"Dahyun-ah kenapa kemarin sangat lama sekali? Sampai kita semua tertidur"
"Sudah tau lama, kenapa nggak ada yg menghubungiku?" jawab Dahyun memanyunkan bibir nya.
Jihyo dan Tzuyu pagi itu telah dahulu bangun dan nongkrong di meja makan. Jihyo menyemil roti tawar sedangkan Tzuyu lebih memilih sibuk mengoleskan masker ke tangannya. Dahyun yg baru saja bangun menyusul mereka berdua mengambil air minum di meja makan.
"Memangnya terjadi apa-apa dengan mu Eon?" tanya Tzuyu.
"Nggak juga sih..."
"... tapi masa iya kalian tidak khawatir sama sekali denganku yg berjalan sendiri ke supermarket?" ucap Dahyun memelas.
"Uugh... Cup cup cup. Kami sebenarnya mengkhawatirkanmu" Sana yg tiba-tiba datang mengusap-usap kepala Dahyun
"Tapi dalam mimpi wkwkkwkw" tambah Tzuyu.
"Ya!!" sentak Dahyun.
Seharian penuh jadwal Dahyun cs akan sangat padat. Pagi ini saja mereka harus bersiap pemotretan salah satu majalah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gamsahabnida... Gamsahabnida... Gamsahabnida" satu persatu anggota Twice membungkuk berterimakasih kepada staff pemotretan. Ternyata tidak membutuhkan waktu yg lama untuk pemotretan ini karena konsep yg diusung mereka adalah natural sehingga Twice hanya harus bermain-main seperti biasanya.
"Eonni, selanjutnya apa agenda kita?" tanya Nayeon pada Manajer Eonni. Ia mulai lapar dan memasukkan apapun yg ada di meja ke mulutnya meskipun hanya ada salad sayur dan buah yang berceceran.
"Sebentar aku liat" Manajer Eonni membuka lembaran kertas berisi agenda Twice hari ini.
"Kita harus ke Myeongdeong, ada pemotretan seragam sekolah" terang Manajer Eonni.
Selama perjalanan ke tempat pemotretan selanjutnya, di mobil Dahyun dan Twice cs bersenandung ria dan membicarakan gosip sampai dengan berita.
"Dahyun-a, kemarin kau pulang dari supernarket bersama siapa?" tanya Jeongyeon tiba-tiba.
"Eh?... Sama siapa memangnya Eon?" jawab Dahyun yg justru kembali bertanya pada Jeongyeon.
Semua member Twice menoleh ke arah Dahyun. Sehingga Dahyun sepeti tersudut kan.
"Aah... aku tidak ingat pasti apa itu mimpi atau kenyataan. Aku juga tak yakin" tambah Jeongyeon yg memiringkan kepalanya.
"Sudah ku duga, kau pasti hanya mimpi. Kebiasaan tidur berjalan dan mengigau mu pasti juga belum sembuh" tebak Nayeon. Jeongyeon yang juga tidak yakin dengan ingatannya menggaruk-garuk kepalanya yg tidak gatal.
