No me ames, porque pienses
Que parezco diferente..
I want to love you
Don't love me because you think I'm
different..
"Jelaskan. Apa yang sebenarnya terjadi?" Jiyong menggigit bibirnya gugup, menatap Seunghyun dengan pandangan cemas. Seunghyun yang mengerti akhirnya berbicara.
"Sebelumnya, biarkan aku memperkenalkan diri dulu. Namaku Choi Seunghyun."
"Dong Young Bae, sahabat baik Kwon Jiyong." ucap Young Bae sambil menyambut jabat tangan Seunghyun.
"Aku akan jelaskan-"
"Biarkan Jiyong yang menjelaskannya padaku." potong Young Bae cepat. "Jiyongie?" Jiyong menghela napas pelan.
"Baiklah akan aku jelaskan.. Kami.. Yah, seperti yang kau tahu, itulah hubungan kami, Bae."
"Bicara yang jelas, Jiyongie. Berbicara tak jelas bukanlah kebiasaanmu."
"Aish.. Baiklah, baiklah! Kami berpacaran! Puas!" Young Bae menatap tajam Jiyong.
"Mengapa?"
"Apa perlu kujelaskan alasannya?!"
"Demi Tuhan.. Kau seorang presdir, Jiyongie!" Jiyong mendengus gusar.
"Kami saling mencintai." ucap Seunghyun tiba-tiba. Young Bae terdiam, ia memang sudah menebak hubungan yang terjadi antara Jiyong dan Seunghyun.
"Kau tahu ini salah, Jiyongie."
"Tapi kami saling mencintai." bela Jiyong keras kepala. "Aku tak peduli apa kata orang-orang, biarkan mereka menilai, ini urusan kam-"
"Kwon Jiyong!" Jiyong terdiam lagi, Young Bae menghela napas frustasi. "Aku tak menyangka liburan kemari malah justru merubah orientasimu, atau ada seseorang yang merubahmu."
"Ini bukan salah Seunghyun! Ia tidak mempengaruhiku apapun. Aku.. Kau tahu aku belum pernah jatuh cinta sebelumnya, Bae."
"Tapi cinta yang kalian lakukan ini salah."
"Biarkan saja!" Young Bae mengerang pelan, memijit pelipisnya.
"Baiklah, mungkin saat ini kau berpikir 'biarkan saja' adalah perbuatan terbaik." ucap Young Bae. "Tapi, tidakkah kau berpikir ke depannya? Bagaimana tanggapan orang-orang nanti? Terutama pamanmu, hm?" Jiyong terhenyak.
Tidak. Ia tidak bodoh, Jiyong tentu memikirkan juga perasaan pamannya, jauh dari sebelum ia menjalin hubungan bersama Seunghyun. Tapi, Jiyong tak bisa mengakhiri hubungan ini begitu saja. Seunghyun adalah cinta pertama Jiyong, dan pria itu berniat menjalin hubungan yang lebih serius.
"Tolong jangan memojokkan Jiyong."
"Aku tidak memojokkannya. Aku hanya berusaha membuatnya kembali menghadapi realita." ucap Young Bae. "Aku menghargai cinta kalian, aku tahu perasaan di antara kalian tak beda jauh dengan perasaanku pada istriku, hanya saja perasaan kalian dalam konteks yang sedikit menyimpang."
"Mungkin saat ini kau bisa bertingkah tak peduli dengan penilaian orang-orang sekitar. Aku tidak memojokkan kalian, Seunghyun-ssi. Aku hanya mencoba menghadapkan kalian pada realita lagi."
Keheningan cukup lama melingkupi ketiga pria itu. Jiyong sendiri memilih menatap kosong cangkir latte yang setengah tandas isinya.
"Realita hidup memang terlalu kejam untuk orang-orang seperti kami." ucap Jiyong taktis.

KAMU SEDANG MEMBACA
No Me A Mes
RomanceMenjadi pengusaha kaya, sukses di bidang yang ia geluti merupakan cita-cita Jiyong sedari kecil. Di usianya yang kian bertambah dewasa ia telah berhasil mencapai impiannya. Namun, tuntutan pernikahan yang di inginkan sang paman justru membuatnya ing...