Michelle POV
Seseorang menarik tanganku. Aku memberontak tapi apalah dayaku tenaganya sangat kuat.
Dia membawaku ke sebuah tempat yang entahalah!! Aku juga tidak tau dimana!!
Dia melepaskan tanganku perlahan dan mulai menjauh
"Awas aja lo kalau macam macam ama gue!! Gue cincang lo sampai masuk kuburan " ancamku
Hahaha
Sial dia tertawa!! Dia pikir omonganku hanyalah candaan, dia belum tau siapa aku sebenarnya
"Sial, lo mau cari gara gara sama gue?! " tanya ku
Heningg
Dia nggak balas!! Dia punya mulut nggak sih, kalau nggak kenapa tadi dia tertawa??!
Tiba tiba semua lampu bernyala dan aku melihat dia sedang tersenyum manis kearahku........ Ya dia, Matthew!!
"Sayang, kamu seriusan mau cincang aku sampai masuk kuburan? " tanya nya polos
"Ya, kalau lo berbuat yang macem macem" kataku
"Ya ampun sayang, aku bukan tipe orang yang seperti itu..... Aku juga nggak bisa karena kita nggak punya status apa apa" katanya
"Status??! Bukannya kita pacaran? " tanya ku
"Iya, maksudku bukan status seperti itu..... Maksudku iti status yang tidak bisa memisahkan kita kecuali ajal menjemput " katanya
"Ngapain sih lo ngajak gue kesini? Tadi janjiannya di cafe! " kataku
"Aku ngajak kesini soalnya di cafe terlalu ramai jadi aku buat aja makan malamnya disini" katanya
"Ya udah yuk, kita makan!! Ini kan kencan pertama kita setelah resmi pacaran " ujarnya
"Hmmm!!! Serah lo deh" balasku
Matthew menarik tanganku lembut dan membawaku ke sebuah meja yang sudah dihias secantik mungkin
Dia mendudukan ku di kursi lalu dia berjalan ke arah kursi yang berada di depanku dan duduk.
"Sayang, aku mau bicara yang serius sama kamu" ujarnya
Aku mengerutkan kening "Apa? " tanya ku
"Aku mau kita saling terbuka dan percaya. Nggak boleh ada yang berbohong sebesar apapun itu. Aku mau kita harus percaya satu sama lain, dan bila ada masalah jangan disimpan sendiri"
"Aku mau kamu terbuka sama aku..... Apapun masalah yang terjadi nanti kita harus percaya. Setiap masalah yang kita lakukan pasti ada alasannya " jelasnya
"Ya oke, gue setuju" kataku
"Dan bisakah nada bicara kita lebih romantis? " tanya nya
"Eummm.... Sorry yang itu gue nggak bisa " kataku
"Ya udah, yang terpenting disini adalah kepercayaan" katanya kemudian mengenggam tanganku
"Kamu jujur, tadi ngapain langsung pergi aja dan ngelarang aku untuk ikut? " tanya Matthew
"Karena aku mau buat............
Aku pun menceritakan semuanya kepada Matthew tentang rencanaku
"Aku mau bantu, " katanya
"Lo bisa bantu suruh yang lainnya tentang rencana ini terus kita ketemuan besok pulang sekolah di Cafe Zetrov jangan ajak Nathalie. " jelasku
"Oke, ya udah yuk kita makan. Keburu makanannya dingin nanti" kata nya
Kami pun makan malam dengan tenang. Dan jujur ini adalah kencan pertama terindah
Michelle lo nggak boleh ngerusak malam terindah lo dan Matthew, jaga sikap.... Itulah yang menjadi pikiran Michelle saat ini, dia tidak boleh merusak kencan pertama mereka
"Gue ngga nyangka lo bisa romantis juga" kataku membuka pembicaraan
"Banyak yang kamu nggak tau dari aku, sayang " balasnya
"Boleh nggak, jangan panggil gue sayang gue geli dengarnya" suruhku
"Nggak bisa, kamu kan nggak mau ganti kata yang lebih romantis aku juga akan tetap manggil kamu sayang"
"Gini aja deh. Gue akan coba pakai bahasa aku-kamu tapi lo juga nggak boleh manggil gue sayang, gimana. Setuju? " tanyaku
Matthew terlihat sedang menimang nimang perkataan ku
Setelah berpikir Matthew pun mengangguk sebagai jawaban.
"Oh iya, selama pacaran nggak boleh ciuman juga. Soalnya nanti bibir gue udah nggak suci lagi. Kalau ma ciuman nanti kalau sudah jadi pasangan sehidup semati aja" jelas ku
"Boleh, tapi cuman di pipih sama kening, nggak boleh di tempat lain" lanjut ku sambil menatap tajam Matthew. Sedangkan yang ditatap hanya menyengir tidak jelas
"Janji Matthew " kata ku sambil menyerahkan jari ku kepada Matthew dan Matthew pun membalasnya
"Janji, " katanya
"Aku antar kamu pulang ya? " tanya Matthew setelah berjanji
"Iya boleh" balas ku sedikit mengubah nada bicara
Michelle POV END
.
.Matthew pun tersenyum kemudian bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Michelle. Matthew berjalan bergandengan tangan dengan Michelle seolah olah takut kehilangannya.
Setelah sampai di tempat Matthew memarkir kan mobilnya diapun membukakan pintu untuk Michelle.
"Mobil gu- aku, gimana? " tanya Michelle kepada Matthew saat Matthew sudah menjalankan mobilnya
"Udah, kamu tenang aja. Nanti orang aku yang bawa" kata Matthew kemudian tersenyum
Mereka pun sampai di rumah Michelle
"Masuk dulu yuk, nanti aku kenalin dengan abang abang aku" kata Michelle saat mereka sudah turun dari mobil
"Emang nggak papa? " tanya Matthew tang dibalas anggukan oleh Michelle
Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah Michelle.
"Michelle pulang" kata Michelle sedikit keras
Tiba tiba terdengar langkah kaki yang sepertinya sangat terburu-buru
"Adek abang" kata Verrel saat melihat Michelle baik baik saja
"Abang kenapa? " tanya Michelle bingung
"Kamu darimana? Nggak kenapa napa kan? Kok telpon abang nggak diangkat? Kamu juga nggak bilang teman teman mau mau kemana " tanya Revan beruntun yang muncul di belakang Verrel bersama Kevin disampingnya
"Dari cafe bang, bareng dia" tunjuk Michelle ke arah Matthew
"Lo siapa? Kenapa bisa sama dia?! Lo nggak berbuat macam-macam kan? " tanya Kevin beruntun kepada Matthew
"Nggak, saya nggak pernah berbuat yang berlebihan kepada Michelle" jawab Matthew sopan
"Karena kami sudah berjanji untuk tidak berbuat yang berlebihan " lanjutnya sopan
MAAF YA AUTHOR BARU UPDATE SOALNYA BANYAK GANGGUAN. 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Beautiful Nerd Vs 5 Handsome Boy ( COMPLETE )
Teen Fiction5 perempuan cantik yang berteman sejak mereka masih kecil dan orang tua mereka juga bersahabat Mereka berubah menjadi nerd untuk merasakan bagaimana itu di bully, karena mereka sering membully. 5 laki kaki tampan yang sangat terkenal dengan ketampa...