2

70 4 1
                                    

1 Tahun Kemudian....

Suara ibu bagaikan bom atom masuk dan meledak di gendang telingaku. Sontak aku langsung terbangun dari mimpiku. Dengan sangat terpaksa aku membuka mataku dan menoleh ke arah ibu yang sedang membuka gorden

"Punya anak gadis gini amat. Tidur kok kaya orang meninggal" Ujarnya ketus sambil mengambil bantal bantal yang terjatuh dari kasurku

"Jam berapa bu?" tanyaku dengan nada polos sambil mengucek mata menyingkirkan belek yang menghiasi kelopak mataku

"setengah tujuh" ujar ibu singkat

"setengah.... ? lah setengah tujuh? aku telat dong" aku sontak berlari ke kamar mandi

"Makanya udah solat subuh tuh jangan tidur lagi" ibu teriak dari dalam kamarku. Aku tak menghiraukan ocehan ibu yang terus menggema mengawali pagiku ini.

Selepas mandi aku bersiap siap. Mengucir rambutku dan memakai atribut sekolah. Aku memandang diriku sendiri di cermin. Menatap wajah yang tak karuan ini. Tak seperti gadis lain yang cantik menawan dengan polesan di wajahnya.

gini banget muka gue. jelek banget dah.hem gak papa lah yang penting otak gue gak oon oon amat ujarku dalam hati

.....

Bu Rini menghentikan pelajaran dan memperbolehkan seluruh siswa untuk keluar kelas. Seluruh siswa di kelas X MIPA 6 langsung membereskan buku dan bergegas keluar. Namun aku masih bertahan di bangkuku.

"Sof mau ikut ke kantin gak?" tanya aulia sahabat sekaligus teman sebangkuku.

"Kayanya engga deh, soalnya gue bawa bekel." ujarku sambil tersenyum.

"lo gak bosen makan nasi goreng mulu. Ayolah sekali kali." Ajak septa memohon sambil mengedip ngedipkan matanya.

"Lain kali aja sep, lagian sayang entar nasi gorengnya mubazir"

"Lo gak takut di gangguin haikal" bisik zie sambil sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku, kemudian menoleh ke arah haikal yang sedang duduk bersandar di bangkunya sambil menyumpal telinganya dengan hadset dan menyenderkan kepalanya kebelakang. Mata haikal terpejam ditutupi sebuah buku.

"ngapain takut, dia masih manusiakan" jawabku acuh tak acuh, malas mendengar nama itu

"yaudah kita ke kantin dulu. Kamu kalo mau nitip sesuatu chat aja" ujar aulia

"Ngomong ke gue kalo ada apa apa" Ujar zie dengan nada bicara datarnya yang khas

"Heem santai" ujarku singkat. Mereka pun berlalu. Dan aku kembali memfokuskan pandanganku pada sebuah novel romens. Aku membuka kemudian membaca novel itu, hanya dengan sepersekian detik aku sudah terlarut dalam kisah di novel itu.

Meski pun novel yang berjudul "heart" itu sudah aku baca ribuan kali namun anehnya aku tidak pernah bosan membacanya. Novel itu selalu berhasil membuatku teringat masa masa indah bersama seseorang yang spesial di masa kecilku dulu.

Novel ini menceritakan sebuah kisah tentang persahabatan antara farel dan rachel. Rachel memendam sebuah perasaan kepada farel namun rachel tidak bisa mengartikan perasaan apa yang dia rasakan pada farel. Sampai pada akhirnya datang sosok luna diantara mereka yang membuat farel jatuh cinta. Kisah mereka berakhir dengan tragis karena rachel mengalami kecelakaan dan memutuskan mendonorkan hatinya untuk luna yang mengidap sebuah penyakit hati. Dengan begitu hati rachel tetap hidup unkuk farel meskipun raganya sudah tiada.

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang