Tujuhbelas.

348 44 13
                                    

"Walaupun gue baru kenal dia, gue bisa liat kok kalo dia tulus sayang sama lo."
-Gavin-

🌹🌹🌹

SMA Tunas Bangsa, Jakarta.

Masih dalam suasana untuk menyambut ulang tahun SMA Tunas Bangsa yang ke-20 tahun yang hanya tinggal seminggu lagi, Kate dengan giat berlatih untuk mengikuti kompetisi musik. Untuk persiapan ulang tahun sekolah, seluruh aktivitas pembelajaran sementara tidak dilaksanakan.

Sama halnya dengan Kate, ternyata Gavin memutuskan untuk mengikuti perlombaan musik. Ia memang telah menunggu acara ini sejak lama. Ia hanya ingin menunjukkan kepada kedua orangtuanya bahwa ia juga mampu menjadi seseorang yang bermanfaat. Sama seperti kakak perempuannya yang merupakan anak kesayangan kedua orang tua Gavin. Kurangnya perhatian dan dukungan dari keluarganya membuat bakat hebatnya itu lama terpendam.

Hari ini Kate berlatih di rumahnya sendiri, ditemani oleh Alvin. Alvin yang tidak bisa mengikuti perlombaan hanya bisa memberikan supportnya untuk Kate. Ia selalu menemani Kate saat berlatih.

"Semangat ya lo. Gue yakin lo pasti bisa menang."

"Gue bakalan lakuin yang terbaik kok. Gue ngga berharap menang, yang penting gue bisa menghibur orang banyak." sahut Kate.

Alvin hanya tersenyum sambil menatap Kate yang dengan sangat antusias berlatih. Tak lama kemudian, ponsel Kate berbunyi karena ada sebuah pesan.

*biip biip*

Dibukalah pesan diposelnya itu dan ternyata sebuah pesan itu dari Gavin.

Gavin: Kate, lo lagi dimana?
Kate: Gue lagi di rumah aja latihan buat lomba. Kenapa?
Gavin: Gue ikutan latihan boleh ngga?
Kate: Boleh aja sih, lo sini aja. Alamat gue di Jl. Patimura No. 45, di deket jogging track. You know it right?
Gavin: Ok. Gue kesana sekarang. I'll be there in 30 minutes. See ya!

"Lo smsan sama siapa?" tanya Alvin penasaran.

"Nih si Gavin.."

"Kenapa Gavin? Tumben dia sms lo." Alvin terlihat sedikit cemburu karena baginya ini sangat tak biasa. Yang ia tahu adalah Kate sangat tidak akrab dengan Gavin. Bahkan ia sudah dikenal sebagai musuh bebuyutan oleh teman-teman sekelas. "Apa mereka sekarang udah deket?" tanya Alvin dalam hati.

"Iya dia mau ikut latihan bareng disini soalnya dia kebetulan ikut lomba musik juga. Gue aja ngga nyangka dia bisa main alat musik hahahaha" jawab Kate yang diakhiri dengan tertawa singkat.

Ya, Alvin masih merasa heran dan tak percaya bahwa sekarang Gavin dan Kate sudah dekat. Ia tak mempermasalahkan itu, hanya saja dia sedikit heran.

***

Gavin pun sampai dirumah Kate. Ia pun kaget ternyata Alvin sedang bersama Kate. Suasana canggung pun dimulai. Bagaimana tidak canggung? Gavin telah mengetahui penyakit Alvin itu. Tetapi Alvin dan Kate tidak tahu bahwa Gavin telah mengetahuinya. Seketika ia salah tingkah. Ia gugup.

"Hai, Gav." sapa Alvin.

"Oh h-hai." jawabnya sedikit terbata.

Unconditional LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang