/play song from BTS-For You
"Ne eomma? Keberangkatanku 15 menit lagi. Sampai ketemu nanti eomma " Sahut gadis itu melalui Iphone pink yang digenggamnya.
"Geure.. jal jinae uri taeng.." Balas seseorang disana yang sedang berbicara dengannya melalui telepon.
Wanita paruh baya yang baru saja menelfon gadis itu, Kim Taeyeon adalah Ibunya.
At Incheon Airport
Setelah mendapatkan kopernya, gadis itu kemudian mencari gerbang keluar kemudian menahan taksi. Memberikan secarik kertas putih kepada supir taksi tersebut seakan mengisyaratkan agar supir itu membawanya ketempat yang ingin dituju gadis itu.
Mata gadis itu terlihat sangat lelah karena perjalanannya yang begitu panjang dan membosankan. Namun semua itu terbayar sudah ketika dia tiba ditempat tujuannya.
Yap! Kim Taeyeon pergi kesuatu tempat sebelum ia kembali ke rumahnya.
Hanya terlihat jejeran pepohonan yang menjulang tinggi disisi kanan dan kiri serta bunga-bunga sakura yang siap bermekaran.
Terlihat sebuah bangku taman yang mulai rapuh dan tua.
Kemudian, Taeyeon mendekati bangku itu. Menyapu sedikit debu yang menempel dibangku itu dan membiarkan dirinya duduk diatasnya.
"Annyeong Minho-yya~ oneul gibun eottae?" Sahut gadis itu.
Kedua sudut bibirnya melengkung, menggambarkan sebuah senyuman diwajahnya yang kecil.
Terasa ada yang membasahi pipinya. Gadis itu, meneteskan air matanya dengan tenang. Seakan ingin mengungkit dan mengingat kembali memorinya yang hampir tertanam.
"Enam tahun aku menghabiskan waktuku agar bisa melupakanmu, entah kenapa sangat sulit bahkan untuk mencobanya." Air matanya terus mengalir tanpa henti.
Tangannya bergerak seakan mencari sesuatu didalam tasnya. Ia kemudian mengeluarkan bunga mawar putih dan menaruh disampingnya.
"Mungkin ini saatnya untuk mengakhiri semuanya.. Aku akan pergi Minhoo-yya. Annyeong.." Gadis itu mengucapkan kalimat terakhirnya sebelum beranjak pergi.
Tiba-tiba..
"Aishh jinjja, saking lamanya aku bahkan melupakan kalau disini sangat licin karena musim dingin baru saja berlalu." Umpatnya kesal.
Gadis itu pun kesulitan untuk berjalan dengan kaki kanannya yang sedikit terkilir.
"Butuh bantuanku?" Sebuah suara tiba-tiba menghentikan langkah Kim Taeyeon.
"Nuguya?!!" Gadis itu menoleh.
Kehadiran lelaki itu membuat Taeyeon kaget seketika. Gadis itu menjerit seakan lelaki itu akan menculiknya.
"Hei, calm down.. aku ini orang baik-baik." Lelaki itu mencoba meyakinkan Taeyeon.
Taeyeon tak langsung percaya begitu saja dengan orang yang baru ditemuinya ini. Iapun mencoba mengabaikannya dan berjalan melewati lelaki itu.
Sesekali Taeyeon berbalik untuk melihat lelaki itu yang terus mengikutinya. Perasaan Taeyeon pun makin tidak enak. Taeyeon berusaha untuk menghubungi taksi namun jaringan ditempat itu sangat lemah dan baterai ponselnya mulai low. Sial.
Hahh.. ottokhae? Bagaimana kalau dia orang jahat? Lalu dia mau macam-macam? Tapi bagaimana kalau dia baik? Aaah aniya, aku akan terus menghubungi taksi sampai dia datang..
Gumam gadis itu dalam hatinya. Dia sedikit khawatir.
Tak lama kemudian taksi pun datang. Secepat mungkin Taeyeon segera masuk kedalam taksi itu dan menyuruhnya untuk jalan. Meninggalkan lelaki itu yang terus menatap Taeyeon dengan tatapan bingung.
At Taeyeons home
"Eomma!! Bogoshippo!" Sahut gadis itu sesampainya dirumah. Ia memeluk rindu Ibunya setelah enam tahun lamanya tidak bertemu. Hanya sekedar saling bertatap muka melalui layar ponsel saja.
Ibunya tiba-tiba melepas pelukan putrinya itu, "Taeyeon-ah? Kenapa baru kembali? Apa ada masalah?😯"
"Aniya Eomma, nan gwenchana..🙂"
"Geure, mandi dan istirahatlah dulu. Ibu akan membuatkanmu makan malam."
"Ne Eomma😊."
Gadis itu melangkahkan kakinya menyusuri anak tangga yang menempel didinding dekat dapur. Menuju ke kamarnya.
Taeyeon menghirup udara sejenak sebelum berbaring ditempat tidurnya. Menatap nanar langit-langit kamarnya. Rasanya sangat lelah. Kemudian gadis itu bangkit dan meraih handuk dalam lemarinya.
Sambil mengeringkan rambutnya, Taeyeon kembali teringat dengan kejadian sore tadi. Lelaki itu hampir setinggi dengannya. Namun, bentuk wajahnya seakan menegaskan kalau lelaki itu cukup tampan.
Aah, kenapa jadi memikirkannya. Siapa yang tau kalau dia orang yang baik atau tidak? Huft😐
Klikk
Pintu kamar Taeyeon terbuka. Membuat hayalannya berhenti seketika.
"Taeyeon-ah? Sedang apa? Turunlah, Ibu sudah membuatkan makan malamnya."
Taeyeon hanya mengangguk ringan dan langsung turun untuk makan malam.
"Bagaimana harimu disana?"
"Hm, seperti biasa. Cukup menyenangkan karena orang-orang disana sangat ramah."
"Bagaimana sekolahmu?"
"Semenjak hari pelulusan SMA ku, aku berfikir mau lanjut disini, tapi aku terlanjur nyaman disana. Dan sekarang sudah selesai. Begitulah."
"Geure, lanjutkan makanmu, eomma mau menelfon kakakmu dulu."
"Oh? Memangnya dia dimana?
"Sedang ada rapat penting diluar kota, katanya mau pulang hari ini.."
"Hmm.." Balasnya singkat.
"Eomma?" Lanjutnya.
"Hm?"
"Tadi aku bertemu seseorang.."
"Dugu?!"
"Dia mau menolongku waktu aku hampir jatuh, tapi bantuannya ku tolak."
"Wae?"
"Karena ku fikir dia orang jahat." Gadis itu memutar bola matanya kesal.
"Tidak baik menilai seseorang secepat itu taenggo-ya." Sementara Ibunya berusaha meyakinkannya.
"Yah wajar aja kan, aku pulang setelah sekian lama, wajar kalau aku bersikap seperti ini.."
"Hm, serah kamu, makanan kamu udah dingin tuh."
"Hehe, ia lupa."
Gadis itu kemudian melanjutkan makannya.
Terlihat jelas dimata Ibunya kalau dia sangat merindukan putrinya itu. Enam tahun adalah waktu yang sangat lama baginya. Namun sekarang, tatapan matanya itu mulai terlihat lebih baik setelah sekian lama.
#sorry typo berserakan, gaje, dll.
Don't forget to vomment pls❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day - BaekYeon Love Story 2
Fanfiction안녕하세여!!! I'm back for BaekYeon FF!! 💃💃💃 Bercerita tentang seorang gadis bernama Kim Taeyeon yang telah menyelesaikan sekolah marketing-nya diluar negeri dan kini kembali ke Korea Selatan. Ternyata gadis itu belum sepenuhnya move on dari mantan ke...