Sembilan.

435 61 8
                                    

"I could't ask more, Kate. Just stay. That's more than enough."
-Alvin-

☘️☘️☘️

RS Pondok Indah, Jakarta.

Kate sangat senang melihat Alvin yang sudah sadar. Namun ada kesedihan pula yang ia sedang tutupi. Ia tak bisa menghilangkan kesedihan itu begitu saja. Alvin pun sama, ia sangat sedih membiarkan Kate melihat kondisinya yang tak berdaya itu. Namun ia mencoba untuk menutupi kesedihannya juga. Kate pun membantu Alvin untuk makan bubur yang sudah disiapkan oleh suster.

"Vin, makan dulu yuk, biar lo cepet sembuh."

"Iya, suapin dong hehe. Gue lagi sakit nih ngga bisa makan sendiri." sahut Alvin yang seperti tak ingin menunjukkan sakitnya.

"Jelas lah gue suapin lo, huh lo pasti sengaja kan sakit biar lo terus disuapin sama gue? Curanggg." balas Kate lagi dengan menaruh sedikit humor untuk menghibur Alvin.

"Iya, kalau kayak gini gue mah rela sakit terus. Biar lo terus nemenin gue dan suapin gue."

"Hush lo ngga boleh ngomong kayak gitu, Vin!"

"Hehe gue becanda doang kok, gue juga ngga mau sakit. Nanti yang jagain cewek cantik nan baik ini siapa?" ujar Alvin lagi sambil mencubit pipi Kate yang menggemaskan itu.

"Awas lo ngomong aneh-aneh lagi. Gue bakalan marah sama lo." jawab Kate menggemaskan seperti anak kecil yang sedang mengancam.

Alvin merasa sangat terhibur akan kehadiran Kate yang selalu ada untuknya bahkan di titik terendah dalam hidupnya sekalipun.

"I couldn't ask more, Kate. Just stay. That's more than enough." ucap Alvin dengan mengusap rambut Kate.

"I even won't let you go. So, I'll stay. Lo pun harus janji sama gue kalo lo ngga akan kemana-mana." balas Kate sambil mengusap pipi Alvin dengan lembut.

Alvin yang terhanyut akan ucapan Kate, langsung menarik Kate dalam pelukannya. Ya, ia memeluk Kate sangat erat seperti tidak ingin melepasnya. Ia mencium kening Kate dengan penuh ketulusan.

"I love you, Kate."

"Me too, Vin. More than you know."

It sounds silly melihat dua anak remaja kelas 11 yang saling mengucap kata cinta seperti layaknya pasangan suami istri yang tak ingin berpisah. Tapi, memang begitu adanya. Kate dan Alvin hanyalah remaja yang polos yang merasakan cinta yang tulus satu sama lainnya.

***

Keesokan harinya, Kate bersekolah seperti biasa tanpa ada Alvin karena Alvin masih harus berada di rumah sakit untuk perawatan hingga pulih. Kate melihat Agatha dari kejauhan. Dengan terburu-buru ia langsung mengejar Agatha.

"Agathaaaa.." teriaknya.

"Hm, inget juga lo sama gue." jawab Agatha dengan nada juteknya.

"Ih kok ngambek sih lo!"

"Ya lo bayangin deh, gue bahkan ngga pernah denger kabar lo beberapa hari ini. Lo sibuk terus sama Alvin. Lo janji cerita kan sama gue? Lo ada apa sih sama tuh anak?"

"Oke gue ceritain pulang sekolah ya. Ceritanya di rumah gue aja. Ceritanya panjaaanggg banget."

"Oke agree!"

***

Sesampainya di rumah Kate, Agatha langsung menarik Kate menuju kamar Kate. Namun Kate memaklumi sikap sahabatnya yang sedang penasaran setengah mati itu. Bahkan ia sampai tertawa geli sendiri melihat sikap sahabatnya.

Di kamar Kate, Kate langsung menceritakan semua kisahnya dari awal. Tentang siapa Alvin, tentang Kate yang mengalami kecelakaan dulu, tentang bagaimana Alvin menunggunya, bahkan sampai menceritakan Alvin yang sedang di Rumah Sakit. Ia menceritakan semuanya kepada Agatha. Agatha pun konsentrasi memperhatikan cerita Kate. Dan tak disengaja, air mata Agatha menetes membasahi pipinya karena mendengar cerita bagaimana pengorbanan seorang Alvin.

"Lo itu beruntung tau ngga sih? Lo beruntung banget punya seseorang yang sayang sama lo tulus. Dia bahkan ngga pernah berhenti berkorban buat lo bahkan walau dia tau prinsip cinta bagi dia bukan hanya berkorban. Tapi dia ngelakuin itu buat lo. Itu artinya lo special, Kate." ujar Agatha.

"Yes darling, I know..." sahut Kate singkat.

"Nah syukur deh kalo lo udah tau itu. Sekarang hal yang bisa lo lakuin cuma kasih dia semangat buat sembuh. Lo harus selalu ada buat dia. Lakuin hal yang sama seperti yang dia lakuin buat lo. Dia selalu ada buat lo bahkan saat lo ngga inget siapa dia."

"Lo bener. Gue ngga mau nyakitin Alvin untuk yang kedua kalinya. Gue akan selalu ada buat dia."

Kate sangat merasa tenang karena menceritakan semua kisah rumitnya itu kepada Agatha. Agatha bukan hanya berarti sahabat baginya. Agatha sudah seperti kakaknya sendiri. Sama seperti Alvin, Agatha pun salah satu orang yang sangat berharga untuknya.

"Gue lega deh akhirnya bisa cerita sama lo. Maafin gue ya selama ini gue sibuk sendiri sampe lupain sahabat gue.." ujar Kate.

"Gue yakin lo pasti udah cukup terbebani selama ini kan? Makanya lo jangan pernah pendem semua sendiri. Lo punya gue. Gue sahabat lo. Gue bakalan selalu ada buat lo."

"Duh gue jadi pengen nangis. Tumbennya lo kayak gini hahaha.." sahut Kate dengan gurauannya.

"Sialan lo! Geli gue denger lo ngomong gitu."

"Hahaha geli geli tapi sayang kan.."

"Iiih apaan sih.." sahut Agatha geli.

"Oh iya, gimana sama latihan lo? Lo jadi kan ngisi acara bareng Alvin? Acaranya kan lusa!"

"Beberapa kali kita udah pernah latihan sih. Tapi gue mikir lagi, Alvin lagi ngga sehat. Kalo gue maksa buat ngajakin dia disaat dia masih lemes gitu, apa gue ngga terlalu jahat namanya?"

"Iya juga sih lo bener juga. Kasian si Alvinnya. Nanti kalo dia drop lagi kan bisa kacau. Terus gimana keputusan lo?"

"Hmmm.. kemungkinan gue bakalan manggung sendiri. Tapi gue tetep bawain lagu yang udah disepakatin sama Alvin. Gue tetep bawain lagu kesukaan dia. Gue bakalan persembahin lagu itu buat Alvin."

☘️☘️☘️

Need vote for the next part❤️
Thank you. Saranghae!xx

Unconditional LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang