Selamat membaca ya Readers :)
Check!
~*~
Siang itu, Nathalie sedang menyiram bunga ditaman, disamping rumah Fellis.
Taman itu tersendiri dan besar yang dilengkapi dengan buku juga beranda. Karena rumah khusus taman dibangun sampai tingkat dua.
"Sendirian?" tanya Fellis tiba-tiba dari arah belakangnya.
Nathalie menoleh, mendapati suara yang dikenalnya berada dua langkah dibelakangnya.
"Ya, bisa kau lihat." Kata Nathalie tidak bersemangat.
Fellis yang menyadarinya duduk disamping kursi yang ada disamping pot yang disiram Nathalie.
"Kenapa kau tidak bersemangat?" Tanya Fellis bingung.
"Itu cuma perasaanmu saja." Jawab Nathalie mencoba tersenyum kecil.
Merasa dia menyembunyikan sesuatu Fellis tetap bertanya, "Tidak. Aku yakin kau menyembunyikan sesuatu dipikiranmu. Apa kau ada masalah?"
Nathalie menggeleng, "Tidak ada masalah, Fellis. Aku cuma lelah saja. " sangkalnya.
Melihat Nathalie tidak memerdulikannya dan hendak melangkah pergi membuat Fellis dengan cepat sudah berada didepan Nathalie dan mencekal lengannya.
"Aku bisa melihat rautmu, Nathalie. Jika ada masalah kau bisa menceritakannya padaku."
"Kau tahu apa tentangku, perasaanku, masalahku saat ini!" seru Nathalie merasa pusing dengan masalahnya dan dicampur Fellis yang memaksa.
Fellis tertawa kecil, "Aku memang tidak tahu dalam tentangmu. Tapi, perasaanmu saat ini kesal, sedih, tidak tahu harus berbuat apa. Dan.. masalahmu saat ini tentang mantanmu."
Nathalie terdiam mendengar penuturan sosok didepannya tepat dan benar untuk masalah dirinya.
"Yah, kau benar. Aku memang manusia terbodoh yang begitu saja percaya dan mau melakukan apa yang diperbuat that fuck man!" kata Nathalie menangis dan menjatuhkan diri dilantai.
"Berdiri, Nathalie." Ucap Fellis.
"Aku bodoh. Kau tahu aku-"
Fellis ikut duduk dan menghapus air matanya.
"Tidak, Nathalie. Kau hanya terbuai dengannya." Katanya memeluk Nathalie.
Nathalie pun mendongakkan kepalanya, "Kau benar, Fellis." Dia menyandarkan kepalanya didada Fellis dan memeluknya.
Sedangkan diluar taman, Ibu Fellis yang hendak masuk ke taman karena penasaran ketika mendengar Nathalie menangis pun dicegah suaminya.
"Biarkan mereka didalam." Kata Stephen pelan.
"Tapi-"
Stephen memotong protesannya, "Biarkan Nathalie dengan Fellis, nantinya dia akan tenang."
Hersyi mengerutkan kening, "Fellis didalam?"
Suaminya mengangguk,"Ya, setelah kau meninggalkan Nathalie sebelum kita berangkat tadi. Fellis yang dari kamar pun mendatanginya."
"Baiklah." Jawab Hersyi patuh mengikuti suami yang merangkul pinggangnya dan meninggalkan taman.
Merasa Nathalie tertidur setelah menangis, dia mengangkat gadis itu ala bridal style dan menidurkan dia pada kamarnya.
------
Note : That fuck man - Pria kurang ajar itu.
Maaf ya sedikit ceritanya, minna..
Oke, vote dan komen?
SriTaurus525/04/2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopes Be Realized ✅
Romansa3⃣⚫ The Third Stories. Nathalie Ronald. Itulah nama lengkapnya. Sosok perempuan yang memiliki harapan pada teman masa kecilnya. Cerita ini mengkisahkan kehidupan sehari-hari dirinya sebagai putri dari bangsawan, dan kisah cintanya. ... Ikuti terus...