Chapter 12 : Garam luka

728 69 0
                                    

Langkah kaki jenjang Oh Sehun kian jelas menyusuri jalan setapak tengah hutan. Mungkin ia tak begitu ingat kapan terakhir ia masuk ke hutan itu. Namun, untuk jalan menuju rumah lama Kim Jennie tentunya ia masih ingat dengan jelas. Rumah kayu klasik dengan dua pohon besar dan ayunan di salah satu sisi pohon itu. Di tambah dengan pagar bunga warna warni kesukaan Kim Jennie.

"Kenapa kau ke sini?!"

"Ah, khamcagiya~" Sehun tersentak kala suara berat baru saja mengagetkannya.

Kim Chen pria berdagu tirus itu kini sudah berdiri tepat di belakang Oh Sehun tanpa pria jangkung itu sadari. Dengan kata lain --si penguntit profesional--

"Mencari Kim Jennie," jawab Sehun malas.

"Kenapa mencarinya?"

"Dia itu wanita-ku, masih tanya kenapa mencarinya?"

"Siapa bilang?" Suara gadis tiba-tiba menyahut. Sehun memutar cepat tubuhnya, melihat dua gadis yang berjalas ringan tak menimbulkan suara sedikitpun meskipun alas sepatunya bergesekan dengan ranting dan daun kering.

"Kim Jennie~ bagaimana kau bisa pergi tanpa memberitahuku?"

"Aku sudah menulis suratnya,"

"Seharusnya kan temui aku akan kirim pesan padaku, ini, minumlah ...," Sehun menyodorkan sekatung plastik hitam. Tentu di dalamnya adalah sekantung darah segar yang baru saja ia dapatkan.

"Sudah ku bilang,"

"Minum saja."

"Gomawo ...."

"Jennie, aku ingin bicara ...."

Semua menoleh, bukan hanya gadis yang baru saja disebutkan namanya. Namun, juga satu lagi gadis dan pria yang dari tadi hanya terdiam menyimak.

"Bicara denganku?"
"Baiklah, sekalian aku antar kau keluar dari hutan. Kajja!"

"Kim Chen, Lisa, kalian pergilah dulu, aku akan menyusul."

***

Langkah keduanya kian jelas menyusuri jalan setapak keluar hutan. Tak ada percakapan apapun sebelumnya hingga pria jangkung berdagu lancip itu membuka mulutnya,

"Maafkan aku."

Jennie menoleh, "kau masih memikirkannya? Bahkan aku sudah melupakan itu sejak tadi."

"Untuk menikah, ayo kita diskusikan lagi ...." Perkataan Oh Sehun tiba-tiba membuat langkah Kim Jennie terhenti.

Menikah? Dengannya?
Bahkan Kim Jennie sendiri tak yakin ia pernah mengatakan hal semacam itu. Untuk sekarang yang ada di pikiran Kim Jennie adalah bagaimana menghadapi vampire berdarah dingin itu dengan keadaannya sekarang.

"Aku hanya bercanda tadi, kenapa terlalu dipikirkan."

"Kim Jennie, jika ada sesuatu yang terjadi nantinya, setidaknya aku tak akan menyesal."

"Memangnya apa yang akan terjadi?" pekik Jennie tersenyum simpul.

"Kau habis darimana?" Lanjut Jennie singkat.

"Membelikanmu darah."

"Sebelum itu?"

"Mengirim laporan ke pimpinan, w-wae?"

Innocent Vampire | Blackpink >< EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang