Chapter 13 - Cassandra P.O.V

16.8K 1.1K 71
                                    


Mungkin selama ini aku terlihat bodoh. Terlihat wanita lemah. Hanya bisa mendapat hinaan mertua bahkan tak jarang menerima ucapan pedas dari suami sendiri. Bayangkan bagaimana perasaan kalian mendapatkan perlakuan seperti itu. Sakit ? Sudah pasti. Bahkan rasanya seperti ditusuk ribuan kali dengan pisau tajam dan ditaburi garam diluka kita. Tapi sayangnya aku sudah kebal dengan hal itu. Sudah lama aku bertahan dalam pernikahan yang diatas ambang-ambang perceraian. Aku tahu kalau pernikahan kami tidak akan bertahan lama. Hanya karena aku tidak bisa mempunyai anak jadi seperti ini. Padahal menurutku masih banyak cara lain kalau mau berusaha. Sayangnya disini hanya aku yang berusaha. Sedangkan Charles menolak mentah-mentah apa yang menjadi rencanaku. Jujur saja saat ini aku sangat ingin mencurahkan apa yang sedang aku rasakan. Tapi tidak tahu sama siapa. Adney sahabatku saja seperti menjauh dariku. Aku tidak tahu ada apa dengannya karena belakangan ini dia sangat aneh. Sedikit berbeda dari sebelumnya. Aku juga merasa kalau ada jarak yang memisahkan persahabatan kami. Walaupun satu rumah, aku dan dia jarang berbincang bersama. Hubungan kami tak sedekat dulu saat sebelum dia pindah kerumahku. Tapi aku tidak sedang memikirkan hal itu. Aku lebih memikirkan akan kemana pernikahanku ini. Ada pikiran untukku meminta berpisah dengan Charles. Tapi aku cinta dengannya. Walaupun aku ingin, tapi hatiku berkata lain. Mungkin aku terlihat seperti remaja labil yang baru saja mengalami drama percintaan. Tapi sungguh ini sangat membuatku pusing. Jadi, yang kulakukan hanyalah mencoba melupakan semuanya sejenak dengan berkumpul dengan temanku. Bahkan aku juga menyibukkan diriku dengan bekerja.

Bayi tabung ? Kalau mengingat hal itu masih terasa sangat sesak. Menurutku itu langkah yang bisa kulalui. Tapi percuma kalau Charles menolaknya. Dia menolak dengan alasan terlalu mahal dan keluarganya menolak. Padahal aku yakin dia membeli rumah besar pun masih sanggup. Tapi demi mempertahankan rumah tangga seperti tidak bisa. Aku tahu pasti ada alasan lain yang sengaja dia tidak ingin memberitahukan padaku. Apa dia mempunyai kekasih ? Apa dia tidak serius denganku ? Kalaupun itu terjadi mungkin aku akan merelakannya. Tapi pasti tidak akan semudah itu untuk merelakannya. Entahlah aku rasa hanya aku yang pantas dengannya. Apa aku egois ? Mungkin. Aku selalu egois dalam masalah asmara. Tapi kalau memang benar Charles mempunyai kekasih lain, maka akan kudapatkan siapa dia. Bisa saja dugaanku benar. Aku dan Charles sudah tidak tidur dalam satu ranjang. Bahkan bermesraan saja tidak. Dia lebih memilih untuk tidur disofa kamar daripada diatas ranjang denganku. Karena itulah pikiranku tentang kekasih lain itu terlintas.

Saat ini aku berada dirumah sendirian. Dua hari yang lalu Adney memberikanku pesan kalau dia pindah dan menyewa sebuah rumah. Sebenarnya aku tidak mau dia pindah keluar. Bagaimanapun dia sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri. Aku takut kalau nantinya dia terjadi apa-apa. Tapi bagaimanapun itu adalah keputusannya. Aku harus menghormati hal itu. Dua hari juga Charles tidak pulang kerumah. Entahlah aku tidak tahu dimana dia. Tak ada pesan ataupun panggilan darinya. Apa aku sudah tidak dianggapnya ? Tidak. Aku harus berpikir positif. Mungkin saja dia sibuk dengan kerjaannya dan harus menginap di tempat kerjanya. Ya aku yakin dia sibuk.

Ddrrr...ddrrrttt...

Suara dering ponselku diatas meja menyadarkanku dari lamunanku. Aku mengambil ponsel didepanku.

Ibu Charles ? Kenapa dia meneleponku ? Jarang sekali dia menghubungiku. Segera kuangkat panggilannya.

"Halo." Sapaku padanya.

"Aku tidak mau berbasa-basi denganmu. Nanti sore jam enam, kau temui aku di Grand Café."

"Ada apa Mom ?" Tanyaku bingung. Sunggung jarang sekali ibu Charles mengajakku bertemu diluar.

"Nanti kau tahu sendiri." Baru saja aku akan menjawab ucapannya, ternyata dia sudah menutup panggilan secara sepihak. Aku tahu dia tidak menyukaiku. Tapi, seharusnya dia mempunyai sopan santun sedikit denganku. Apa dia tidak memikirkan bagaimana rasanya diperlakukan seperti ini ? Mungkin dia memang tidak tahu. Semoga saja suatu saat dia sadar dan kalau perlu dia merasakan apa yang kurasakan.

Affair love with your husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang