Chapter 7 - Adney P.O.V

21.8K 1.3K 75
                                    


"Kenapa kau tidak mencari orang lain saja yang bisa memberikanmu anak ?"

"Sudahlah bu...aku sedang tidak ingin membahas hal ini. Apa ibu tidak memikirkan bagaimana perasaan dia kalau mendengar ucapan ibu ?"

"Biarkan saja dia dengar. Biar dia sadar kalau dia tidak bisa menghasilkan anak."

"Walaupun kau membencinya, setidaknya berkata-katalah yang baik tentangnya."

"Biarkan saja Charles. Dengarkan ibu. Apa salah jika ibu menginginkan cucu ? Menyesal ibu menikahkan kalian berdua."

Kudengar sayup-sayup perdebatan Charles dengan ibunya. Ya, mungkin sekitar satu jam yang lalu ibu Charles datang berkunjung ke rumah Cassandra dan Charles. Inilah juga awal pertemuanku dengan ibu Charles. Kulihat pertama kali ibunya cukup baik. Ya walaupun ternyata aku baru tahu kalau mulutnya seperti saus cabai yang pedasnya beberapa level dari kemampuanku. Mungkin kalau aku berada diposisi Cassandra dan mendengar segala ucapan ibu Charles mungkin saja aku akan sakit hati. Bahkan lebih dari itu. Bagaimana tidak kalau dirimu dihina separah itu. Bahkan ia mengaku kalau menyesal menikahkan Charles dan Cassandra. Padahal awalnya aku cukup terkagum dengan ibu Charles. Terlihat lebih muda dibandingkan umurnya. Apalagi dengan model pakaian yang menurutku membuatnya semakin tampak berwibawa semakin menambah kesan disegani. Dia juga ramah kepadaku sewaktu pertama bertemu tadi. Untungnya saja Cassandra sedang tidak berada dirumah. Jadi, lebih baik dia tidak mendengar ucapan-ucapan pedas mertuanya.

Aku berjalan kedapur untuk sekedar membersihkan piring-piring kotor dan mempersiapkan makan siang. Sepertinya juga hanya akan kami bertiga yang makan siang. Entah kemana Cassandra pergi aku tidak tahu. Yang jelas dia pergi sebelum ibu Charles datang. Mungkin ada janji yang memang harus ia tepati atau ada urusan penting. Aku tidak tahu sama sekali.

Aku hanya menghangatkan beberapa makanan siap saji yang berada di lemari pendingin. Juga membuat minuman jus jeruk untuk minumannya. Ya hanya makanan sederhana saja. Karena kulihat tidak ada bahan-bahan makanan untukku masak. Sepertinya Cassandra belum belanja bulanan.

Tak butuh waktu lama untukku mempersiapkan semuanya. Hanya perlu sekitar tiga puluh menit saja dan kini ku menyiapkan hidangan diatas meja makan. Ku tata serapi mungkin. Tak lupa juga kubersihkan barang-barang kotor didapur. Setelah semuanya selesai, barulah kupanggil Charles dan ibunya untuk menikmati hidangan siang. Mereka tampaknya juga senang saat aku menyiapkan makan siang untuk keduanya. Terlihat dari cara mereka tersenyum saat aku memberitahukan kalau makan siang sudah siap.

"Namamu Adney bukan ?" Aku menolehklan kepalaku kearah sumber suara. Aku mengangguk dan tersenyum.

"Ya Mrs.Brock, namaku Adney." Jawabku.

"Coba saja kau wanita. Sudah pasti aku akan menjodohkanmu dengan anakku." Seketika aku dan Charles tersedak makanan kami saat mendengarnya. Tentu saja ku kaget.

"Mak-maksud anda ?" Tanyaku padanya. Kulihat dia tersenyum sambil menyendokkan makanan kedalam mulutnya.

"Ya kulihat kau sangat cocok sekali untuk menjadi pasangan yang ideal. Aku tahu ada sifat keibuan dalam dirimu. Seandainya saja kalau kau wanita sudah pasti kujodohkan Charles denganmu." Aku tertunduk mendengarnya. Kalau wanita ? Berarti kalau aku seorang pria tidak ada harapan sama sekali. Ah tidak penting juga rasanya aku berharap terlalu lebih.

"Sudahlah bu. Makan saja makan siangmu." Ujar Charles dan Mrs.brock mengangguk mendengar ujaran Charles. Kami makan dengan tenang kali ini. Tidak ada perbincangan diantara kami bertiga. Rasanya aku cepat sekali akrab dengan Mrs.Brock. Aku tidak merasa canggung sama sekali berada didekatnya. Bahkan sikapnya denganku pun begitu baik dan hangat. Ia sama sekali tak menunjukkan ketidaksukaannya padaku. Malah Mrs.Brock mengajakku berbincang. Semoga saja kehangatan ini tidak hanya terjadi hari ini saja. Semoga seperti ini sampai kapanpun.

Affair love with your husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang