Chapter 11 : luka

788 64 2
                                    

-
Jennie menatap jelas wajahnya di depan cermin. Sekilas ia teringat akan perkataan Sehun kemarin malam. Kenyataan bahwa hidupnya akan abadi hingga siklus kematian individu beberapa ratus tahun lagi. Itu artinya ia akan menyaksikan kematian pria jangkung itu juga untuk kematian Park ChanYeol dan Byun Baekhyun.

Drt...drt..drt..

Suara ponsel hitam di tepi meja baru saja membuyarkan lamunannya. Ponsel milik Oh Sehun. Entah apa yang pria itu pikirkan hingga meninggalkan benda kesayangannya itu di atas meja kamarnya. Seumur-umur ia hidup dengan Oh Sehun, pria itu tak pernah meninggalkan ponselnya begitu saja. Entah untuk apa, tapi terasa pria berdagu lancip itu berusaha untuk menjauhkan ponselnya dari Kim Jennie.

V'group

Jennie membulatkan matanya. V'group? Grup macam apa itu.
Perlahan jarinya menekan pesan yang baru saja menghiasi layar ponsel milik Oh Sehun.

Dkf. Byun : good morning

Park Chan : enyalah,

Dkf. Byun : Sehun! Sehun-ah, jangan lupa misi kita! Huh! Sebentar lagi!!

Park Chan : dia mungkin masih tidur..

Dkf. Byun : bersama Kim Jennie? Nyenak sekali.

Jennie tersenyum simpul,"apa-apaan ini?"

Park Chan : jangan biarkan kelincinya lepas, ara?!

Dkf. Byun : Hm ..., Jika kelincinya lepas maka sia-sia sudah semuanya...

Park Chan : tapi semua kelincinya terlihat cantik! T_T

Dkf. Byun : kau menyukai target buruan kita? Wah! ParkChanChan, kau mau mati? Kau yang memperingatkan Sehun untuk tidak menyukainya! Sekarang kau yang?!

Park Chan : tidak! Aku tak mungkin menyukai kelinci menjijikan seperti itu.

"Sebenarnya apa yang mereka bicarakan sih, Oh Sehun~"

--
Jennie melangkah, menutup pintu yang baru saja ia geser. Melihat pria yang masih fokus dengan beberapa buku di pangkuannya.

"Oh Sehun, kau meninggalkannya di meja ...," ucap Jennie menyodorkan ponse hitamnya.

"Mwo? Ah...,"

"Sebenarnya apa yang dibicarakan detektif Park dan detektif Byun? Tentang membunuh kelinci?"

"Kau membacanya?!" Sehun mengernyitkan keningnya menatap gadis yang hanya mengangguk ragu di depannya.

"Ya! Sudah ku bilang kan, jangan sembarangan membaca pesan di ponselku! Kau masih tak mengerti?!huh?! Kau tuli!"

Jennie membulatkan matanya. Hatinya terasa panas sekarang. Bukankah yang ia lakukan hanya kesalahan kecil. Tapi, melihat nada bicara dan ekspresi pria jangkung berkacamata bulat di depannya itu terasa ia baru saja melakukan kesalahan terbesar di dunia.

"Aku kan hanya ...,"

"Hanya? Kau bilang hanya ..., Kim Jennie, kita memang selalu tidur bersama. Melakukan hal-hal bersama tapi, aku juga punya privasi yang tak boleh kau ketahui!"

"Kalau begitu ayo menikah, agar semua yang ku lakukan menjadi hal wajar, termasuk membuka ponselmu," sahut Jennie tanpa ragu.

"Menikah katamu? Aku hanyalah manusia biasa, kau lupa? Manusia dan vampire tak akan pernah bisa menikah ataupun menghasilkan keturunan ...," ucap Sehun dengan nada semakin meninggi. Berlalu melangkah meninggalkan gadis yang baru saja ingin mengalirkan air matanya itu.

Innocent Vampire | Blackpink >< EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang