Jim

43K 2.5K 172
                                    

Jimin tersenyum senang saat akhirnya ia mendapatkan pekerjaan.

"Hahh.. Mencari pekerjaan tak semudah yang ku pikirkan"

Ucap Jimin, kemudian ia berjalan
ke arah kasir tempat ia akan memulai
hari pertamanya bekerja.

Berusaha melayani semua pelanggan ditoko itu dengan senyuman manisnya yang tak pudar sedari
tadi.

"Berapa?"

Tanya laki - laki berjas itu seraya menyerahkan dua buah kotak
berisi rokok padanya.

"Semuanya 58 ribu won tuan"

Ucap Jimin tak lupa diselingi sebuah senyuman kepadanya.

"Kau gila?! Jelas - jelas ada banner diskon didepan toko ini yang menginfokan kalau rokok ini
mendapat potongan harga sebesar 20%!"

Jimin tercenggang mendengar penuturan pelanggannya itu, dia
baru saja diterima disini untuk bekerja.

Yang pastinya tak tahu apa - apa
tentang banner disana.

"Maaf tuan, tapi tuan harus
tetap membayarnya."

Ucap Jimin dengan wajah merah padamnya menahan emosi.

Ponselnya berbunyi seketika menandakan bahwa ada pesan
baru masuk.

"Sial! Banner itu sudah tidak berlaku sejak dua hari yang lalu tuan"

Jimin mencoba menjelaskan pada pelanggannya.

Namun tetap saja, laki - laki berjas
itu kokoh mempertahankan bahwa matanya tak mungkin salah lihat tulisan sebesar itu dibanner.

Kring.

Pintu toko itu terbuka menampil
kan sang pemilik toko yang menatap was - was ke arah pelanggan itu.

"Maaf tuan. Tapi apa yang dikatakan pegawai saya memang benar adanya."

Merasa diabaikan oleh si pelanggan, pemilik toko itu pun meminta laki - laki berjas itu untuk menyingkir karena antrian semakin panjang.

"Tidak sampai aku mendapatkan rokok ku!"

"Baik lah tapi total semua yang
harus kau bayar 58 ribu won tuan."

Jimin mulai mengatur nafasnya menahan emosi yang sudah sampai diubun - ubun kepalanya itu.

Respon yang diberikan si laki - laki berjas itu sungguh sangat menyulut emosinya.

Bahkan dengan kurang ajarnya si pelanggan mulai menyumpah serapahi Jimin didepan umum.

Bagaimana bisa laki - laki berjas
itu menyumpah serapahi Jimin yang jelas - jelas tak bersalah disini.

Bugh.

Satu pukulan mendarat telak
dirahang kanan laki - laki berjas
itu membuat pemilik toko itu membulat kan matanya terkejut.

Bodoh kau Park Jimin. Ingat lah posisimu saat ini hanyalah pegawai biasa, sedangkan yang mencari masalah denganmu itu pelanggan.

"Yak! Cukup Park Jimin! Kau ku pecat!!"

°
°
°

Msi awal ude dipecat ae dia.

PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang