Chapter 3

10 5 0
                                    

Perlahan, ia coba membuka matanya.

"Astaghfirullah! Dimana aku? Rumah siapa ini?"

Tiba tiba, suara yang lembut, merdu, dan sopan menegurnya.

"Saudaraku... Jangan terburu buru... Tangan mu masih patah... Insyaallah sebentar lagi pulih."

"Siapa kamu?"

"Namaku Futari Yushimito, kamu bisa panggil Futari, pengobatan adalah keahlianku."

"Terima kasih, futari! Ngomong ngomong, ini wilayah apa?"

"Perbatasan jepang dan china."

"Benarkah? Berapa km lagi jauh perjalanan menuju gunung romushin?"

"Sekitar 3 km lagi, emangnya ada apa? Terus, namamu siapa?"

"Aku memiliki urusan penting, oi! Namaku Kagama horunawa."

"Baiklah, aku tak bisa berlama lama disini!"

"Jangan buru buru, makan dulu... Kagama!"

Walau telah 3 hari tertidur, Kagama masih merasakan efek samping dari crocodile aura waktu itu. Terkadang, sendi dan tulangnya terasa ngilu.

...

Setelah 4 hari berada di rumah Futari, tubuhnya sembuh total.

Mentari terbit, petualangan akan dilanjutkan. Waktunya berpisah!

"Futari, terima kasih atas semua yang kau beri padaku."

"Ooh... Sama sama, aku ikhlas kok!"

"Apa disini kamu tidak kesepian?"

"Aku tinggal berdua, bersama adik angkatku, moruchi. Lima hari yang lalu ia pergi menuju gua tauchi dan belum kembali hingga kini"

"Ooh... Sudah lah! Sampai jumpa"

...

Setelah 3 km dilaluinya, tibalah ia dikaki gunung romushin. Disana ia mulai melangkah, selangkah demi selangkah. Yosh... Akhirnya tiba.

"Hah... Itu dia! Segel itu besar sekali!"

Dengan penuh keyakinan, dan dengan rasa tanpa ragu. Cara membuka segel itu diketahuinya dengan cepat.

"Hah! Ini mudah!"

"Zwing...!!"

Kagama menempelkan induk jarinya ke sebuah bongkahan.

"Treng! Treng! Treng!"

Satu persatu lapisan segel terbuka. Hingga, tampaklah sebuah surat, panah, dan rantai.

"Yeeahh... Itu dia! Aku berhasil kek!"

Tanpa berfikir panjang, ia membuka dan membaca surat warisan itu. Lagi lagi, tanpa proses yang lama, ia langsung mengerti makna tulisan yang ada di surat itu.

"Phoenix! Bersiaplah! Aku datang"

Panah suci dan rantai darah bergegas di ambil olehnya. Gunung lava hoturi terletak di selatan jepang. Sekitar 180 km dari gunung romushin. Karena kelelahan, ia memutuskan untuk kembali menginap dirumah Futari.

"Assalamualaikum"

Tok tok tok!

"Kagama?"

"Ya"

"Kamu? Masuklah! Kagama."

"Dari mana aja?"

"Begini....

----------bercerita----------

"Oooh... Kenapa nggak diceritain dari kemaren?"

"Ngomong ngomong... Benda pusaka yang kamu maksud itu dimana?"

"Kutinggal di ransel"

Di tengah pembicaraan, tiba tiba mereka dikejutkan oleh pintu yang tiba tiba terbuka.

"Hah... Hah... Hah... Kak! Aku kalah."

Ternyata moruchi yang datang. Dengan rasa lelah yang amat sangat, ia langsung meletakkan martilnya, dan merebak di atas sofa.

"Sudahlah... Yang penting kamu Udh mencoba."

"Oo..h itu Adikmu, moruchi?"

"Ya, kemaren ia sepertinya bertanding dengan kajima horunawa, dan kalah darinya. Singkat cerita, ia adalah pemilik kristal tanah."

"Deg deg! Deg deg! Deg deg!"

Tiba tiba jantung Kagama berdetak kencang. Pernapasannya menyesak.

"Ka... Ka... Kajima?"

"Ya! Kamu tidak mengenalinya? Ia adalah putra raja jepang, si pengendali angin."

"Bukan! Demi allah ia adalah adikku"

"Bagaimana mungkin?"

"Dengarkan...

-----bercerita----

"Oleh karena itu, aku ingin menyelesaikan pencarian kristal api dengan cepat."

"Tepat! Kajima sering bertarung di stadion harashima dan dekat dengan gunung itu, kita bisa kesana dengan kalajengking raksasa milik adikku."

"Kalajengking? Kita? Maksudmu?"

"Adikku adalah pengendali kristal tanah, dan memiliki scorpion aura, maksud kata "kita" ialah, aku akan membantumu."

Keesokan harinya, Futari menceritakan perihal Kagama kepada moruchi.

"Segel kristal, scorpion aura!"

"Kalau begitu, apalagi? Ayo berangkat!"

"Oh, ya! Ayo!"

Di perjalanan, satu persatu pohon patah. Ya, mereka harus melewati hutan di tepi kota agar tidak menghancurkan kota. Selang perjalanan, untuk memanfatkan waktu, Kagama terus berlatih menggunakan rantai nya.

"Hah! Itu....?"

Latihannya terhenti, di tengah latihan ia melihat sesuatu yang aneh di leher moruchi. Tanpa berfikir panjang ia mendekati moruchi dan menepuk pundaknya.

"Moruchi, jelaskan padaku tentang tanda lahir yang ada dilehermu ini."

"Oh, aku tidak tau mengenai hal ini, Futari tidak pernah menceritakan nya padaku."

"Jelaskan padaku asal usulmu"

"Menurut penjelasan futari, ia melihatku berlari tak tau arah ditengah hutan seorang diri, kala itu china sedang dijajah. Pada saat itu, ia dan keluarganya sedang liburan. Ia melihatku, dan mengangkat ku menjadi adik angkatnya."

"Moruchi... Kau lah dia! Kau kashima horunawa! Adikku yang menghilang sewaktu kecil. Lihat! Kita memiliki tanda lahir yang sama."

"Tunggu dulu, apa maksudmu? Aku mengatakan bahwa aku anak yang diadopsi, dan kau katakan aku adikmu."

"Dengarkan penjelasanku"

----------menjelaskan----------

"Aku tidak tau mau percaya atau tidak. Tapi, ceritamu masuk akal. Baiklah, lanjutkan perjalanan... Kagama san!"




Tbc

Maafkan aku jika ceritanya kurang nyambung atau pun kurang dimengerti.
Daku hanya pemula

Dan jangan lupa vote and coment nya ya...

Biar author makin semangat buat ceritanya...

Sweet regards

Author ^^  

Seven CrystalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang