Salam Kenal, Om #4 (Tersendat)

12.1K 561 10
                                    

To : Om Aldo
" om, lagi si buk ya? "
Tanyaku pagi ini.

Om Aldo tidak membalasnya, sudah hampir 20 menit.

Aku hampir putus harapan.
Ah! Padahal baru 20 menit
Aku ini kenapa??

" Dia gak bales nih tiw"
Ucapku lemas.

" jangan galau ra!! Mungkin dia sibuk, kata bokap gue dia lagi dinas malam kemaren"

Ohhh.. Oke, s-a-b-a-r

Aku terus menggenggam hp ku sambil ku lihat layar, apakah ada pesan masuk atau tidak.
Menunggu itu tidak enak.

Makanya aku benci jatuh cinta.

***

From : Om Aldo
" maaf ya baru bales, saya baru selesai apel pagi"

YEAAAYYYYY!!!!
Dibales!! Dibales!! Dibales!!!
Aku loncat-loncat kegirangan diatas kasur.
Untung si Tiwi lagi keluar. Haha.

To : Om Aldo
" semangat om!!! Jangan lupa sarapan"

Ih, agak geli sih. Tapi memang itu yang ingin aku ucapkan.

From: Om Aldo
" kamu udah makan belum? "

To : Om Aldo
" udah dong om"

Padahal beranjak dari kasur saja belum. Sssttt.

Aku paham, Om Aldo sibuk. Ia selalu membalas pesanku lama. Bahkan bisa sampai dua jam kemudian.
Tapi aku membalasnya kurang dari dua detik.
Terlihat sekali aku yang agresif.
Ah, bodo amatlah.

Aku tak berani bertanya banyak.
Pada dasarnya, aku ini cuek.
Tidak suka banyak tanya.
Tapi karena Tiwi terus memaksaku, ya terpaksa aku bertanya banyak hal kepada Om Aldo.

Aku belum sempat bertanya usianya.
Aku juga tidak tahu, dia sudah punya pasangan atau belum.
Kalau sudah, bisa gawat.

Aku bahkan berpikir, bahwa aku ini akan dijadikan istri mudanya.
Ssstt. Pikiranku liar seketika.

From : Om Aldo
" syukur deh kalau udah makan, saya masih jaga di pos ujung jalan rumah kamu nih, hehe.. Sini main"

What?????
Untuk pertama kalinya dia menulis pesan seperti itu.

Jujur aku takut.
Ya! Ini 'om-om'.
Mungkin kalau yang mengiri. Pesan itu mahasiswa, aku tidak akan takut.

Dia lagi ada di ujung rumahku.
Disana memang terdapat portal, yang biasa dijaga oleh pak polisi.
Aku juga hampir setiap hari melewati jalan sana.
Tapi, aku takut. Aku tidak mau kesana.

" Tiw, dia lagi ada di pos, yang diujung komplek nih"
Ucapku pada Tiwi.

"ayo kesanaaa!! "
Tarik Tiwi kerah kaos tidurku.

" hmm.. Yaudah, gue mandi dulu"

Namun, memang sepertinya tidak berjodoh.
Baru saja kuambil handuk, hujan deras tiba-tiba turun.

Ah! Sial!

Dengan berat hati, aku segera membalas pesan Om aldo

To: Om Aldo
" hujan om, hehe.. "

Dan ia pun, tak membalasnya lagi.
Hingga hujan reda, bahkan hingga malam hampir berakhir.

Ya, seharian itu, ia tak mengirim pesan apapun.

Salam Kenal "Om"  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang