Part 1

962 58 12
                                    


No me ames, porque pienses

Que parezco diferente..

I want to love you

Don't love me because you think I'm

different..


Desember 2014

Malam di kota Seoul nampak penuh dengan gemerlap lampu warna dan hiasan natal di mana-mana. Cuaca yang cukup ekstrem tak menyurutkan suka cita warga Seoul untuk menghabiskan libur natal di luar rumah sekedar menikmati jajaran suguhan para penjual pernak-pernik khas kelahiran Sang Juru Selamat, entah itu makanan, pakaian, dan lainnya.

Sebuah bangunan megah berdiri di tengah hiruk pikuk kegembiraan kota. Di dalam sebuah ruangan, tepatnya ruangan sang pimpinan pemilik bangunan megah itu, nampak pria dengan jas kerja yang membalut tubuh mungilnya, tengah sibuk dengan tumpukan dokumen yang tak kunjung berkurang. Segelas kopi yang tadi setengah penuh di cangkirnya kini tersisa sedikit, rasa lelah begitu kentara di wajahnya.

"Kau orang terkejam yang pernah kukenal." sosok pria lain nampak menambah beberapa tumpukan lagi dokumen milik si pimpinan. "Ini libur natal. Tapi kau bahkan menyuruhku dan istriku untuk lembur, demi Tuhan Jiyongie.."

"Paling tidak aku memberimu kegiatan yang bermanfaat di malam natal. Daripada kau dan istrimu hanya bermain panas di atas ranjang." pria bernama lengkap Kwon Jiyong itu kini tersenyum remeh ke arah si kawan baik. "Benar kan, Dong Young Bae?"

"Bilang saja kau tak punya partner untuk memanaskan ranjangmu itu."

"Hei, perkataanmu begitu vulgar!"

"Kau juga." Jiyong memutar matanya malas demi ucapan singkat Dong Young Bae, kawan baik yang merangkap sebagai orang kepercayaannya di perusahaan.

Kwon Jiyong. Semua orang pasti tahu siapa dia. Nama besarnya ia dapat dari kerja keras yang tak bisa di bilang ringan. Kwon Jiyong berbakat di bidang desain dan fesyen, dengan kerja keras dan keringatnya sendiri, Jiyong mendirikan perusahaan label fesyen yang kini tersebar luas di semua penjuru Asia. Nama dan wajahnya dari tahun ke tahun sering menghiasi majalah-majalah bisnis, memuji kelihaiannya dalam mengolah sebuah kain dan benang menjadi karya yang tak bisa di pandang sebelah mata.

"Kau perlu pergi mengenal dunia luar, kurasa."

"Sudah." bela Jiyong. Young Bae menghela napasnya pelan.

"Maksudku di luar kertas-kertas dokumen dan ide-ide fesyenmu itu. Mau sampai kapan kau tenggelam Jiyongie? Apa semua yang kau dapat sekarang masih kurang?"

"Aku cukup puas dengan keadaanku sekarang, Bae."

"Omong kosong." ucap Young Bae skeptis. "Kau pikir aku tak tahu?"

"Tahu apa?"

"Tatapan irimu setiap kali aku berinteraksi dengan Yuri." Jiyong tak mampu menampik ucapan Young Bae.

Benar, semua yang di katakan Young Bae tak ada yang salah.

Kwon Jiyong memang sudah berhasil di bidang finansial, jabatan, kemapanan, semua sudah ia miliki, kecuali cinta.

Tidak. Sebenarnya Jiyong tidak pernah menutup kemungkinan untuk terlibat bersama wanita. Namun, apa yang bisa ia lakukan? Jiyong hanya merasa belum ada wanita yang cocok dengannya.

"Bagaimana penjualan produk natal kali ini? Berhasil?" Young Bae menghela napas pelan, sedikit rasa bersalah bersarang di hatinya. Ia tahu kalau Jiyong berusaha menghindari topik tentang dirinya yang masih melajang.

No Me A MesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang