Part 1 : Leave Taking

2.2K 187 6
                                    

Seulgi memasukan seluruh baju miliknya dan seulmin kedalam koper besar. Seulgi sudah membulatkan tekatnya untuk pisah dengan jimin. Seulmin yang memang belum mengerti keadaan hanya diam saja melihat ibunya sibuk berkemas. Setelah selesai seulgi menuntun seulmin sambil mendorong kopernya untuk pergi dari rumah ini.

Jimin sedari tadi hanya menonton tv dengan pandangan yang kosong,ia memikirkan cara agar keluaga kecilnya bisa tetap bersatu. Baginya seulgi dan seulmin adalah jiwa raganya. Perpisahan mingkin saja terjadi karena mereka menikah karena paksaan,mereka selalu berdebat bahkan dengan hal-hal kecil. Mungkin masa lalu seulgi adalah salah satu penyebab perpisahan mereka. Seulgi memang tidak selingkuh tapi siapa yang tau dalam hatinya?bahkan jimin yakin kalau seulgi belum melupakan kekasihnya.

"kau mau kemana seul?" jimin menghampiri seulgi yang sudah siap pergi. Seulmin hanya menatap bingung kedua orangtaunya

"tentu saja aku mau pergi dari rumah ini!" ucap seulgi ketus

"tunggu sebentar disini" jimin menyuruh seulgi untuk duduk diruang tamu lalu bergegas membawa seulmin kekamarnya

"seulmin kau main dulu ya dikamar" Jimin mengambil beberapa mainan milik seulmin

"tunggu disini ya,appa ingin bicara dengan eomma"

"iya appa" jimin mengecup kening anaknya,seulmin memang anak yang baik. Ia tidak pernah rewel meminta ini itu seperti anak lain. Setelah itu jimin meninggalkan seulmin kembali keruang tamu

"apa kau yakin ingin kita pisah?" jimin menatap seulgi dengan sendu,berharap seulgi merubah pikirannya

"kenapa kau selalu tanya begitu? Aku sudah membulatkan tekatku untuk pisah"

"apa kau tidak memikirkan seulmin?aku tau pernikahan kita bukan atas dasar cinta,tapi aku sangat menyayangi kalian berdua. Seulmin terlalu kecil untuk mengerti perpisahan kita seul" mata jimin berkaca-kaca manahan tangis

"jim,maafkan aku. Tapi aku rasa tidaklah benar kalau kita terus bertahan. Untuk seulmin kita bisa mengurusnya walaupun sudah bercerai,justru karena seulmin masih kecil nantinya dia akan terbiasa"

"aku mohon padamu seul" jimin menggenggam erat kedua tangan seulgi

"maaf tapi aku tidak bisa" seulgi melepas genggaman jimin lalu pergi kekamar seulmin dan seulgi segera pergi dari rumah itu membawa seulmin yang bahkan tidak tau apa yang terjadi.

Jimin hanya menatap kepergian seulgi dan putranya dari jendela. Air mata itu terus menerus mengalir dari mata jimin. Sungguh ia tidak siap kalau harus kehilangan kedua orang yang sagat ia cintai.

🐻🐻🐻🐻

Seulgi memarkirkan kendaraannya di sebuah gedung apartemen yang besar. Seulgi membeli apartemen ini dengan ung tabungannya,ia tinggal di apartemen vivaldi sekarang. Apartemennya tidak begitu jauh dari tempat sekolah seulmin dan yang terpenting tempatnya strategis. Seulgi sudah menyiapkan semuanya,sampai di apartemennya ia langsung merapihkan bajunya dan seulmin kedalam lemari.

"eomma aku ingin pulang" seulmin sudah mulai gusar,ia menarik baju seulgi berkali-kali

"sekarang kita pindah kesini sayang. Ayo kita makan pasti kau laparkan?" seulmin hanya mengangguk

Seulgi membuka makanan yang tadi ia beli. Seulmin memakannya dengan lahap. Seulgi hanya tersenyum,putranya ini memang sangat pintar. Ia tidak sulit makan dan pintar dalam pelajaran seperti... Ah sudahlah seulgi tidak ingin mengingat orang itu

"kenapa kau tidak menghabiskan burger yang satu lagi?"

"sebenarnya aku masih lapar eomma,tapi ini untuk appa. Pasti appa bulum makan sekarang" seulgi tertegun dengan perkataan seulmin

"sudahlah sayang kau habiskan saja burger itu. Appa tadi menghubungi eomma,appa sudah makan" ucap seulgi berbohong,seulmin tersenyum lalu dengan lahap ia menghabiskan burger itu.

Setelah makan mereka keruang tamu untuk menonton acara kartun kesukaan seulmin. Sudah pukul 9 malam,ini waktunya seulmin untuk tidur.

"seulmin sudah malam,ayo kita tidur. Besok kau harus ke sekolah"

"tidak mau! Aku mau menunggu appa" tidak perduli dengan perkataan seulmin,seulgi menggendong seulmin paksa. Seulmin menangis kencang,tidak biasanya ia seperti ini

"aku tidak mau tidur eomma! Aku mau tunggu appa! Seulmin kangen appa" seulmin mengacak rambutnya kesal. Seulgi tersenyum,jika sedang marah seulmin persis seperti... Ah tidak!! Lupakan saja

"jangan nakal turuti kata eomma,appa akan marah jika kamu nakal" seulmin terdiam,benar juga pikirnya. Ia langsung bergegas tidur. Seulmin memang sangat nurut dengan appanya,saat seulmin rewel seulgi mengancam akan dimarahi jimin,dan seulminpun langsung diam. Seulgi mengelus surai seulmin lembut,menatap wajah putranya dengan seksama. Bahkan saat tertidur wajahnya sama seperti jimin.

Makasih banyak ya untuk yang udah luangin waktunya untuk baca ff aku yang gak berkualitas ini. Mksh bgt udh vote+commentnya. Walaupun belum banyak yg minat sama ff aku,tpi ff ini tetep berjalan kok. Mksh sebanyak2nya, xoxo :* #bow

Love Will Lead You Back Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang