Drrtt...ddrrtt...ddrrtt...
Dering ponsel menyadarkanku dari kegiatan memasakku. Kumatikan kompor yang menyala dan segera mengambil ponsel yng tak jauh dari tempatku berdiri. Kuambil pomsel dan aku duduk di kursi.
Roy ? Ada apa dia meneleponku ? Langsung saja kuangkat panggilannya.
"Ha..."
"Adney ? Kau dimana ?" Baru saja aku ingin mengucapkan kata halo tapi dia dia sudah memotongnya.
"Aku ada di....emmm rumah. Kenapa ?"
"Aku khawatir denganmu. Beberapa hari aku tidak melihatmu. Bahkan kau juga tidak masuk kerja." Bagaimana aku bisa kerja kalau setiap aku izin bekerja selalu dilarangnya. Siapa lagi kalau bukan Charles. Sejak aku tinggal disini rasanya semu seperti memanjakanku. Jujur saja aku masih kuat melakukan apapun. Bahkan oekerjaanku di taman bermain pun hanya duduk dan memberikan selembar tiket masuk. Tidak melelahkan bukan ? Tapi Charles selalu melarang dengan alasan klu aku tidak boleh terlalu capek.
"Adney ? Kau masih disana ?"
"Em ya aku masih disini. Kita lanjut nanti saja. Aku masih memasak." Langsung saja aku matikan panggilan.
Kunyalakan kompor yang tadi kumatikan dan kulanjutkan memasakku. Untung saja dirumah sedang tidak ada siapapun. Hanya ada bibi yang selalu membersihkan rumah ini. Kalau ada orangtua Charles ataupun Charles, bisa saja aku tidak akan melakukan apa yang kumau. Mereka seperti memanjakanku. Untuk memasak saja aku sangat susah karena mereka melarang. Syukurnya sekarang aku bisa kembali memasak lagi. Awalnya bibi melarangku tapi aku yakinkan dia kalau aku baik-baik saja dan pada akhirnya bibi membiarkanku.Tentu saja aku senang akan hal tersebut. Ya semoga saja mereka tidak datang tiba-tiba.
Tidak terasa lima bulan lagi bayiku akan melihat indahnya dunia. Aku tidak sabar dengan hal ini. Selain rasa senang, ada juga sedikit perasaan yang masih mengganjal dipikiranku yaitu hubungan Charles dan Cassandra. Aku tidak tahu bagaimana hubungan mereka sekarang. Yang jelas aku tahu kalau Charles selalu membahi waktu. Entah itu dia tidur dirumahnya dengan Cassandra. Tapi dia lebih sering disini menemaniku.
Aku tahu kalau ibu Charles menginginkan mereka berpisah. Bahkan secepatnya. Tapi entahlah sepertinya hubungan mereka awet. Bagiku itu tak apa asalkan keberadaanku disini tidak diketahuinya. Hanya saja aku merasa sedikit tidak rela kalau mereka masih bersama. Apa aku egois ? Terlihat jahat ? Ya mungkin. Tapi aku berhak egois bukan ? Karena aku disini juga karena dia. Kurasa juga orangtuanya lebih menyayangiku. Aku tidak mau berbangga hati. Tapi memang itu yang kulihat. Setiap kali makan bersama atau berkumpul, selalu saja ibu Charles menyindir hubungan anaknya dengan Cassandra.Selain itu aku juga tahu kalau ibu Charles mendatangi Cassandra dan meminta untuk mereka berpisah secepatnya. Entah itu kapan aku sudah lupa. Tapi yang jelas itu memang benar. Menurutku mungkin ibu Charles tidak perlu melakukan hal itu. Bagaimanapun itu semua adalah masalah pribadi antara Charles dan Cassandra. Tidak seharusnya dia ikut campur dalam hal tersebut. Tapi mau bagaimana lagi. Itu semua telah terjadi.
"Adney ? Kau memasak ?" Aku terlonjak kaget mendengar suara dari arah belakangku. Untung saja pisau yang sedang kupegang tidak terlepas dan jatuh. Aku membalikkan badanku dan ternyata Charles ada dibelakangku.
"Tidak. Aku sedang menjemur pakaian. Sudah tahu sedang memasak masih bertanya." Terkadang Charles memang ingin kupukul dengan balok kayu ke kepalanya.
"Ya aku tahu."
"Lalu."
"Biarkan dilanjutkan bibi. ada sesuatu yang penting yang harus ku sampaikan denganmu." Aku melihat raut keseriusan diwajahnya. Jadi aku hanya mengangguk dan menaruh pisau juga mematikan kompor. Charles memanggil bibi yang memenag tak jauh dari tempat kami berdiri. Ketika bibi mengiyakan, kami berdua pergi keruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair love with your husband
RomantikWarning ! Homo story (mpreg) Sebuah kisah tentang Adney Wins. Seorang pria yang dekat dengan sahabat bahkan menganggap sebagai keluarganya sendiri. Juga dekat dengan suami sahabatnya sendiri. Hingga suami sahabatnya merasakan rasa suka pada Adney. ...