Part 8

260 22 6
                                    

No me ames, porque pienses

Que parezco diferente..

I want to love you

Don't love me because you think I'm

different..


Seunghyun menghela napas setelah sebelumnya ia menegakkan kepala. Malam ini terasa lebih dingin dari biasanya, pekatnya awan hitam di langit juga menutupi cahaya sang dewi malam, malam yang gundah, seperti hati Seunghyun saat ini.

Seunghyun sudah tiba di lapangan parkir apartemen yang Jiyong tinggali, namun keengganan untuk beranjak keluar dari mobil begitu jelas terlihat dari gelagat pria itu.


"Apa maksudmu? Mengakhiri hubunganmu dengan Jiyong?"

"Bukankah kau juga menginginkan hal ini, Wook?"

"Aku tahu. Tapi, mengapa? Bukankah sebelumnya kau menolak keputusan ini?"


Seunghyun dengan gontai memasuki lift sebelum pintunya tertutup. Pandangan mata tajamnya terlihat tak fokus, penuh dengan beban yang berkecamuk.


"Bisakah aku meminta bantuanmu, Kim Ryeowook?"

"Jika hal itu bisa membuat semua masalah ini lurus.. Aku akan membantumu, Seunghyun."


Gelap menyambut kedatangan Seunghyun saat pria itu memasuki apartemen Jiyong. Kesunyian yang cukup mencekam mengiringi kegelapan tempat itu. Seunghyun terhenyak saat mendapati sosok yang ia kasihi tengah meringkuk di atas sofa ruang tamu. Mata kecil pria itu terlihat bengkak, bekas ia menangis terlalu lama, dan Seunghyun merasa begitu brengsek karena dirinyalah penyebab pria rapuh ini menderita.


"Kau yakin akan keputusanmu?"

"Ya."

"Tapi, kau akan tersakiti, Seunghyun.. Kurasa Kwon Jiyong juga akan merasakan hal yang sama."

"Kami memang tak seharusnya bersama, Wook.."


Perlahan Seunghyun meraih tubuh terlelap Jiyong ke dalam gendongannya. Membawanya ke kamar yang lebih hangat.

"Dasar.. kau bisa sakit.." bisik Seunghyun sambil menyelimuti tubuh Jiyong. Salah satu tangannya yang memeluk pinggang Jiyong enggan terlepas, Seunghyun akhirnya mendekap tubuh itu, memberikan pelukan terhangat sebisa yang ia punya sebelum ia tak dapat lagi menemui pria mungil itu.

"Jangan pergi.."

"Ssh.." Seunghyun mengecup pelan kening Jiyong, mencoba menenangkan pria mungil-nya itu.

"Aku di sini.. aku di sini, Jiyongie.." bisik Seunghyun, pahit rasanya mengingat ia akan meninggalkan pria yang ia kasihi ini. "Aku di sini..."

Jiyong terlihat kembali tenang, Seunghyun tersenyum sembari membelai lembut wajah tirus Jiyong yang terlelap, merekam dan mengingat segala segi wajah Jiyong ke dalam memorinya. Seunghyun kembali mengecup bibir Jiyong sekilas, ia kembali berbisik sebelum ia ikut jatuh terlelap.

"Mianhae.. Saranghae, Jiyongie.."



No Me A MesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang