2

357 34 0
                                    

Sinar matahari masuk disela-sela jendela kamar Taeyeon. Menyentuh kelopak matanya dan membuatnya merasa tidak nyaman. Ia terbangun seketika dan langsung membereskan tempat tidurnya sebelum masuk ke kamar mandi.

"Taeng?" Sahut Eommanya yang sudah menunggunya untuk sarapan.

"Ne eomma.."

"Hari ini Eomma akan membawamu kesuatu tempat.."

"Ne eomma.."

Setelah bersiap-siap dan sarapan, mereka pergi ke salah satu perusahaan terama di Korea.

Daebak!

Bisiknya dalam hati sambil melihat disekelilingnya.

Bangunan tinggi dimana banyak orang yang terlihat sibuk berlalu-lalang kesana-kemari dengan membawa beberapa berkas.

Eoh? Jankanmal? Logo perusahaan ini terlihat tidak asing? Seperti pernah lihat.. tapi dimana yah?

Gadis itu terus menggali ingatannya. Dan tiba-tiba..

"Annyeong uri dongsaeng?" Sahut seorang lelaki bertubuh tinggi yang tiba-tiba memeluk Taeyeon.

Ia membalas pelukan kakaknya itu. "Leeteuk oppa? Aa~ urimmanida.. bogosippo~"

Semenjak ayahnya meninggal, perusahaan keluarga Taeyeon mengalami kebangkrutan. Namun, almarhum ayah Taeyeon memiliki 10% saham disalah satu perusahaan sahabatnya. Dan kini diwariskan pada kakak Taeyeon.

"Taeyeon eomoni?" Seorang pria dengan setelah jas dan dasi putih menghampiri mereka bertiga.

"Ne?" Balasnya

"Silahkan menghadap ke ruang rapat.."

Mereka semua mengikuti pria yang baru saja menghampirinya itu. Mereka berhenti di depan sebuah ruangan bertanda 'meeting room'.

Setelah pertemuan yang sangat membosankan itu, Taeyeon memutuskan untuk pulang lebih dulu.

"Aaa~ membosankan😑". Gadis itu merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya.

"Taeyeon-aaaah?" Sebuah suara yang terdengar tidak asing dan sudah lama tidak terdengar ditelinga Taeyeon.

Tanpa beranjak sedikitpun dari tempatnya, taeyeon hanya bergumam kecil "hmm?"

Setelah melihat dengan jelas, orang itu adalah sahabat Taeyeon, Tiffany.

"Fanny-ah?! Bogosippo~~" Sahut kim Taeyeon sembari memeluk sahabatnya.

Kedua gadis itu bersahabat sejak mereka kecil. Enam tahun berpisah, namun persahabatan mereka tidak ikut pisah.

"Fanny-ah, Eomma tadi membawaku bertemu anak dari temannya appaku, aah! Aku sangat benci. Mereka terus berkata aku dan dia sangat cocok" Curhatnya.

"Jinjja? Siapa namanya?"

"Park Chanyeol, aish jinjja" Umpatnya kesal.

Tiffany mencoba untuk menenangkan sahabatnya itu, "Umurmu kan sudah sangat baik untuk menikah Taeyeon-ah.."

"Yak! apa kau ada dipihak mereka? Aku sangat tidak suka padanya, dia terlihat sangat sombong!!"

"Okeey, jalan yuk? Cari udara segar sebentar?" Ajaknya, mencoba untuk menghilangkan kesal Taeyeon.

"Baiklah.."

Ketika sedang berjalan-jalan di mall, Tiffany menghentikan taeyeon. "Taeyeon-ah? Aku laparr. Bagaimana kalau kita makan dulu?"

Taeyeon hanya mengangguk kecil. "Geure, aku juga sangat lapar"

Mereka pun mencari tempat untuk makan. Saat sedang makan, ponsel Tiffany berdering.

Spring Day - BaekYeon Love Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang