Salam Kenal, Om #3 (Dua Arah)

13.4K 579 4
                                    

Setelah aku pikir-pikir, memang benar, ada rasa yang tak biasa..

Setiap kali aku menunggu hp ku berbunyi, berharap ada pesan dari Om Aldo.

Haaaaa! Aku ini kenapa?
Baru juga ngobrol dua hari
Ketemu juga belum
Tau wajahnya dengan jelas juga tidak.
Semakin kesini, semakin terjadi komunikasi dua arah.
Kalau dia tidak mengirim pesan, rasanya tanganku gatal ingin mengetik sesuatu.

Kangen? Mungkin.
Ah, gak jelas ada rasa apa.

****
Minggu pagi, cuacanya mendukung untuk tetap berada diatas ranjang sepanjang hari.

Aku tak berniat pergi kemana-mana hari ini.
Lain hal dengan Tiwi, matahari saja belum bangun dari persinggahannya, tapi dia sudah berada di depan pintu kamarku.

"Araaaaa! Bangun! "
Ia terus mengetuk-ngetuk pintu kamarku layaknya membangunkan orang sahur.

Aku masih menutup kupingku dengan bantal, berharap tidak mendengar apa-apa.

"gue dobrak nih! "
Teriak Tiwi.

"bener ya gue dobrak, satu... Dua.. "

Padahal kamarnya tidak terkunci 😑

"masuk aja, jangan lebay"
Ucapku malas.

"hey! Ra!! Banguuun ayo kita lari pagi! "
Ajaknya dengan semangat.

"hmmm.. Males ahhh"

"mau ketemu sama 'Om' lu gak? "

Mendegar ucapannya, mataku langsung terbuka lebar seperti pintu maaf. 😐

" bener gak nih? "

" Hahahaha.. Ya gak lah! "
Tawanya lepas.
Aku kesal.

" Tuhkan! Langsung bangun, ciyeee yang udah mulai ada rasa"

Seketika aku menguncup seperti bunga putri malu.

" tanya lah, hari minggu gini, dia lagi ngapain"

Ohiya, bener juga

" masa pagi-pagi gini udah gue chat? "

" gak apa-apa.. Malah, itu akan membuat dia ngerasa kalau lo itu perhatian"

Aku langsung meraih hp mu yang ada dibawah bantal.

" eh, umurnya berapa sih tiw? "
Tanyaku penasaran.

" gak tau gue" jawabnya sambil menaikkan bahu.

Oke. Aku akan bertanya untuk pertama kalinya.

To : Om Aldo
" om, lagi sibuk ya? "

Salam Kenal "Om"  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang