Pt. 1 - Malam dan Fajar

2.1K 106 2
                                    

Gadis itu terduduk diam di kasur nya, menatap lurus pandangan depan, belum ada rasa kantuk sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu terduduk diam di kasur nya, menatap lurus pandangan depan, belum ada rasa kantuk sama sekali.

"Sejeongie, kau belum tidur?" teriak sang Ibu dari luar kamar.

"Sebentar lagi, Bu!" balas nya.

Gadis itu tidak langsung tidur saat sang Ibu memperingatkan, ia tetap terdiam dalam fikirannya.
  
Memang dasar Kim Sejeong. Setelah memikirkan itu, ia menangis dalam sendiriannya. Bukan kesendiriannya yang ia tangisi, ia menangis karena sebentar lagi matahari akan muncul, dan kembali pagi.

Pagi hari, itu yang ia cemaskan, saat fajar datang. Karena di pagi hari ia akan melihat sosok Jung Hoseok lagi, lagi, dan lagi.
  
Perlakuan Jung Hoseok pada Sejeong lama-lama membuatnya sakit, itu yang ia tak mau.

Mereka hanyalah menjalin persahabatan, dengan Sejeong yang diam-diam memiliki rasa pada pria itu.

Hanya memendam perasaannya, tanpa berani berkata bahwa ia suka demikian.
  
Dulu Sejeong sangat suka pagi hari, dimana ia bisa melihat senyum Hoseok dan keduanya tertawa gembira. Tapi sejak keduanya mulai merenggang, ia tak lagi suka pagi hari.

Hoseok jahat, itu batinnya, ia tidak mengerti apa yang gadis itu rasakan.

Saat terang-terangan Hoseok berkata bahwa Sejeong hanyalah sahabat, gadis itu hanya bisa tersenyum getir, ia faham betul apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

Menjauh dari nya atau tersiksa.

Tapi ia tidak bisa, 2 tahun sudah mereka bersahabat dan renggang begitu saja hanya karena perasaan yang hanya Sejeong miliki.

Sekalipun kau tahu juga percuma, hanya aku yang merasakan sakitnya, batin Sejeong kala itu.

Setahun yang lalu Sejeong menyukai Song Mino, pria yang suka menulis lirik lagu itu memang dekat dengan Sejeong, jauh sebelum kenal Hoseok.

Ketika Mino menyukai gadis lain, barulah ia bertemu sosok Jung Hoseok, bisa dibilang, Hoseok lah yang mengobati luka hati Sejeong kala itu.

"Untuk apa bersedih? Ada aku disini, kau tidak akan apa-apa," kata Hoseok waktu itu.

Tangisan Sejeong belakangan itu hampir tidak ada, gadis itu hampir lupa dengan kejadian setahun silam.

Ia bahkan tak lagi mengingat sosok Song Mino,

persetan dengan Song Mino, batin Sejeong jika ia mengingat pria itu.

Mino bukan pria jahat, ia hanya pria pilihan Sejeong yang salah.

"Dia pria baik hati, Hoseok-ah" isak Sejeong waktu itu, saat pertama kali menceritakan Song Mino.

Sejeong ingat betul saat Mino pertama kali menegurnya, saat masih duduk di bangku sekolah.

Pamit [ 𝐊𝐢𝐦 𝐒𝐞𝐣𝐞𝐨𝐧𝐠 - COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang