Canggung

14.8K 650 14
                                    

Kami hanya bercakap-cakap melalui whattsapp

Tak banyak obrolan yang kami bicarakan.
Habisnya,  aku bingung.
Kenal saja baru, bertemu juga belum. Tau maksudnya dia menghubungiku pun aku tak tau.
Intinya, kami sama-sama tidak tahu harus berbicara apa.

Tiba-tiba ada pesan dari Tiwi,  si akar masalah.

From : Tiwinibiti
" Ra! jangan kaku dong.. Dia masih muda kok,  oke gak orangnya?  "

Melihat pesan darinya, aku berubah pikiran, tadinya aku ingin menggaruk aspal,  sekarang aku ingin menggosok wajahnya ke aspal.

To : Tiwinibiti
" lo mau nyomblangin gue,  sama om-om itu?  "
Tanyaku berusaha untuk sabar.

From : Tiwinibiti
" om-om? "

To : Tiwinibiti
" iya,  om-om polisi,  anak buah bokap lo,  kan?  "

Tiwi hanya membaca pesanku tanpa membalasnya.

Setelah 25 menit,  Tiwi membalasnya lagi.

From : Tiwinibiti
" udah,  kenalan aja dulu,  nanti progresnya kabarin gue ya!  "

***

Dari mana aku harus memulai percakapan?
Aku bahkan tidak pernah berbalas pesan dengan laki-laki selama aku hidup.
Entah ada kutukan apa,  aku selalu merasa malas untuk membalas pesan-pesan dari teman laki-lakiku. 
Mulai dari yang sekadar basa-basi, bertanya dari pagi hingga malam,  pura-pura minta motivasi,  atau apalah.  Aku muak!
Tapi aku masih normal, tenang aja kok.
Hanya saja,  aku belum perduli dengan rasa-rasa semacam itu.

Akhirnya,  aku lagi-lagi memilih pasif. Aku tidak akan memulai percakapan apapun dengan om Aldo.  Kecuali dia bertanya,  aku tidak akan mengirim pesan apapun.

***

Sudah satu malam aku berbalas pesan dengan Om Aldo,  namun isi pembicaran kami hanya omongan-omongan kosong.
Misal
"kamu kuliah ya? "
" wah enak ya jadi mahasiswa"
"katanya psikolog ya? "
" wah pasti bisa baca pikiran nih"
"sudah sore,  kenapa gak makan? "
" sudah malam kenapa belum tidur? "

Haaaahhhh!!!

Aku bosan.
Aku juga bingung mau bertanya apa.

"om kerjanya apa? "
"katanya polisi ya? "
"wah enak ya jadi polisi"
" pasti suka nilang-nilang orang nih"
" udah sore om,  kok masih jaga? "
"udah malem om,  kok masih dinas? "

Ya.  Hanya begitu.  Dan terus begitu.

Salam Kenal "Om"  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang