Sembilanbelas.

443 44 25
                                    

"Gue berharap gue selalu bisa jadi salah satu alasan buat lo tersenyum."
-Gavin-

✨✨✨

Setelah Kate mengantarkan Agatha ke rumahnya, Kate langsung menuju coffee shop di dekat sekolah untuk bertemu dengan Gavin. Ia memerlukan waktu hanya 20 menit untuk kesana. Setelah sampai, ia melihat Gavin melambaikan tangan padanya dengan senyum sumringah.

"Hei maaf udah buat lo nunggu." kata Kate.

"Gapapa kok. Gue juga baru aja nyampe nih."

"Anyway, lo kenapa pengen ketemu gue?"

"Hmm iya, gue mau bilang sesuatu sama lo, Kate."

"Oh yaudah bilang aja."

"Sebenernya gue---------------"

Deringan ponsel Kate memotong ucapan Gavin. Alvin menelfonnya.

"Eh bentar ya, nih Alvin nelfon gue." ujar Kate yang langsung berjalan sedikit menjauh dari Gavin.

"A-ah.. iya angkat aja dulu." jawab Gavin. Ekspresinya sangat tegang bagaikan pencuri yang sedang di introgasi polisi. Tangannya basah. Ia sedikit berkeringat. "Huh, kenapa setegang ini sih.." batinnya.

Tak lama Kate telah selesai berbincang dengan Alvin ditelfon. Ia kembali ke meja tempat Gavin berada. "Maaf ya agak lama, Gav. Nih Alvin mau ngajakin gue keluar juga sore nanti."

"O-oh gitu. Iya gapapa kok santai aja."

"Lo mau ngomong apa tadi? Ngomong aja."

"Duh mampus gue." batinnya. Gavin diam tak berkutik. Ia tak berbicara sepatah kata pun. Jantungnya berdebar. Ia hanya bengong sambil menatapi meja.

Kate yang menyadari akan sikap diam Gavin mencoba mendekati kepalanya melihat Gavin sambil melambaikan tangannya ke arah mata Gavin. "Hei.. hei. Gav? Lo gapapa kan?"

Gavin seketika tersadar akan lamunannya itu. "E-eh maaf. A-anu.. gue tadi cuma mau bilang... yuk kita latihan lagi. Lusa kita lomba kan. Y-ya gue mau ngomong gitu tadi." jawabnya dengan terbata-bata.

"Yaelah gue kira lo mau ngomong apaan. Hahaha abisnya muka lo dari tadi tegang banget tau ngga. HAHAHA lucu lo." ucap Kate yang diakhiri dengan tawa.

Seketika Gavin terdiam lagi. Gavin terpana. Terpesona akan tawa itu. Tawa indah yang keluar dari bibir Kate. "Beautiful....." gumamnya.

Kate mendengar sekilas gumaman kecil Gavin dan ia langsung menatap Gavin. "Kenapa?"

"A-anu... lo cantik kalo lagi senyum." jawabnya tanpa basa basi dan pastinya ia berbicara dalam keadaan sadar.

"Apaan deh lo. Lo aneh hari ini."

"Kok gue dibilang aneh sih? Gue beneran. Gue harap senyum lo itu ngga pernah hilang, Kate." ujar Gavin sambil tersenyum.

Kate hanya membalas ucapan Gavin itu dengan senyuman.

"Dan gue harap, gue selalu jadi salah satu alasan buat lo tersenyum." lanjut batinnya.

Unconditional LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang