Sejak kejadian perkelahian sore itu, sikap haikal berubah. Dia yang tadinya pendiam sekarang sikapnya berubah menjadi tengil . Apalagi kepadaku. Kita yang tadinya jarang sekali berinteraksi sama sekali sekarang jadi hampir setiap saat berinteraksi. Dan pertarungan akademik pun semakin sengit. Haikal seperti ingin menantangku dan berambisi ingin mengalahkanku di arena akademik.
Hampir setiap jam istirahat haikal selalu mendatangi bangkuku dan menggangguku.
*****
"Ettt mau kemana lo" ujar haikal saat melihatku beranjak dari bangku
"Bukan urusan lo" jawabku datar kemudian berlalu. Aku sudah sangat muak dengan haikal yang selalu menggangguku dan mengambil bekal makananku hampir setiap hari.
"Woy ni nasi goreng buat gue ya" ujar haikal yang menemukan kotak bekalku dan langsung menyambarnya
"Terserah" ujarku cuek. Yang jelas saat ini aku tidak mau berdebat dengan cowo itu dan menghindari berenteraksi dengannya. aku sudah terlalu bosan di ganggu oleh cowo psikopat itu.
Aku melangkahkan kakiku ke perpustakaan. Mungkin di tempat ini aku bisa tenang tanpa di ganggu makhluk semacam haikal.
Letak perpustakaan dan kelas lumayan jauh perpustakaan berada di lantai 3 sedangkan kelasku lantai 2.
Sesampainya di perpustakaan, aku langsung bergegas menuju ke rak buku dan mencari novel. Namun, perhatianya tertuju pada buku fiksi ilmiah.
Keadaan perpustakaan ini sangatlah sepi hanya ada beberapa anak yang sedang menbaca. Semakin berkurang saja makhluk yang bernama kutu buku.
Aku masih terlarut dalam buku itu. Aku baru pertama membaca buku bergendre fiksi ilmiah. Tanpa sadar aku bahkan tidak menghiraukan suara bel dan masih tetap asik membaca saking larut dan serius membaca buku itu . Sampai pak koko penjaga perpustakaan heran mengapaku belum kekelas.
"Neng kok belum ke kelas, kan udah bel masuk" ujar pak koko. Perkataan pak koko tadi sukses membuatku berpaling dari buku itu dan menatap pak koko dengan kaget.
"Ya neng udah 10 menit yang lalu, tuh liat yang lain juga udah gak ada" ujar pak koko seolah tau arti tatapanku tadi.
Aku pun menoleh ke sekeliling ku dan di perpustakaan hanya ada aku dan pak koko
"ohhh euhh ya udah saya mau pinjam buku ini saja pak" ucapku panik. aku bergegas keluar perpustakaan berlari menuju kelas. Aku baru ingat bahwa saat ini adalah pelajaran fisika yang gurunya itu pak anjar yang terkenal on time dan killer banget.
Aku mempercepat langkahnya. Saat menuju tangga, tiba tiba...
Brukkk
"Kalo jalan liat liat dong, nabrak kan tuh liat buku gue jadi berantakan." Amarahku pecah pada seorang pria berkacamata di hadapanku.
Pria itu hanya diam dan menatapku bingung.
Tanpa pikir panjang aku pun meninggalkan pria itu. Padahal aku sadar aku yang salah, aku yang menabraknya.
Kelas pun semakin dekat. Dan
Tok tok tok
Terlihat pak anjar yang sedang menulis di papan tulis melirik ke arah pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship
Teen FictionKisah seorang gadis tomboy bernama Sofy yang ditakdirkan bertemu lelaki bernama Haikal. Takdir seakan akan melibatkan Sofy dan haikal untuk bertemu dan selalu berinteraksi. Takdir yang membuat Haikal dan Sofy saling membenci. Takdir yang membuat mer...