Bag 5

93 5 2
                                    

Satu hari, satu minggu, 1 bulan, bahkan sudah 1 tahun berlalu sejak kejadian itu. Haruka tidak pernah mau keluar dari kuil bahkan sekarang dia tidak mau keluar dari kamarnya. Guru dari sekolahnya yang selalu datang ke kuil untuk memberikan materi agar Haruka tidak ketinggalan dengan teman-temannya.

Selama setahun ini Aii yang selalu menghiburnya begitupun dengan miko Ayaka. Sementara itu keluarga Haruka tidak pernah datang sekalipun.

"Haruka.. apa kau punya orang tua?" Tanya Aii penasaran

"Menurutmu?"

"Hmmm... ti.. dak?" Jawab Aii dengan nada pelan

"Aku masih punya ayah, ibu tiri dan juga adik tiri. Ibu kandungku sudah meninggal 3 tahun lalu"

"Maafkan aku karena sudah bertanya"

"Tidak apa-apa"

"Ngomong-ngomong yang sering datang kemari itu ibu tirimu?" Tanya Aii

"Itu Chiyo salah satu pelayanku"

"Lagi bicara apa sih, kok serius begitu?" Tanya miko Ayaka yang tiba-tiba masuk sambil membawakan sepiring kue

"Yeee.. kue.." teriak Aii antusias

Miko Ayaka hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan putrinya "ayo.. cerita sama ibu. Tadi kalian bicara apa?" Tanya miko Ayaka pada putrinya

"Itu.. cerita soal keluarga Haruka" jawab Aii dengan mulut penuh kuenya

"Keluarga Haruka?"

"Miko... miko... Haruka di buang sama papa kan?" Tanya Haruka dengan mata berkaca-kaca

"Tidak sayang, siapa yang bilang?" Tanya miko Ayaka

"Buktinya papa tidak pernah datang melihatku.."

"Papa kamu yang nitipin kamu sama Miko sampai kamu sembuh atau sampai kamu bisa terima keadaan kamu sekarang. Makanya kamu harus menghadapi semuanya bukannya mengurung diri seperti ini"

"Tapi mereka menakutkan"

"Memangnya menakutkan gimana sih?" Tanya Aii

"Hmmm.. wajah mereka pucat, tatapan mereka kosong, kedua matanya mengeluarkan darah dan mereka berbau busuk.. juga..

"Cukup-cukup.. " Teriak Aii

"Kenapa wajahmu begitu? Tanya Haruka sambil tertawa "kau bahkan tidak melihatnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa wajahmu begitu? Tanya Haruka sambil tertawa "kau bahkan tidak melihatnya"

"Dari perkataanmu aku bersyukur karena tidak bisa melihat mereka.. tapi gimana kalau kau mulai lagi bersekolah, nanti aku akan selalu ada di sampingmu jadi saat kau lihat mereka kau pura-pura saja tidak lihat"

"Memangnya gampang? lagipula Aku tidak mau didekat orang penakut sepertimu"

"Begini-begini aku juga Miko tauu.." kata Aii ketus

"Iya.. iya miko Aii"

"Ya sudah, Haruka kamu juga makan kuenya sebelum semuanya di makan Aii"

"Iya, makasih"

Miko Ayaka keluar dari kamar mereka dan menemui suaminya di bawah.

"Haruka sepertinya mau bersekolah lagi" kata Miko Ayaka pada suaminya

"Benarkah? Kau yakin?"

"Iya, asalkan ada Aii di sampingnya"

"Sebaiknya kita tunggu sebentar lagi sampai dia benar-benar siap untuk bersekolah"





Ok, kayaknya sampai sini dulu.. soalnya aku nulisnya dirumah sakit dan disini.. tau sendiri kan...
Parkiran motor khusus pegawai juga ada di samping mobil Ambulance di tambah sekarang tinggal dinas sendirian.

Kok mlah jd curhat sih..
Ngomong-ngomong meskipun aku bilang takut sama hal-hal horor tapi jujur aku pernah melihat 'mereka' dua kali ditambah sering diganggu karena rumah di kelilingi kuburan!!

Shōjo wa yūrei o mimashita (少女は幽霊を見ました)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang