"Lo suka ya sama gue"
Oh god, aku rasa hari Jumat memang sudah menjadi hari keramat dihidupku, bagaimana tidak?
Pertama. Bu Ade salah memasukkan kelas untuk ku.
Kedua. Karena Bu Ade juga aku harus mengulangi sesi perkenalan yang sangat-sangat-sangat-sangat membosankan.
Ketiga. Si-kakak-kelas-sok-senior ini menuduhku menyukai dirinya?
Aku rasa Jumat memang sudah ditetapkan sebagai hari Keramat di hidupku."Kakak ngomong apaan sih?" kataku jengkel. Dia bukannya menjawab pertanyaan bapak guru yang sama sekali belum kuketahui namanya itu, malahan menuduh aku yang tidak tidak.
"Heh, Darren. Itu siapa?" kata bapak guru yang memiliki tubuh tinggi dan suara yang menurutku khas.
"Itu lho pak, murid baru" jawabnya santai.
"Oh jadi kamu yang namanya Vareluna?" katanya dengan suara khasnya itu.
"I-iya pak"
"Oke kalau gitu, kamu. Hey! Darren! Enak saja kamu langsung kabur, anterin dia sampai ke dalam kelas, kamu ini ya! Memang laki laki yang ga bertanggung jawab!" kata bapak itu kesal.
Aku dengan spontan langsung melihat kebelakang. Tanpa kusadari dari tadi ternyata disaat aku sedang berbicara dengan bapak itu, si-kakak-kelas-sok-senior itu mencoba melarikan diri dan melepaskan tanggung jawabnya terhadap ku.
"Aduh, ketauan. Abisnya pak saya males nganterin dia. Dianya bawel, baru ketemu aja udah suka sama saya pak!" ujarnya sok-kegantengan.
"What?! Apa Lo bilang? Lo kira gue suka sama lo ha? Lo tu cuma disuru Bu Ade anterin gue ke kelas gue yang sebenarnya, tapi apa yang lo bilang sekarang? Lo bilang gue suka sama lo? Elah lo kemaren mimpi apa kak?" ujarku kesal sekaligus marah.
"Liat tu Pak, baru masuk aja udah belagu jadi cewe"
"Lo tu ya ga--"
"Sudah! Kalian berdua ya! Kamu Darren selesaikan tugas kamu sekarang juga! Anter dia ke kelasnya atau kamu saya hukum!" ujar bapak itu sambil menjewer telinga si-kakak-kelas-sok-senior itu. Yang kuketahui namanya "Darren" walaupun dia sok jual mahal disaat aku ingin berkenalan dengannya. Dan sekarang aku nyesal 100% udah menjatuhkan harga diriku sendiri untuk berkenalan dengan orang ga tau diri kayak gini.
"Iya pak" ujar si-kakak-kelas-sok-senior itu pasrah.
"Lo buruan, gua pelajaran bapak itu sekarang, Pak Ayub"
Oh, ternyata nama bapak itu Pak Ayub, oke aku sudah mengenal 3 guru hari ini.Setelah berjalan beberapa menit berdampingan dengannya akhirnya dia berhenti secara mendadak di depanku dan itu membuatku menambarknya lagi.
"Aw!" ujarku.
"Lo itu ya ih, untung lho adek kelas gue, ini ni kelas lo, masalah kedepannya itu urusan lo sendiri, udah males gue ngurusin lo, lo udah SMA harusnya lo tau gimana cara mencari tau sesuatu tanpa bantuan orang lain!" ujarnya tanpa memikirkan perasaanku sama sekali, jujur aku orangnya mudah sakit hati dengan orang tapi aku tidak pendendam.
"Ya-u-dah, terserah lo deh kak! Te-ri-ma Ka-sih! Gue ga butuh bantuan lo lagi, gue udah bisa mengatur hidup gue sendiri kedepannya, lo ga akan repot lagi ngurusin gue, kalau bukan karena Bu Ade nyuruh lo gue ga akan kek gini" ujarku kesal sambil mangut-mangut dalam hati seraya berkata, bodohnya diriku telah mengatakan si-kakak-kelas-sok-senior itu adalah Superhero ganteng.
Okey aku ralat.
Dia memang ganteng, tapi kalo sikap dia begini, sama aja boong!
Dengan segera aku membuka pintu kelas yang di depannya bertuliskan label "X-A".
