Bismillah....
Teman adalah cerminan diri.
Maka bertemanlah dengan yang baik maka kamu pun akan baik.
Right.❤❤❤
Matahari mulai ditelan lautan dengan warna kesenjaannya terpancar dari arah balik jendela kamar Aisyah, namun keindahan itu tidak begitu dihiraukannya karena fokus pada layar 5 inchi yang baru saja ia lepas dari charger.
Line...Line.., Lalalala...Line
Rupanya bunyi dari grup teralay dari sedret grup yang menjadi daftar di handphonenya. Grup Aisyah dengan teman- teman yang selama ini dekat dengannya.
"Hang out yuk nanti malam munpung lagi gak ada tugas dan besok juga kampus libur perihal lagi bentrok ya kaaaan." chat line teratas dari seratus sekian pesan.
"Yukk..."
"Ayook..."
"Kuy..."
"Oke, siap"
Semuanya setuju untuk hangout.
"Tapi jemput ya di rumah, soalnya mobil gua lagi masuk bengkel." Balas Aisyah ke grup.
"Siap bu bos, yang lain bareng- bareng ya ke rumah Icha. Jam 7 yaa otw." balas salah satu temannya yang bernama Renita.
Renita adalah teman yang paling lama kenal Aisyah alias Icha. Mereka satu sekolah sejak SD sampai sekarang masuk universitas ternama di Bandung.
Aisyah keluar dari kamar mandi dan mulai bersiap- siap. Ia memilah- milah baju dilemari, di keluarkannya semua sampai membuat pakaiannya terhambur di atas tempat tidur. Rupanya beberapa baju- bajunya mulai bosan ia lihat dan berniat membeli baju baru tapi kalau beli sekarang mana cukup waktu sampai teman- temannya datang jemput. Diambilnya secara acak saja baju yang terhambur kemudian mengganti pakaian.
Selepas mengganti pakaian ia pun bergegas turun ke bawah yang sebentar lagi teman- temannya akan sampai. Ia melihat Ibunya sedang menyiapkan makan malam diatas meja bersama bibi Itje. Dan Ayahnya sedang menelpon dengan seseorang yang sepertinya rekan kerjanya.
"Ehh.. anak ibu udah turun. Sini sayang makan malam bareng Ibu, Ayah dan Bi itjeh." Panggil ibunya sembari senyum.
Bi Itje memang asisten rumah tangga di rumah mereka tapi mereka sudah mengaggap bibi sebagai keluarga.
"Eeeem... Bu aku enggak ikut makan malam ya. Icha mau keluar bareng temen. Bentar lagi mereka datang." Ungkap Icha dengan mengkerucutkan sedikit bibir mungilnya.
"Loh besok kamu enggak ngampus? Kenapa tidak sekalian ajak teman- temannya makan malam disini. Ini bi Itje masak lumayan banyak kok." Ujar ibu.
"Kamu mau kemana Aisyah?" Tanya Ayah tiba- tiba, sembari duduk di kursi meja makan.
Aisyah atau Icha. Sitti Aisyah Zulaika. Nama yang indah diberikan oleh orang tuanya dan harapan orang tua nama yang diberi dapat memiliki arti bagi kehidupan Icha.
"Ayah..Icha mau keluar bareng teman- teman. Bentar lagi mereka sampai mau jemput Icha." jawab Icha dengan nada pelan takut di marahi Ayah.
"Kamu enggak boleh keluar. Nanti kalau ada apa- apa sama kamu bagaimana? Tidak baik anak cewek keluar malam. Nanti jadi kebiasaan." Nada bicara Ayah Icha sedikit naik menampakkan wajah kekhwatirannya yang tersembunyi oleh ketegasannya.
"Tapi ayah..."
"Enggak ada tapi tapi. Masuk kamar kalau tidak mau makan." Tegur ayahnya.
"Buuu..." Pintanya memohon menatap Ibunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Cinta Tarbiyah [SELESAI]
SpiritualAisyah adalah gadis yang mudah bergaul namun belum sampai jauh bergaul buruk ia mengalami tragedi yang membuat hatinya mati Melalui tarbiyah ia disapa hidayah dan mengenal sosok Khadijah. Sosok yang sangat ia sayangi. Hingga cinta Khadijah terbagi...