Chapter 6

8 4 0
                                    

Happy reading...^v^

Love you...

***

"Kajima! Kajima! Kajima! Berjaya!"

Seluruh penonton yang berada di stadion bersorak riah mendukung Kajima. Hari ini adalah pertarungan final, yang akan di meriahkan oleh Kajima dan hiroki. Hiroki adalah petarung terkuat berasal dari israel, dengan kemampuannya, aura badak diketahui, setiap lingkungan tempat Hiroki bertarung hancur berkeping keping, disebabkan aura badaknya.

"Tring tring! "Mereka yang ditunggu tunggu, dari negeri matahari terbit, Kajima...!!!"

"Kali ini, dia akan.bertarung dengan pria dari negeri mata satu, Hiroki...!!!"

"Bersiap, 3 - 2 - 1, fight"

Rhino aura! Roar...

Diawal perduelan, Hiroki langsung mengkerahkan tekhnik andalannya.

"Baka...! Wind sword!"

***

"Permisi... Ini tempat pendaftaran ya?" Ujar Futari. (Mereka sedang di loket)

Dengan nada merendahkan, ia berkata. "Hah! Siapa pesertanya?!"

"Dia, Kagama horunawa dari china. Dia i..."

Belum sempat Futari menyelesaikan perkataannya, penjaga loket langsung memotong perkataannya.

"Cuih! Dia akan mati ketakutan sebelum bertanding."

"Anda tidak perlu berkomentar, lihat saja aksiku nanti, aku akan membuat anda menelan air liur anda sendiri."

Kembali ke pertarungan...

Apa itu? Kajima mengeluarkan tekhnik terlarangnya.

"Tak berguna... Nyawamu berada dalam genggamanku"

Slice....!!!

Dari pedangnya muncul 1000 pusaran angin bak bumerang. Setiap dinding stadion yang terkena serangan langsung bolong.

Roar...! Badak Hiroki berusaha mengejar Kajima.

Tap! Tap! Tap!

Setiap kali badak itu melangkah, stadion yang awalnya kokoh menjadi rapuh dan mulai goyah. Pembicara pertandingan tiba tiba meneriaki penonton.

"Setiap warga yang berada di stadion diharapkan keluar! Sepertinya stadion akan rubuh!"

"Wua...!!!" Mereka semua berdesakan keluar stadion. Tinggallah Kajima dan Hiroki yang ada didalam.

Usaha Hiroki percuma, jurusnya tidak mengenai kajima sekalipun. Hingga setengah jam bertanding, serangan Hiroki terhenti.

"Kenapa?! Lelah? Cuma segitu?! Hah! Giliranku."

Wind gryphon meteor! Tiba tiba Kajima mengeluarkan gryphon. Dengan 3 kali kecepatan suara, gryphon terbang ke langit. Terlihatlah sebuah pusaran angin jatuh menuju kearah bumi.

"Sial! Giant eart punch!"

Tanah raksasa berbentuk seperti tangan keluar dari lapangan.

"Selamat tinggal!" Kajima berteleportasi keluar stadion.

Pusaran angin itu semakin dekat, semakin dekat, dan akhirnya membentur tanah stadion dan sekitarnya.

"Swing..." Pusaran angin itu menembus ke bagian dalam tanah bak bor raksasa, menghancurkan tangan raksasa buatan Hiroki.

Stadion yang awalnya gagah berdiri kokoh. Kini hanya berupa puing puing besi raksasa. Lubang raksasa yang sangat dalam terlihat jelas membelah daratan ditengah stadion.

Seven CrystalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang