No me ames, porque pienses
Que parezco diferente..
I want to love you
Don't love me because you think I'm
different..
Jiyong dengan sakit hati yang mendalam akhirnya berlari membelah angin pantai Eurwangni yang lengang. Jiyong tak yakin apakah ia mampu bertahan bila terus-terusan memandang Seunghyun dan Ryeowook melakukan hal itu.
'Brengsek kau Choi Seunghyun!' Jiyong mempercepat laju larinya, tak pedulikan dadanya yang kian menyesak. Jiyong tak terbiasa berlari sekencang ini.
BRUGH
Sakit. Jiyong merasakan lengan serta lututnya sakit saat pasir pantai menggesek kasar kulitnya. Sebuah luka terlihat menganga di sikunya, namun rasa sakitnya tak seberapa. Jiyong kembali tergugu, tangannya yang gemetar meremas dada yang terasa bergemuruh.
"Brengsek kau Choi Seunghyun!" Jiyong meraung sejadi-jadinya. Biar, biar saja orang-orang mengira ia gila. Jiyong memang sudah gila, gila akan Choi Seunghyun hingga ia hancur seperti sekarang.
Jiyong berjalan tertatih menuju mobilnya, mengabaikan keadaannya yang jauh dari kata rapih, ia sangat kacau. Membanting keras pintu mobil hingga tertutup, Jiyong segera menginjak pedal gas mobilnya menjauh dari tempat itu. Kecepatan mobil yang ia kendarai seakan mampu membawanya terbang, sangat cepat.
"Saranghae.."
"Aku mencintaimu Kwon Jiyong.."
"Suaramu indah.."
Jiyong menggelengkan kepalanya. Ribuan kenangannya bersama Seunghyun bertubi-tubi menyerang kepalanya, membuat pria mungil itu kembali terpukul dan menangis. Ia begitu merasa di khianati.
'Mengapa Seunghyun? Apa arti janji dan rayuan yang selama ini kau ucapkan padaku!'Jiyong menggelengkan kepalanya keras, ribuan airmata berjejalan ingin keluar dari kedua mutiara hitam Jiyong.
'Mengapa? Bukankah kau bilang Kim Ryeowook hanyalah masa lalu?'
'Apa arti hubungan kita selama ini bagimu!'
Jiyong memekik dan segera membanting setirnya untuk menghindari sebuah truk yang hampir ia tabrak hingga membuat mobil itu terpojok ke arah pagar pembatas jalan. Jiyong segera menginjak pedal rem mobil sekuat yang ia bisa sebelum akhirnya..
BRUAGH.. DUKH..
Pandangan mata Jiyong segera menggelap ketika tubuhnya melayang terlempar keluar, aspal keras menyambut tubuhnya, meremukkan saraf-saraf perasa pria kecil itu hingga tak sadarkan diri.
Another place
"Timing yang bagus tadi.." Ryeowook menatap datar sosok pria tegap yang kini terduduk di depannya, bahu pria itu bergetar hebat. "Berhenti menangis, Choi Seunghyun.."
Seunghyun menunduk, berusaha meredam tangisnya yang kian menghebat. Ryeowook berdecak, ia sudah menduga jadinya akan seperti ini. Seunghyun sengaja melakukannya, mencium sudut bibir sebelah kanan Ryeowook sebelum Jiyong mengejarnya tadi. Seunghyun sengaja melakukan itu agar Jiyong segera melupakannya dan Seunghyun bisa pergi dengan tenang. Seunghyun meremas bagian depan kemejanya yang basah akan keringat dan air laut.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Me A Mes
RomanceMenjadi pengusaha kaya, sukses di bidang yang ia geluti merupakan cita-cita Jiyong sedari kecil. Di usianya yang kian bertambah dewasa ia telah berhasil mencapai impiannya. Namun, tuntutan pernikahan yang di inginkan sang paman justru membuatnya ing...