PART 06 [ REPOST ]

15.1K 746 32
                                    

Akhirnya, sebentar lagi cerita Real or Dream bakal ada versi cetaknya 🎉🎉🎉

Jadi, kalo gak mau ketinggalan infonya, kalian bisa follow akun instagram Shin
- Akubebbyshin-

Thank you 🙏🏻🙏🏻

Happy Reading gengs 💋

❤️❤️❤️❤️❤️

"Pagi, Nan!" sapa Danisha pada Kinan yang tengah sibuk pada satu buku.

"Eh, Mbak Dani. Pagi juga, Mbak. Wah, tumben banget pagi-pagi udah mampir."

"Iya, nih. Ada perlu sama Cla. Bos lo ada kan? " tanya Dani basa basi.

"Ada kok diruangannya, Mbak. Tapi gitu deh. Mukanya nyeremin dari tadi pas dateng sampe sekarang," curhat Kinanti pada Danisha.

"Ya, udah deh. Gue masuk dulu ya, Nan?" pamit Danisha.

Danisha berjalan menuju ruangan Clarista yang pintunya tertutup rapat. Tiga kali ketukan tidak ada jawaban dari Clarista. Maka Danisha membuka dengan santai pintu ruangan tersebut.

Terlihat disitu Clarista tengah sibuk dengan sketsa-sketsa baju miliknya. Tidak ada niat sama sekali untuk melihat siapa tamu yang masuk ke ruangannya.

"Kenapa handphone lo nggak aktif?" tanya Danisha tanpa basa basi.

Clarista tetap diam, tidak mengacuhkan pertanyaan Danisha barusan. Berpura-pura tidak mendengar meskipun ia tau jika sahabatnya ini mengajaknya bicara.

"Cla, gue lagi ngomong sama lo. Ponsel lo kenapa nggak bisa dihubungi," tanya Danisha lagi dengan nada yang lebih tinggi.

"Udah gue hancurin," jawab Clarista datar.

"Lo kenapa sih, Cla?" tanya Danisha kesal.

"Gue nggak kenapa-kenapa!" Clarista menjawab tetap dengan kesibukannya mendesain gaun-gaun milik kliennya.

"Lo childish banget sih, Cla. Sikap lo kekanakan kayak gini tau nggak!" kesal Danisha.

"Gue childish?"

"Bukannya kalian yang childish! Ninggalin gue berduaan dengan Nico. Kalian pikir tindakan kalian nggak childish?" jawab Clarista dengan emosi.

"Apa salahnya? Kita pengen lo baikan sama Nico dan juga Nico yang mohon-mohon sama kita buat dia bisa ngobrol empat mata sama lo," jelas Danisha.

"Tanpa persetujuan gue? Lo semua mengaturnya? Gue udah nggak peduli lagi tentang dia. Gue udah maafin dia. Tapi inget, gue cuma maafin dia. Kalo kata lo gue maafin dia bakal menghapus memori kelam gue sama dia? Lo salah besar. Lo nggak pernah ada diposisi gue dan nembak cowok didepan orang rame, terus lo ditolak mentah-mentah dengan segala caci maki. Lo nggak pernah ngerasain!" jelas Clarista panjang lebar dengan emosi menggebu.

"Gue tau, Cla. Gue ta—" ucap Danisha dipotong Clarista tiba-tiba.

"Lo tau apa? Tau rasa sakitnya ditolak didepan orang rame. Lo nggak tau apa-apa, Dan. Lo nggak pernah ngerasain yang gue rasain. Mending lo pergi aja dari sini. Pintunya disebelah sana. Gue males berdebat panjang sama lo."

Danisha menatap nanar sahabatnya. Belum pernah mereka bertengkar hebat seperti ini dan Danisha shock melihat Clarista bisa mengeluarkan emosi seperti saat ini.

Danisha kecewa pasti tapi ia tau pasti Clarista lebih kecewa atas tindakan mereka semalam yang membuat sang desainer murka pagi ini.

"Cla, gue minta maaf. Gue—"

Real or Dream 🔞 [ ✔️SUDAH TERBIT NOVEL + EBOOK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang