Part 31-1

4.3K 217 4
                                    

Sorry for typo and happy reading..

**********           
   
Jam sudah menunjukkan pukul 07.30, Rena segera berangkat. Jalanan cukup padat membuatnya sampai di kantor tepat jam 08.00 memakirkan mobilnya di basement setelah itu beranjak memasuki kantor.

“Bersikap profesional Ren!! Semangat kamu pasti bisa melewati semua ini” Batinnya memberi keyakinan penuh pada dirinya sendiri

“Pagi Ren” Sapa Ryan merangkul pundak Rena saat ia menunggu lift dihadapannya terbuka

“Pagi juga Yan” Balas Rena

“Lo udah masuk aja? Emang udah sembuh?” Tanya Ryan

“Iya nih. Bentar deh lo kok tau kalau gue sakit? Apa jangan jangan lo dukun ya?” Tanya Rena bertubi tubi sembari memundurkan tubuhnya dan tanpa sengaja menubruk seseorang

“Aduh maaf nggak sengaja” Ucap Rena menolehkan kepalanya pada orang tersebut

“Iya nggak papa” Balas orang itu, saat pandangan keduanya bertemu membuat Rena membeku dan tak mengalihkan pandangannya

“Mas Abi”

“Rena”

“Hoi Ren! Rena!” Bisik Ryan sembari menepuk bahu Rena pelan

Rena yang tersadar segera menundukkan kepalanya lalu segera berbalik mengahadap ke pintu lift. Sedangkan Abi hanya berdehem pelan.

“Lo kenapa?” Bisik Ryan lagi

Rena menggeleng, “Nggak papa kok, ayo” Balas Rena segera melangkah masuk ke dalam lift yang baru saja terbuka dan diikuti oleh Ryan

Didalam lift tidak ada yang berbicara baik Rena, Abi maupun Ryan. Rena hanya bisa menatap punggung Abi yang notabennya berdiri di depannya sedangkan Ryan di sebelahnya menatapnya dengan penuh tanda tanya.

“Aku rindu banget sama kamu mas, tapi kamu udah milik orang lain”

“Aku rindu banget sama kamu Ren dan secepatnya kamu bakal jadi milik aku” Batin Abi sembari menatap Rena melalui pintu lift

‘Ting’

Rena segera keluar dari lift dengan menarik tangan Ryan tergesa gesa. Abi yang melihat itu hanya menghela nafas pelan

“Sebegitu bencinya kamu sama aku sampai ngehindar kayak gitu Ren” Batinnya

******

“Lo sebenernya kenapa sih Ren?” Tanya Ryan menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursinya saat jam istirahat makan siang tiba

“Nggak papa kok” Jawab Rena masih fokus menatap layar komputernya

“Jangan bohong deh Ren, sejak lo ketemu sama Pak Abi muka lo ditekuk mulu”

“Perasaan lo aja kali Yan, orang gue nggak kenapa napa kok”

“Pasti lo ada apa apa deh sama Pak Abi yakan? Ngaku lo?” Desak Ryan memicingkan matanya

Rena menghela nafas pelan kemudian menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi dan menutup matanya sejenak

“Lo bener Yan” Ucap Rena pada akhirnya

Ryan mengangguk, “Udah gue duga, lo lagi ada masalah sama dia?”

Rena menghela nafas lagi sembari membuka matanya menatap langit langit ruangan, “Gue juga nggak tau Yan, gue masih bingung sama perasaan gue. Lo taukan kalau Pak Abi bakal tunangan?”

Ryan menangguk, “Banyak rumor mengatakan seperti itu, tapi kita masih belum tau kepastiannyakan?”

“Tapi itu kepastiannya Yan. Dia bakal tunangan sama orang lain sedangkan gue cinta sama dia, yang artinya gue cinta sama tunangan orangkan?”

Second Chances (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang