Waktu yang akan menjawabnya
'Apa yang kamu bayangkan setelah kamu hilang di telan oleh kenyataan?'
Aku masih disini dengan segenap hati untuk memiliki kamu kembali. Seperti ingin berhenti, namun aku selalu memikirkan sekarang aku tertatih untuk bangkit kembali.Aku rindu akan suara mu, aku ingin menggenggam jemari mu. Tapi mungkin aku bisa mendapatkan itu, tapi di masa lalu.
Sang waktu, tolong bantu aku untuk menghadapi semua yang telah berlalu agar aku tidak kembali lagi ke masa lalu. Namun, aku ingin dirimu kembali ke pelukan ku hingga akhir waktu. Sang waktu, tolong jangan bawa aku ke masa lalu karena itu kenangan ku yang indah di lengkapi dengan mu.Tolong bawa aku bersama nya agar aku bisa kembali ke dekapan nya.
Aku selalu ingin bicara, bahwa aku masih mencintai dirinya. Tapi kata-kata itu tak pernah bisa terutara di sang bibir ketika ku berbicara. Tak kan ada wanita seperti diriku yang menginginkan dirinya. Jika ada, nasib nya pasti tak sama seperti apa yang ku rasa. Karena melupakan adalah hal tersulit yang selalu ku pikirkan.
Melupakan apa yang membuat ku bahagia di waktu itu, melupakan tawa ku dengan nya saat itu. Itu perkara buruk yang aku alami saat ini, melupakan tak semudah jatuh cinta kepada kebanyakan orang. Sayangnya aku tak mudah untuk jatuh cinta, apalagi membuka hati untuk orang lain kecuali dia yang ku cinta.
Biasanya di pagi hari aku bangun dengan bahagia di hati, karena sang pujaan hati sedang rindu dengan diri ini. Jangan kamu yang rindu, mendingan aku. Karena aku yang mencintai mu dengan satu bukan seribu. Karena aku yang merindukan mu dengan cinta bukan benci. Karena aku yang mengkawatirkan mu ketika hujan turun,apakah ia sedang dalam teduhan? apakah dia sedang dalam kehangatan? selalu ku bayangkan hingga aku tak pernah mengkhawatirkan diriku sendiri hingga kini.
Hati, tolong jangan berhenti untuk mencintai dia yang ku nanti. Tolong jangan menyerah untuk mencintai dengan sepenuhnya.Tolong jangan menangis ketika nanti kamu ter iris. Ada aku yang memilikimu, kamu masih aku lindungi di dalam rusukku sampai kini.
Hei laki-laki, kamu tak pernah merasakan cinta yang sangat dalam seperti yang perempuan miliki. Malah kamu yang membenci padahal kamu yang mengakhiri ini, justru perempuan yang terus berharap tanpa harapan. Sesakit-sakit nya kamu karena meninggalkan yang tak bisa di lupakan, lebih sakit aku yang di tinggalkan dengan beribu kenangan.
Jika nanti waktu bertemu dengan mu, apakah yang ia tanyakan pada mu? apakah "mengapa kamu membenci dia yang tak pantas di benci?" atau "mengapa kamu lari dari hati yang utuh mencintai" . Waktu, jangan sakiti dia yang ku cinta biarkan aku yang merasakan semua sakit hati yang tak pernah di damba oleh siapa-siapa.
Jika ada lautan di dekat rumah ku, aku akan berteriak menyebut namamu. Hingga para penduduk lautan tahu, bahwa aku masih mencintaimu meski kamu tak pernah ingin tahu. Jika ada ruang kedap suara, aku ingin menyebut nama mu lagi meski nanti ruangan itu yang berbicara ketika aku sudah pergi berlari.
Sudah ber puluh-puluh hari kamu mengakhiri ini. Dan aku yang masih berdiri menanti hadir mu di sini. Dengan menanti yang tak perlu di nanti, dengan lelah hingga nafas terengah menghadapi semua.
Katakan lah, bukan kah aku petempuan mu waktu itu? atau kau tidak menganggap aku apa-apa?aku mencintai mu entah karena apa,entah karena siapa,entah mengapa,entah bagaimana,entah dimana. Aku mencintai dengan hati yang mencintai sampai kini. Jangan bertanya lagi mengapa aku mencintai dirinya. Lihat saja bagaimana diriku sekarang untuk dirinya.
Aku menginginkan mu kembali dengan beribu hal, tolong mengerti. Tolong tengok aku sebentar di belakang yang mengejarmu tanpa pernah lekang. Tolong aku.. jika kau tak ingin menoleh, tak apa. Manusia seperti ku tak perlu kau pedulikan dengan begitu hiraukan saja jika itu mau mu. Aku hanya bisa tertawa walau hati tak ada bahagia-bahagianya sama sekali.
Aku yakin aku pasti bisa, bisa memulai semua nya dari awal lagi di lembaran dengan halaman yang ke sekian. Karena, halaman kemarin sudah ku pakai untuk berjuang hingga terpuruk dan rapuh melepuh.
Mungkin tak ada yang mencintai ku seperti mu nanti,hanya kamu yang ku cintai meski begini kenyataan sebenarnya. Kau abaikan, kau tinggalkan, kau biarkan. Hingga nanti aku yang menangkap air mata mu bila sedang jatuh bersamaan dengan air mata ku.
Cerita ku belum tentu jadi ceritamu, ceritamu sudah pasti jadi cerita ku. Khawatir ku belum tentu jadi ke khawatiran mu, meski begitu aku masih satu dengan keadaan sendu. Tolong aku dengan lengan mu jika aku dalam keadaan jatuh dan rapuh. Jika tak ingin pula kamu membantu ku, do'a kan saja aku agar memperjuangkan mu sampai nanti sampai kamu kembali kesini bersamaku hingga akhir waktu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom
ПоэзияMenyayat hati mengingatmu pergi. Tapi tak apa, aku mengingat mu dalam rangka melupakan untuk selamanya.