3⃣⚫ The Third Stories.
Nathalie Ronald. Itulah nama lengkapnya. Sosok perempuan yang memiliki harapan pada teman masa kecilnya. Cerita ini mengkisahkan kehidupan sehari-hari dirinya sebagai putri dari bangsawan, dan kisah cintanya.
...
Ikuti terus...
NORFOLK BAGIAN UTARA Kediaman Fellis Deliander dan Keluarga
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepulangnya, Fellis yang diajak dan tarik kesana-sini hanya untuk memilih baju dan bawahan miliknya merasa lelah. Sehingga, saat duduk dimobil dia pun tertidur.
Nathalie membawa Fellis ke rumah Fellis.
Ketika dimobil tadi, Nathalie mendengar namanya dipanggil Fellis saat tidur. Orangtua Fellis awalnya kaget melihat Nathalie membawa putranya.
"Nathalie.. Natha-"
"Aku disini." Singkat Nathalie membuat Fellis menoleh ke arahnya yang tengah mengaduk bubur sambil duduk tersenyum.
Fellis langsung memeluk Nathalie yang agak bingung dengannya. Namun, Nathalie meletakkan bubur dimeja dan membalas pelukan.
Setelah melepas, Fellis memandangnya diam.
"Sudah merasa baikan?" Tanya Nathalie tersenyum lembut.
"Ya." Katanya mengangguk. Lalu dia melihat bungkusan ungu ditas Nathalie.
"Kau tidak memakainya?" katanya pelan.
Nathalie merasa bersalah, "Maafkan aku. Aku... lupa." Katanya pelan.
"It's Okay." Jawab Fellis. Kemudian dia mengambil dan membuka bungkusan itu.
"Mendekatlah, Nathalie." Pinta Fellis.
Nathalie mendekat padanya, "Apa yang akan-"
"Selamat ulang tahun." Ucap Fellis sambil memakaikan kalung pada Nathalie yang kemudian mengangkat rambutnya yang tergurai lurus panjang sepinggang.
Nathalie terharu menerima hadiah untuknya yang telah dipakaikan pada lehernya. Ia pun memeluk Fellis dengan tersenyum.
"Arigatou, Fellis." Ucapnya.
Fellis membalas pelukannya dan tersenyum, "Aku telah mengabulkan janjiku dan janjimu untuk memakaikan kalung ini padamu tepat disaat ulang tahunmu."
"Aku tahu. Terima kasih sudah mengabulkan permohonanku saat ini." Ucap Nathalie mengeratkan pelukan. "Oh, yah... Kau belum memakan buburnya." Lanjutnya melepas pelukan.
Fellis menggeleng.
'Kau saja yang makan, Nathalie.' Ucapnya lewat pikiran.
"Tidak, kau belum makan. Jadi, makanlah." Kata Nathalie.
Namun, dia masih menolak. "Anggap saja ini sebagai balasan terima kasihku." Lanjutnya tersenyum.
Masih terlihat tingkah Fellis yang menolaknya membuat Nathalie cemberut, 'Masa kau menolak masakan buatanku.'
Merasa bersalah, Fellis pun mengangguk, "Baiklah, aku akan memakannya."
Mendengarnya membuat Nathalie tersenyum cerah. Ketika Fellis hendak mengambil bubur itu sendiri, dia melarangnya.
"Tidak, aku akan menyuapkannya untukmu. Karena ini hari special untukku, aku akan melakukannya untukmu." Katanya mengambil mangkok bubur.
Hal itu membuat Fellis terdiam dan mengangguk. "Baiklah."
Lalu terdengar bel pintu dibunyikan, Nathalie yang menyuapkan bubur pada Fellis pun berhenti,
"Aku akan kebawah sebentar, sepertinya ada orang." Kata Nathalie.
Melihat Fellis mengangguk, Nathalie melangkah ke pintu depan rumah.
~~~**
Bagaimana-bagaimana ceritanya? Maaf jadinya gaje dan pendek.
