Epilog. Forgive and Love

1.8K 150 28
                                    

Suara alarm membangunkan Jimin. Tak seperti biasanya, ia segera bangun dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi. Pagi masih cukup gelap, anggota BTS lain juga masih terlelap.

Selesai berganti baju, Jimin meraih dompet dan kunci mobil pribadi nya. Mendengar gerakan Jimin, teman sekamarnya JHope terbangun dan menanyai Jimin.

"Ya, kau mau kemana sepagi ini?" Tanya Jhope yg belum sepenuhnya bangun dari tidurnya. Matanya juga belum benar-benar terbuka.

Jimin yg mendengar suara JHope cepat-cepat menghampiri hyung nya dan menutup mulutnya agar tak terdengar member lain. Ia menepuk-nepuk pantat hyung nya agar tertidur kembali. Benar saja, beberapa detik kemudian Jhope kembali terlelap.

'Tit, tit'. Dibukanya pintu mobil pribadi Jimin dan melaju di jalanan yg masih sepi. Hari ini dia memutar lagu bahagia yg menggambarkan suasana hatinya. Tak jarang ia bersiul mengikuti irama, meskipun burung diluar sana mungkin juga belum bangun dari tidurnya.

Mobil hitam itu berhenti di depan sebuah bangunan dengan pagar kayu yg cukup tinggi. Jimin segera menghubungi seseorang.

"Keluarlah, aku sudah di depan" ucap Jimin.

Beberapa menit kemudian, sosok yg ditunggu nya membuka pintu pagar rumah. Ia berjalan menghampiri mobil dan Jimin segera menurunkan jendela kaca mobilnya.

"Pagi..."

Lalu orang itu membuka pintu mobil disamping Jimin.

"Ini terlampau pagi" katanya.

"Haha. Kau siap?" tanya Jimin.

"Oke, berangkat"

Mobil kemudian melaju cepat membelah jalanan kota Seoul.

Hampir dua jam lamanya perjalanan Jimin sampai di pantai. Matahari masih belum terlalu terik dan angin pantai juga begitu tenang sejuk.

"Dahyun-ah, maafkan aku" ia menatap wanita yg sedang berdiri disampingnya.

"Mmh" ia mengangguk.

"Berapa kali lagi kau akan mengatakannya, hahaha" Dahyun tertawa renyah. Rok peach selututnya nya berterbangan menari bersama angin. Sesekali ia menyibak rambutnya yg juga berterbangan menutupi wajah.

"Aku akan mengucapkannya sampai aku merasa lelah" jawab Jimin.

"Ya! Aku yg lelah mendengarnya!" Gerutu Dahyun usil.

"Aku sudah memaafkanmu. Dan kau tidak perlu lagi terus-terusan meminta maaf" tambahnya.

Jimin menatap Dahyun disampingnya yg bersender pada bagian depan mobil melihat luasnya lautan. Mengamati wajah Dahyun yg mulai bertambah pucat. Ia kemudian ke belakang membuka mobil dan mengambil selimut. Jimin membungkus Dahyun dan dirinya sekaligus dalam satu selimut.

"Wajahmu terlihat sangat kedinginan" ucapnya.

Seketika Dahyun merasa tubuhnya panas terutama pada pipinya, ia kaget dengan perlakuan Jimin. Mereka begitu dekat karena hanya memakai satu selimut. Dahyun takut jika Jimin mendengar jantungnya sekarang yg berdetak cepat. Ia segera melepas balutan selimut itu.

Silence Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang