouse kesayangannya sedang bermain playstation bersama. Kenapa para pria ini suka sekali tidak memakai baju. Ah, tidak perlu terlalu dipusingkan, toh tubuh mereka memang bagus untuk dipertontonkan.
Grenda langsung menoleh Danisha siap mendengarkan apa yang akan Dani katakan,
"Gimana, Cla?" tanya Grenda to the point.
"Dia marah!" dua kata yang keluar dari mulut Danisha, membuat seluruh perhatian seisi apartemen tertuju padanya.
Gio dan Alex meninggalkan stick playstation mereka begitu juga Grenda dan Gisella sudah berada di sisi kanan dan kiri Danisha.
"So?" tanya Alex.
"Ceritain lengkap, Dan. Sumpah gue penasaran," timpal Gisella.
"Wait. Gue mau minum dulu," Danisha meneguk orange juice yang sudah disiapkan oleh Gisella.
"Oke, gini. Please, jangan ada yang potong ucapan gue, sampe gue minta pendapat kalian semua!" kata Danisha pada sahabat-sahabatnya.
Gio, Alex, Gisella dan juga Grenda serempak mengangguk tanda setuju.
"Tadi pagi gue ke butik Cla. Awalnya gue nanya kenapa Dia nggak bisa dihubungi. Clarista bilang ponselnya udah dia hancurin. Terus gue tanya lagi kenapa sih, dia cuma jawab ga apa-apa. Otomatis gue kesel, kan? Jadi gue bentak dia. Gue katain dia childish. Eh, dia balik sinis sama gue. Bilang kalo kita semua udah childish banget ke dia karena ninggalin dia berduaan aja sama Nico tanpa persetujuan dia. Ya gue jelasin, kan? Nico yang minta buat bisa ngobrol empat mata sama Cla. Tapi tiba-tiba dia emosi banget ke gue. Selama gue sahabatan sama Cla, baru kali ini gue berantem gede sama dia dan dia serem banget kalo marah," jelas Danisha panjang lebar.
"Emangnya Cla emosi gimana sih? Maksud gue apa yang bikin dia emosi gitu?" tanya Grenda lemot.
"Ya menurut lo apa, Gre? Cla pernah ditolak Nico di depan orang rame dan dicaci maki. Wajar dong kalo Cla masih kecewa banget sama Nico. Dan Cla bilang, kita semua nggak pernah di posisi dia. Makanya kita nggak tau apa-apa sama perasaan dia," jawab Danisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real or Dream 🔞 [ ✔️SUDAH TERBIT NOVEL + EBOOK ]
RomanceBlurb !! Akibat taruhan konyol yang dilakukan Clarista dan tiga sahabatnya yang lain, sukses membuat Clarista malu dan patah hati, karena ditolak mentah-mentah dan dicaci maki di acara perpisahaan SMAnya. Semenjak kejadian itu, Clarista menutup rapa...