XIII. Pregnant?

58 10 0
                                    

Sesampai dirumah Ririn, mereka mengetuk pintu.

Agak lama dibuka.

Beberapa detik kemudian, terlihat ibu Ririn didepan mereka. Nathalie tahu dia, sangat tahu.

"Nathalie, lama tidak bertemu." Ellis memeluk sahabat lama putrinya.

"Iya, madam." Sopan Nathalie.

Ellis lalu seperti pernah melihat lelaki disamping Nathalie, "Dia sepertinya... Fellis, bukan?" katanya tersenyum.

Fellis mengangguk. Raut Ellis lalu berubah horor.

"Bukankah dia...?"

Nathalie yang mengerti pikiran ibu dari sahabatnya, mengangguk, "Yah, benar. Tapi, kejadian itu.. hm,.. Fellis tidak mau orang lain mengetahuinya."

Ellis lalu tersenyum, "Baiklah, kalian masuk dulu." Katanya mempersilahkan.

Setelah masuk Nathalie yang penasaran bertanya, "Hm,.. Mrs. Ellis apa ada yang terjadi pada Ririn? Karena tadi dia menelponku."

"Iya, ada-" Ellis yang mendengar pertanyaannya langsung berhenti melangkah, "Apa? Menelponmu, Nathalie??" serunya.

Nathalie mengangguk, melihat itu Ellis tak percaya, "Benarkah? Soalnya ia tidak pernah keluar kamar selama dua hari ini."

Mendengar hal itu.. Fellis dan Nathalie saling berpandangan.

"Anak anda.." ucap Fellis terputus.

"Hamil, bukan?" lanjut Nathalie menyambung perkataan Fellis.

Ellis, sang Ibu Ririn mengangkat alis, "Dari mana kalian tahu?" tanya Ellis.

"Itu tidak penting. Saya akan mencoba membuat Ririn membuka pintu." Kata Nathalie. Membuat Ellis mengangguk.

Nathalie mengetuk pintu kamar Ririn beberapa kali. tapi, yang berada didalam tidak menyahut. Tidak membuka pula. Hal itu membuatnya bersuara.

"Rin.. ini aku, Nathalie. Aku sudah berada didepan pintumu." katanya. Tapi, pintu belum terbuka. Dia tahu Ririn berada didepan pintunya.

"Mungkin aku salah, karena tidak bekerja. Sehingga, Kevin malah membuatmu begini. Dan.. aku tidak tepat waktu menemuimu sekarang." Kata Nathalie menguraikan air mata tanpa suara.

Seseorang menepuk bahu lalu membelai rambutnya pelan, Nathalie tahu yang melakukannya Fellis.

"Aku minta maaf untuk kesalahanku dan telah membuatmu-" ucap Nathalie yang terputus.

Perkataannya terhenti melihat pintu terbuka memperlihatkan Ririn dengan keadaan yang mengkhawatirkan dan terlihat jelas dengan kantong mata dibawah matanya.

~

Bagi yang belum tahu Kevin..

Kevin sahabat sekaligus teman masa kecil Ririn dan Nathalie. Dia yang merupakan pemimpin perusahaan tempat dimana Ririn dan Nathalie bekerja, di Perusahaan World. Karena Kevin yang memiliki perilaku buruk membuat Nathalie tidak betah dan memilih tinggal di Tokyo, kebetulan orang tua Nathalie mempunyai perusahaan disana. Tapi, saat berumur 19 Nathalie balik ke tempat asal Amerika.

Dan untuk penjelasan chapter ini ceritanya Ririn dihamili gitu sama Kevin saat Ririn menyerahkan berkas laporan keuangan yang belum Nathalie kerjakan (lihat chapter 11).

*

Author rasa penjelasan sudah cukup. Baiklah, sampai jumpa di chapter depan.

SriTaurus5

10/05/2016

Hopes Be Realized ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang