Selurus-lurusnya jalan, pasti ada likuan dan tanjakan yang tajam. Jangan menyerah hanya karena tak mampu, tapi berusahalah hingga kau dapat berkata mampu - Feby
------play music------
Lincah, supel, ceria, manis, baik, ramah, cantik , dan masih banyak lagi kata-kata indah melekat pada diri seorang Feby.
Namun, andaikan semua orang yang memujinya itu tahu, bahwa apa yang mereka lihat selama ini hanyalah tipuan semata yang telah dibuat oleh Feby dengan sebaik mungkin untuk menutupi keadaan dirinya yang sebenarnya.
Ia dilahirkan di keluarga yang cukup rusak dan itu sangat menjadi pukulan yang sangat keras bagi dirinya.
Semenjak usianya yang masih kecil, ia bukanlah seorang anak baik-baik. Ia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan dunia malam yang kejam.
Baginya bau alkohol, tarian malam, rokok, dan kerlap-kerlip lampu diskotik adalah teman utamanya.
Bahkan, menjadi wanita malam juga bukanlah hal yang baru bagi dirinya, hingga pada akhirnya pemahaman bahwa hubungan seksual merupakan hal yang wajar sempat tertanam dalam fikirannya.
Feby merasa bahwa saat ini dirinya sudah cukup berantakkan.
Masa depan dan cita-cita baginya hanyalah sebuah bayangan kelabu.
Ia sendiri hingga saat ini tak pernah mengerti apakah ia masih dapat mengubah semua menjadi lebih baik setelah ini.
Di masa SMA ini, ia bertemu dengan seorang gadis yang cukup menarik perhatiannya.
Gadis itu sebenarnya cantik, bahkan bisa dibilang dia sangatlah cantik. Kulit halus berwarna kuning langsat, bulu mata lentik, pipi dan bibir merah merona, serta rambut hitam legam yang indah tergerai lurus dan halus seperti sutera menghiasi tubuh bagai model milik gadis itu.
Ada satu hal yang sangat disukai Feby dari gadis itu, hal itu adalah senyum.
Ketika Feby melihat gadis itu, senyum yang ia lihat bagaikan mentari yang menghangatkan jiwanya. Ia yakin bahwa hal itulah yang akan membuat siapa saja yang melihatnya menjadi merasa tenang dan hangat.
Feby sangat yakin bahwa gadis yang dilihatnya itu pasti akan menjadi primadona di sekolah ini, kalau saja gadis itu tak begitu pemalu, pendiam, dan asyik dengan dunianya sendiri, serta menutup diri dari orang lain seakan ia punya masa lalu yang kelam.
Entah mengapa pada akhirnya Feby bisa bersahabat dengan gadis yang selalu diperhatikannya sedari awal.
Setelah Feby mengenal lebih dalam, ia merasa bahwa gadis cantik itu adalah orang yang sangat menyenangkan.
Feby yakin, bahwa gadis itu hanya tak bisa menutupi masa lalu dan masalahnya seperti dirinya. Atau mungkin bisa juga Feby yang terlalu pintar dan terlalu cerdik untuk menutupi masa lalunya itu.
Irene Wijaya, adalah gadis yang ciri-cirinya sudah disebutkan oleh Feby diatas.
Gadis sempurna yang tak pernah merasa sempurna karena persoalan hidupnya.
Feby sering melihat gadis yang bernama Irene itu seperti menangis ketika melihat kakak kelasnya.
Awalnya ia mengira bahwa ia hanyalah salah liat saja. Namun setelah ia mengamatinya, ternyata air mata yang menetes dari pelupuk mata gadis itu bukanlah air mata palsu.
Gadis itu telah benar-benar membuat membuat Feby merasa penasaran akan apa yang menggangu di fikiran Irene selama ini.
Seandainya kalian semua tahu, orangtua Feby bukanlah orangtua yang baik.
Bukan hanya mereka tak memberi perhatian pada Feby, seperti masalah yang biasa dihadapi oleh anak-anak pada umumnya, ini hal yang lebih serius daripada itu.
Ibunya adalah seorang wanita malam yang hingga saat ini masih bertahan menjadi wanita malam.
Pekerjaan sebagai wanita malam bukanlah hal yang wajar, seberapa malunya Feby apabila semua orang tahu pekerjaan ibunya itu. Terlebih lagi sejak kecil ia tak pernah mengenal siapa ayah kandungnya.
Setiap kali ia bertanya pada ibunya, pasti ibunya hanya menggelengkan kepalanya seakan tak pernah peduli untuk memikirkannya.
Dan kesimpulannya ada ia anak hasil hubungan malam ibunya entah dengan siapa.
Feby merasa sangat kesepian. Ketika ia ingin mengeluarkan segala unek-uneknya ia tak punya siapa-siapa lagi untuk dijadikan tempat bersandar.
Feby sangat memerlukan kebahagiaan walaupun itu sepercik saja dan ternyata malah diambil olehnya dengan cara yang salah dan membuatnya terjerumus akan kejamnya panggung kehidupan. Hingga Feby hampir bernasib sama dengan ibunya.
Dalam hatinya, ia merasa bahwa selama ini hidupnya telah hancur, dan ia ingin memulai hidup yang lebih baik di awal SMA ini.
Biarlah ia meninggalkan semua yang dulu dan meninggalkan semua harapan untuk memiliki keluarga yang harmonis.
Ia berfikir, mungkin lebih baik saat ini, ia mencoba bertahan di tengah kesendirian daripada harus berharap sesuatu yang selamanya tak mungkin menjadi kenyataan.
Dan disinilah Feby sekarang, di rumah kecil yang ia beli dengan uang hasil tabungannya sendiri.
Mungkin rumah ini bukanlah rumah yang indah seperti yang biasa ia lihat di televisi.
Rumah ini terletak di permukiman yang cukup kumuh dan padat. Sampah-sampah bertebaran di sepanjang jalannya. Air genangan berwarnya coklat mengisi lubang di jalanan depan rumahnya.
Ia yakin tak seorangpun yang mengenal dirinya mau mampir ke rumah itu apabila mengetahui keadaan yang sebenarnya.
Ukuran rumah itu juga tak bisa dibilang cukup layak untuk dijadikan rumah, sangat kecil dan pengap.
Namun dalam hati, Feby bersyukur akan hal itu.
Sebab uang yang ia pakai adalah uang yang ia dapat dari hasil kerjanya setelah ia kembali ke dalam kehidupan yang benar dan menjadi pelayan di salah satu rumah makan besar, serta menjadi pemain piano di sebuah cafe yang biasa menjadi tempat berkumpulnya anak muda jaman sekarang di kotanya.
Semua itu ia lakukan demi masa depannya sendiri.
Ia telah berusaha melupakan semua yang pernah terjadi dalam hidupnya walaupun itu menyisakan luka.
Karena ia tahu banyak yang mengalaminya, namu mereka tetap tegar dan itu pula untuk masa depan dirinya sendiri.
-------------
Yeay!!!
Setelah lama sekali tidak upgrade, dan sekarang upgrade huahahaha.
Makasih yang sudah baca dan jangan lupa kritik dan sarannya yaa..
Vote + comment juga oke 😍Kenalan?
Ig : @brigittaadelia
Line : brigittaadelia
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart? This Time!
Teen FictionSetiap waktu dapat mengungkapkan rasa. Setiap waktu dapat mengungkapkan cerita. Namun apakah dalam hidup hanya terdapat cerita bahagia? tidak, ini adalah kisahku dengan segala suka duka hidupku dan cerianya hatiku-Irene Wijaya, gadis dengan paras ca...