Chapter 4 : Penghianat terbaik

1.1K 120 9
                                    

Lisa meletakkan secangkir darah yang baru saja ia keluarkan dari ruang penyimpanan. Entah bagaimana dan darimana ia menjelaskan semuanya untuk gadis yang masih terdiam menatap seisi bangunan dengan gaya klasik bertema modern serba gelap itu.
Tempat yang sama yang ia tinggalkan tujuh tahun lalu. Masih sama, yang berbeda hanya sedikit tatanan tempat beberapa barang. Tak ada vas besar yang ia gunakan untuk menyimpan bunga imitasi kesukaanya. Tak ada bingkai foto besar bergambar rusa dan singa kesukaan Oppa-nya. Tak ada kaca besar tempatnya memuji kecantikan wajahnya. Semuanya hancur saat penyerangan tiba-tiba malam itu.

Entahlah, seakan memori lamanya terbawa kembali.

"Bagaimana bisa kau datang ke tempat ini lagi?" tanya Jennie sedikit ragu.

"Entahlah, aku sempat menyerah waktu itu. Tapi, seperti ada yang melindungiku dari serangan saudara-saudaraku itu. Tapi aku tak pernah tau siapa itu."

"Bagaimana bisa kau mengetahuinya,"

"Orang itu membawaku kesini. Dan merawat lukaku. Setelah itu ia pergi sebelum aku sempat melihat wajahnya,"

Jennie hanya mengangguk paham. Mungkin vampire lain. Vampire berdarah abadi lainnya. Entahlah, pertanyaan lain juga muncul di otaknya,
Untuk apa orang itu pergi?

"Rose?"

Lisa menggeleng pelan. Tak tau, itulah kenyataannya.

"Jisoo?"
Jawaban yang sama, gelengan kepala.

"Mereka menghilang?" lanjut Jennie menaikkan nada bicaranya.

"Hm, menghilang begitu saja. Tapi, terkadang aku merasakan kehadiran kalian satu per satu. Untuk itu, aku berpikir kalian tak pernah benar-benar mati. Jadi, aku mulai mencarimu."

"Dan akhirnya menemukan ku?"
Lisa mengangguk ragu. Tak benar-benar menemukan sahabat masa kecilnya. Ia hanya menemukan individu teinfeksi bernama Kim Jennie. Bukan sahabat penanya di sama lalu.

"Tak begitu lega ..," sambungnya.

"Kenapa? Kau kecewa denganku, karena tak bisa menyelamatkan Xiumiun Oppa?"

Lisa menatap Jennie yang hanya mengerutu tak jelas.

Xiumin atau lebih tepatnya Kim Xiumin. Ya, orang yang sama yang Jennie jadikan alasan untuk hidup.

Untuk Kim Jennie, Lisa Mano, Kim Jisoo Dan Rose, Kim Xiumin bukan hanya memimpin untuk para individu teinfeksi berdarah abadi. Jantung, hati, nyawa, dan kehidupan itulah deskripsi singkat tentang pria dengan mata kucing dan tatapan singa yang sekarang entah hidup atau mati itu.

"Tidak, aku tak pernah kecewa untuk itu. Aku senang kau bisa hidup setelah kejadian itu."

"Lalu?"

"Manusia, kau berusaha menjadi manusia biasa dengan hidup bersama pria itu. Itu yang membuatku kehilangan sahabatku. Kim Jennie,"

"Kau tau kehidupanku?"

"Kim Jennie, Detektif dengan penyelidikan yang hati-hati dan bersih, satu-satunya anggota penyelidikan seorang gadis muda. Hidup bersama manusia bernama Oh Sehun. Aku selalu mengawasimu dari jauh."

Jennie terdiam sesaat. Benarkah itu? Mengawasinya selama ini? Jadi semua aroam tubuh itu bukan imajinasinya?

"Lalu? Semua pembunuhan itu? Kau juga?"

Lisa menggeleng pelan. Tidak, meskipun ia vampire berdarah dingin. Ia tak pernah ingin melakukan hal serendah itu.

"Vampire lain yang juga mengawasimu. Entah siapapun itu, tapi aku berterimakasih untuk itu."

Innocent Vampire | Blackpink >< EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang