Tigabelas.

397 51 11
                                    

"Don't judge the book by its cover."
-Gavin Marcello-

🌷🌷🌷

Hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Kota Jakarta sedikit mendung. Namun disisi lain Kate merasakan mendung juga. Mendung dihati lebih tepatnya karena Alvin hari ini tetap belum bisa sekolah. Ia kemungkinan akan sekolah mulai besok atau lusa. Kate menjalaninya dengan tetap semangat, walaupun sebenarnya kurang jika tanpa Alvin.

Kate bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Namun tidak lupa untuk sarapan terlebih dahulu.

"Selamat pagi sayang." ucap Evina dan Micahel yang sudah duduk rapi di meja makan.

"Pagi, Mah, Pah." sahut Kate.

"Gimana kondisi Alvin, sayang?" tanya Evina.

"Dia udah dirumah kok mah, tapi belum dibolehin sekolah dulu. Kemungkinan besok atau lusa baru dia mulai sekolah."

"Oh iyaa sayang, kamu bantu-bantu Alvin ya. Jagain dia." balas Evina lagi.

"Tanpa mama suruh, aku pasti lakuin itu kok."

***

Gavin yang berangkat ke sekolah dengan mobilnya itu, memarkirkan mobilnya di parkiran, tepat disamping mobil milik Kate. Dilihatlah Kate dari kejauhan. Gavin lari mengejar Kate.

Gavin mengejutkan Kate dari belakang. "Hoii!"

"Apaan sih lo! Tolong ya ini masih pagi. Please jangan buat mood gue hancur lagi."

"Siapa juga yang mau bikin mood lo hancur? Btw gue belum tau nama lo. Nama lo siapa?" tanya Gavin.

"Penting banget buat lo tau nama gue?"

"Penting lah, kita kan sekelas. Yakali sama temen sekelas sendiri gue kaga kenal! Gimana sih lo!"

Kate mengangkat salah satu alisnya. Seperti ada yang sedang dipikirkannya.

"Um.. oke gue kasih tau nama gue, tapi lo kasih komik One Piece itu ke gue. Gue bener-bener butuh banget. Gue bayar lo kok tenang aja."

"Lo butuh banget komik itu ya?"

"Iya dong. Please, kasih gue ya?"

"Ok lo ambil aja. Pasti lo mau ngasih adek lo atau sepupu lo kan?" sahut Gavin.

"Serius nih? Wah thanks a lot!! Iya gue mau kasih adek gue." ujar Kate ngasal. Ia tak perduli yang jelas komiknya sudah jadi miliknya.

"Eh. Nama lo?"

"Gue Jessie Katarina Wijaya. Panggil Kate aja." balas Kate menyodorkan tangannya.

"Oh Kate. Oke deh, salam kenal"

"Salam kenal juga dan stop jadi cowok nyebelin."

"Soal itu gue ngga bisa hahahaa!"

Gavin benar-benar tak bisa mengubah sifat menyebalkannya itu. Namun disisi lain, Kate sangat senang karena Gavin memberikan komik kesukaan Alvin itu padanya.

Unconditional LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang