04

4K 590 115
                                    

"Bolos lagi?" Yoona menoleh, sedikit terkejut dan lebih banyak merasa bosan karena terus menerus di buntuti Oh Sehun. Bahkan saat dia ingin melompat keluar gerbang saja kambing itu masih saja menguntitnya.

"Kau biasa loncat dari sini ya?" Sehun masih tersenyum bodoh, menyilangkan tangannya di dada sambil melihat Yoona yang mencoba memanjat.

"Ah.. pantas saja kau terampil, melompat ke hatiku juga.." lanjutnya. Membuat Yoona hampir muntah, merasa ngeri dan merinding dengan bualan menjijikan Oh Sehun barusan. Dasar kampungan.

"Kau tahu tidak kalau-" ocehan Sehun terhenti saat gadis Im itu melemparkan botol bekas padanya, berseru 'jangan mengintip' sambil terus memanjat naik. Membuat sehun meloloskan kekehannya karena tingkah sialan menggemaskan milik Im Yoona.

"Aku tidak suka mengintip. Melihatnya secara utuh mungkin lebih baik. Mau mencobanya?" Katanya, mendekat pada tangga yang dinaiki Im Yoona dan memeganginya sambil membuang muka.

Yoona yang hampir menendang wajah pria itu, tapi berakhir berdeham canggung saat melihat Sehun memegangi tangga sambil memalingkan muka. Gadis itu berujung mengurungkan niatnya.

"Terharu, ya?" Kata Sehun, ikut naik saat Yoona sudah berada di atas tembok, bersiap untuk melompat pada jalanan di luar sekolah mereka.

"Mati sana." balasnya sebelum melompat, membuat Sehun terkekeh sambil melompat turun, menyusul Im Yoona.

"Kau ini kenapa, sih? Mati itu caramu menyampaikan kasih sayang memangnya?" Lagi-lagi Sehun mendekat, berjalan mendahului Yoona dan berbalik, berjalan menghadap gadis itu dengan dua tangan di dalam saku.

Ew, sok keren sekali.

Yoona diam, seratus persen tidak meladeni si aneh Sehun yang terus menerus cerewet di hadapannya.

"Sebenarnya kau mau kemana sih?" Lagi, Sehun bertanya. Sekarang ia berhenti, membuat Yoona yang berada di hadapannya juga terhenti. Langkahnya terhalangi oleh si sialan Sehun.

Yoona diam, memilih untuk bergeser dan terus berjalan. Lagi pula, meladeni orang gila seperti Sehun itu tidak ada gunanya.

"Mau kemana?" Ulangnya. Im Yoona mendengus, mencoba menyingkirkan Sehun yang lagi-lagi menghalangi jalannya. Menyebalkan sekali.

"Kencan." jawabnya angkuh. Sukses membuat Sehun terdiam beberapa saat lalu berjalan lagi, menyusul Im Yoona dan berjalan di sampingnya.

"Pemilik Audi itu?" Yoona terdiam, merotasikan bola matanya malas lalu mengangguk sambil berkata 'iya, sialan' dan mendorong Sehun menjauh.

Tentu saja, semua orang memiliki kencenderungan yang sama. Tentu saja Oh Sehun juga sama dengan yang lainnya, memangnya dia mau apa lagi?

Dia hanya penasaran, Oh Sehun. Jelas saja.

Yoona yang penyendiri. Si gadis yang terkenal miskin dan aneh luar biasa, tiba-tiba di jemput oleh orang kaya. Memangnya akan keluar lagi gosip lainnya selain tentu saja, Yoona si gadis Jalang?

Hah! Jangan mimpi.

Sehun berhenti. Memaksa Yoona untuk berbicara padanya juga bukan hal yang bagus, jadi pria itu hanya mendengus sambil memperhatikan satu-persatu langkah si Im yang seriusan membuatnya pusing tujuh keliling.

Gadis itu begitu diam, dan begitu ribut di dalamnya. Membuat Sehun ingin sekali merengkuh bahu kecil itu, membawanya dalam pelukan dan menenggelamkan dirinya bersama-sama.

Sehun bukannya mau sok melankolis dan sok romantis, tapi dia benar-benar melihat ada sisi berbeda dari Im Yoona, getaran mata dan perubahan aura saat Sehun menyebut pria Audi.. entah bagaimana semakin menambah riuh kepalanya yang jelas-jelas sudah penuh, dengan Im Yoona pastinya.

SCREWED [EXO SEHUN FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang