Monokrom

2

Aku selalu suka senyum-mu

Di hari setelah kau meninggalkan ku, aku selalu suka berdiam diri mengenang tawa,canda dan tangis di antara kita ber dua saat kita bersama. Entah apa yang membuat ku bangga mengenang mu melalui gambar yang ku pajang agar kamu bisa senyum seharian pada ku.

Selalu ku suka senyum manis mu, semakin sejuk hati dan pikiran yang di penuhi beribu mood yang kadang berubah di setiap detiknya. Aku lebih suka melihat foto mu karena kamu selalu tersenyum kepadaku. Di banding aku melihat wajah mu, seperti kamu tak pernah ingin melihat wajah manusia seperti diri ku ini.

Aku suka tawa mu saat aku memberikan celotehan lucu, Aku suka genggaman hangat mu saat aku benar-benar sangat ingin di lindungi. Aku benar-benar mencintai mu dengan penuh walaupun kamu tak pernah tau seberapa utuh hati yang ku berikan untuk mu.

Rindu rasanya, Ingin aku menghilang bersama mu. Menghilang bersama bintang,Menghabiskan waktu untuk tersesat bersama di dalam hutan cinta tropis. Namun, Sekarang kamu memang benar-benar menghilang bersama bintang. Namun tanpa diriku.

   Bintang, jangan bawa ia pergi menghilang terlalu lekang. Aku mencintai nya dengan senang namun kadang duka juga suka mendatang, jaga dirinya di saat aku bukan lagi menjadi bintangnya. Jaga hatinya di saat aku bukan lagi pemberi senyum sejuk untuk dirinya,biar kan dia pergi dari hati ini dengan tenang memang aku yang sangat sabar menerima kepergian dia dengan lapang.

   Sudah hampir puluhan jam aku bukan milik mu sekarang, dan ku anggap kini aku masih tertidur di mimpi buruk. Ku harap esok ku terbangun dengan hati yang lapang menerima kepergian nya yang benar-benar nyata dan hilang.

   Masih suka aku melihat foto mu,senyum asli mu. Tak seperti ku yang bisanya hanya tersenyum dalam keadaan luka terpendam dan yang terdalam, berharap kamu hanya mengerjai ku hari itu namun itu benar-benar terjadi bahwa kau meninggalkan ku sendiri.

   Masih aneh sekali dunia ini,atau kah aku yang tak bisa menerima kenyataan sepahit di tinggalkan? dunia luas ini tak bisa memberi ku peluang untuk mencari laki-laki lain. Tak ingin yang lain, karena aku hanya ingin dia kembali bersama ku di sini.

   Beberapa jam yang lalu masih ku ingat selalu tangis dan tawa mu, sedang apa kau disana? aku rindu oleh sosok mu "sayang".
percayalah aku orang yang pandau menyembunyikan ini semua. Aku hanya meratapi,kenapa aku bisa di tinggal pergi seperti ini?bisakah kita tetap tinggal seperti dulu lagi. Aku mohon, aku ingin kau kembali.

   Di waktu seperti ini, aku hanya selalu memikirkan mu tanpa henti. Kalau kau tak suka tak apa, aku hanya ingin mencintai dengan hati. Mencintaimu adalah tugas ku, tapi tugas mh adalah meninggalkan ku waktu itu. Tak pernah memgerti bagaimana aku dan kamu bisa seperti ini.

   Di hari pertama setelah kamu memutuskan kita untuk menjadi diri kita masing-masing. Aku lebih suka melamun entah karena apa, namun pikiran ku kosong. Entah mengapa semua memang sangat berbeda setelah engkau memutuskan ini di antara kita.

Di hari kedua setelah kau pergi,
Aku tak ingin berfikir tentang hal lain kecuali kamu. Aku masih berfikir "apa salah ku?" hingga kau pergi tanpa meninggalkan senyuman penyejuk hati itu. "karena apa bisa begini?" yang selalu terbayang saat kamu pergi lalu mengilang.

Di hari ke-tiga tanpa kamu, Aku
merasa semua memang sudah berubah. Kamu benar-benar memutuskan ini tanpa bertanya aku rela atau tidak. Kamu memang ingin menghilang dari ku. Sedangkan aku yang selalu berwujud mencintaimu.

Di hari ke-empat setelah kau meninggalkan duka dan luka terdalam, Ingin lari rasanya jika aku seperti ini. Namun, aku tak pernah bisa lari dari kenyataan yang sebenar-benarnya memang aku tak bisa lupa dari nya. Jika aku lari, Rindu yang membawa ku kembali ke sini. Jika aku berhenti, Nanti kau sangka aku yang menyudahi ini dan kamu mencari yang sangat bisa mencintai mu tanpa henti.

Di hari ke-lima setelah meneteskan air mata ketika sudah berlalu hari-hari kemarin,Ini angka kesukaan ku setelah kamu pergi. Tak pernah rela rasanya, Namun kau memang meninggalkan ku tanpa bertanya. Aku menggerutu seperti aku adalah benalu bagi kamu. Maaf kan saja, aku perempuan yang tidak pernah tidak bisa khawatir dengan mu di setiap detik nya. Selalu hati bertanya "apakah ia kehujanan sore ini?" "apakah ia tidak haus setelah latihan?" aku selalu khawatir, Namun kamu? tak pernah ingin tau apa rasa khawatir itu.