Tok.. Tok.. Tok
Ku dengar suara orang berkata "masuk" dan tanpa membuang waktu lagi aku masuk ke dalam meninggalkan Kak Darren yang sok senior itu depan kelas termangu sendirian.
"Kamu siapa ya nak? Saya keknya baru melihat kamu?" ujar guru cewe berparas awet muda, dan memiliki badan yang cocok untuk ukurannya, dan aku rasa dia mengajar Seni Budaya karena dia sedang menggambar sesuatu yang berhubungan dengan Seni Budaya.
"Hm, buk, perkenalkan Nama saya Vareluna Pelangi. Saya murid pindahan buk. Oh Hai! Teman teman saya disuruh buk Ade kesini, katanya saya akan ditetapkan menjadi murid di kelas ini" ujarku dengan nada grogi sekaligus malu karena ini adalah perkenalan yang sangat-sangat-sangat-sangat-sangat menegangkan. Bagaimana tidak? Aku belum sama sekali disuruh memperkenalkan diri tetapi aku lansung saja memperkenalkan diri.
Suasana kelas ini berbeda dengan kelas yang tadi aku datangi. Kelas ini tidak ricuh sama sekali, kelas ini tenang dan aman. Bahkan disaat aku memperkenalkan diri mereka semua seperti murid yang sedang mendegarkan guru paling killer di depan memperkenalkan dirinya, haha. Itu salah satu yang menambah point kecanggunganku.
"oh Vareluna. Biar saya yang menggantikan wali kelas kamu. Wali kelas kamu adalah Pak Robi. 15 menit sebelum jam pulang nanti kamu akan bertemu dengannya, jadi sekarang kamu boleh duduk di bangku kosong yang ada disini ya, saya mau melanjutkan pelajaran saya dulu" ujar ibu itu dengan tegas tetapi hangat.
"Baik bu" ujarku seraya berjalan menyusuri koridor bangku dan mencari bangku yang tidak ada pemiliknya sambil kebingungan. Tiba tiba saja ada seorang cewek berteriak.
"Vareluna, lo duduk disamping gue aja! Disamping gue kosong" ujarnya ceria. Kesan pertamaku kepadanya sangat bagus, aku rasa dia orang yang tepat utk ku jadikan Teman.
Haha.
Mencari teman tidaklah mudah, mengingat kesan pertana teman-teman di kelas yang salah kumasuki tadi.
Tanpa membuang banyak waktu aku segera berjalan ke arah sumber suara dan menarik bangku itu kebelakang.
"Angel" katanya sambil mengulurkan tangannya ke arahku.
"Oh, Hai Angel, oh iya nanti tolong bantu aku keliling sekolah ini ya, aku mau mengingat ingat" kataku ramah.
"Oh, baiklah kebetulan bel akan berdentang sebentar lagi" sahutnya.
"Baiklah anak-anak kita akhiri pertemuan kita pada hari ini, see you" kata guru seni budaya itu yang kuketahui namanya adalah Buk Tari.
Bel berdentang sangat keras dan hampir saja memekakkan telinggaku ditambah lagi para cowok cowok seperti Sandy yang berdarah di kelas sebelah tadi membuatku bergidik ngeri saat melihatnya.
oh god.
Dia berjalan ke arahku."Vareluna, kamu kemana aja? Kamu kok ga datang semenjak di panggil oleh Kak Darren? Kami kecarian sama kamu loh" katanya dengan napas tercekat.
"oh, maaf ya, aku disuruh pindah ke kelas X-A jadi aku langsung saja kesana" ujarku santai diliputi rasa bersalah juga tentunya.
"Ke kantin bareng yuk!" ujarnya lagi.
"Maaf Sandy, aku kekantin bareng Angel, lagian gak enak diliat orang" ujarku seraya meninggalkannya dan menarik tangan Angel untuk mendekat denganku.
Aku melirik ke belakang dan tiba tiba saja, kutemukan sosok Kak Darren dengan matanya yang penuh sorot kemarahan.
Oh God, Dia menuju ke arahku berdiri.
Apa lagi masalahnya denganku?AppleSwag
29 April 2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Beats Fast
Dla nastolatkówMasa-masa SMA aku kacau-balau! Dasar bajingan sialan! Memangnya dia pikir aku akan gagal move-on darinya? Big no! --------- Vareluna, siswi pindahan yang mengalami kesialan di hari pertama sekolahnya. Kesialan itu mengakibatkannya bertemu dengan cow...