Mengingat-mu dalam rangka aku memang tidak bisa lupa.
"Memang luka yang bisa bercerita tentang ini semua,bahwa aku memang tidak bisa lupa dari-nya"
Hai kamu, sang pujaan hati yang masih ku ingin dapati kembali. Aku mohon kembali meski harus yang kedua kali. Tidak kah kau ingin bersama ku lagi? pasti jawabannya tidak, karena kamu sudah pergi berlari dari hati ini.
Ya tuhan,kuat kan lah dia yang sedang berjuang sendirian tanpa aku sekarang. Kuat kan lah kaki yang masih jauh untuk berlari mengejar mimpinya, kuat kan lah tangan yang mampu membangkitkan manusia rapuh seperti aku. Kuat kan lah dia, jangan biarkan dia pergi sendirian.
Selalu ku tau dan hapal apa ke-sukaan mu, yaitu gambar anime beserta tokoh anime jepang yang kau sukai. Selalu ter ingat kembali bila melihat kartun yang kau sukai, rasanya aku seperti nostalgia kembali ke masa dimana aku dan kamu senang membahas kartun itu. Dimana saat aku ingin tahu bagaimana cerita itu dan kamu tetap tidak ingin memberitahu.
Gelap gulita malam ini, masih aku ratapi lagu kesukaan mu di malam hari. Suka dan tidak pernah sukar aku untuk mendengar dan mengulang suara musik kesukaan mu, mengingatmu begitu menyejukan hati ku yang hampa ini.
Desing mesin pendingin ruangan yang bising menemani malam ku kali ini, lampu redup dan ku harap cicak tidak akan menyeludup ke kamar ku dan mengganggu konsentrasi ku saat memikirkan mu. Malam yang dingin, kelam nya batin. Aku masih suka melihat lembaran foto mu di kamar ku, senang sepertiya karena aku bisa bertemu kamu dalam lembaran kertas foto waktu itu.
Sang penyejuk hati,aku tak akan lari dari rasa yang tak pernah kau hargai. Aku selalu ingin mencari kemana engkau pergi membawa "perabaian" mu itu. Selalu aku tersenyum sebari mencari dirimu yang pergi, berharap kamu kembali lagi ke sini bersama ku untuk yang kedua kali.
Waktu itu,aku suka membuat surat untuk mu. aku senang bila kamu masih menyimpannya dan di kala merasa bosan atau 'agak' sedikit menyesal,kamu baca kembali surat yang ku buat ber dua bersama gitar ku. Masih ingat dengan gitar ku? yang waktu itu aku mengunjungi rumah mu karena rindu, ia yang ku bawa kemana pun aku pergi selalu.
Gitar ku adalah teman ku. Kamu adalah cinta terdalam ku. Tidak mungkin aku bercerita dengan gitar yang hanya benda mati meskipun dia teman ku. Tak mungkin juga aku bercerita kepada senar-senar pembawa nada yang tidak begitu onar, ia memang berbicara tapi menghasilkan nada bukan jalan keluar untuk ini semua.
Aku suka bersedih dengan gitar ku, karena dia salah satu bagian dari kenangan ku. Gitar ku rindu akan aroma rumah mu, dia rindu menyanyikan lagu untuk mu. Alasan aku suka bersedih dengan gitar ku karena di saat aku menyanyikan nada-nada sendu, dia tak pernah senang di atas sendu ku. Di saat aku menyanyikan nada bahagia, ia tak pernah ingin tersedu di kala aku bahagia.
Aku masih ingat dulu, saat kita berbagi cerita di dalam perpustakaan. Banyak kenangan bisu di sana sebenarnya. Tanya saja pada meja, yang suka ku ketuk bila bernyanyi bersama mu.Tanya saja pada buku-buku lama,ia pasti tau semua cerita kita. Tanya saja kursi di sana, ia tau semua saat kita duduk berdampingan ber-dua.
Aku jadi ingin membaca lagi novel mu lebih lama, walau aku tidak suka dengan isinya. Aku hanya cinta dengan pemiliknya, sebenarnya aku tidak membacanya. Aku hanya selalu melihat nama mu di halaman pertama. Aku hanya memeluk novel milikmu di kala aku rindu akan senyum sejuk yang selalu menghiasi wajah nya.
Ingat tidak saat kau rela menemani ku ke minimarket hanya untuk membeli minuman kaleng? ingat tidak bahwa kau tak rela meninggalkan ku sendirian di teras sekolahan, padahal angkutan umum sudah datang menjemput mu dan ku putuskan untuk kamu yang duluan meninggalkan teras sekolah dan aku sendirian.
Ingat tidak?saat kau melarang ku untuk memainkan kaleng agar tangan ku tidak terluka. Dan akhirnya jari kelingking mu dan kelingling ku terluka bersamaan. Aku memang kurang kerjaan untuk mendapatkan perhatian. Terima kasih kamu telah memberiku banyak pengertian tentang cinta dan penantian.
Mendapatkan mu itu seperti aku bertaruh hati,bagian mana yang akan terluka nanti. Setelah berjuang tanpa henti akhirnya aku bisa bersama mu waktu itu, walau akhirnya? hati ku terluka semua. Tak ada bagian yang sehat sedikit pun di sana.
"Bertahan dari apa yang menyakitkan hanya membuatmu menjadi tidak tahan dengan keadaan" ini yang membuat aku masih bertahan, namun tak pernah sedikit ingin berhenti di tengah perjuangan. Tak akan ku sia-sia kan penantian. Tak akan ku hapus semua jejak berharga, langkah demi langkah berjalan mengikuti arah.Perlahan-lahan tak akan lelah,sampai akhirnya aku mulai terbiasa.Tanya saja kepada malam sebagai saksi nya.Tanya kepada bintang siapa yang menghilang tanpa mengajak ku terbang.
"night sayang" kata kata itu yang kau ucapkan sebelum ku tertidur pulas. Dengan stiker yang membuat orang muak, karena stiker peluk yang besar dan banyak.Sebenarnya aku ingin kau ada di hari ku bukan di ponsel ku.
Malam ini aku sendiri tanpa hadir mu di sini, temani aku seolah aku adalah ratu mu wahai pujaan hati yang ingin ku dapatkan kembali. Tapi ku rasa tak mungkin lagi, selamat malam wahai pujaan hati. Engkau tak akan pernah terganti dengan yang baru nanti. Aku kan selalu di sini dalam keadaan sepi, dalam keadaan di abaikan,di tinggalkan,di biarkan, sakit rasanya. Namun, berjuang memang harus sekuat tiang. Tidak rubuh dan tidak lekang atas apa-apa yang menerjang. Selamat malam sayang, semoga kau tak lagi hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom
PoetryMenyayat hati mengingatmu pergi. Tapi tak apa, aku mengingat mu dalam rangka melupakan untuk selamanya.