03-Jadian

60 14 0
                                    

Sekarang stastus kami telah berpacaran,aku tidak tau dia mencintaiku atau tidak,tapi bagiku perhatiannya telah menunjukan bahwa dia mencintaiku.


Lanjutan dari chapter sebelumnya.

***

"APA!"Pekik Maura tak percaya.

"Emang belum jelas?"

"Maksudnya gimana aku ngak ngerti?"tanya Maura yang masih terkejut.

"Kita jadian,pacaran,sepasang kekasih."Ucap Dion memperjelas ucapannya.

"Jadian?Pacaran?Sepasang kekasih?siapa?"

"Kita Maura kita aku sama kamu mulai hari ini soreini jam ini menit ini detik ini kita jadian."Ucap Dion sebal dengan Maura yang lola.

"Jadi ini syarat kamu biar aku dimaafin?"

"Iya."Ucap Dion mantap.

"Gak bisa yang lain aja syaratnya?"tanya Maura lagi-lagi.

"Kenapa yang lain?apa karna gara-gara cowok yang pelukan sama Lo kemarin?"tanya Dion dengan nada kecewa.

"Cowok?pelukan?"

"Iya Maura kemarin sore gue liat lo pelukan sama cowok dideket taman kota."

"Itu sahabat aku."

"Apakah cowok itu Aditya Reynaldy sahabat lo?"

"Iya."

"Lo masih suka sama dia?"tanya Dion dag dig dug takut Maura masih mencintai Adit.

"Enggak."

"Oke kalo gitu lo gak punya pacar,dan gue juga gak punya pacar jadi hari ini kita resmi jadian!"Ucap Dion tersenyum hangat kearah Maura.

Baru kali ini aku liat senyum hangat dari kamu Kak.kalo boleh jujur aku emang suka sama kakak.Batin Maura dalam hati.

"Emang aku bisa nolak?"

"Kan gue udah bilang gak ada penolakan."

"Yaudah kalo gitu iya."Ucap Maura pasrah.

"Kita foto bareng buat mengabadikan hari jadian kita."
Lalu Dion pun mendekat kearah Maura dan mereka berfoto bersama.

"Sini handphone lo."Ucap Dion menjuluran tangannya.

"Buat?"tanya Maura menaikkan satu alisnya.

"Ck!Dasar lola!ya buat save nomor telepon,id line,pin Bbm,sama media sosial lainya."Decak Dion.dan Maura memberikan ponselnya.

"Rumah lo dimana?"tanya Dion.

"Dijalan Mawar no.18"ucap Maura,dan Dion kembali melajukan mobilnya.

***

Mereka sudah sampai didepan gerbang rumah Maura.

"Makasih Kak,Mau mampir dulu?"tawar Maura berharap Dion tidak mampir kerumahnya.

"Boleh."Ucap Dion mantap.
Maura menelan ludahnya dengan susah payah merutuki dirinya yang menawarkan Dion mampir,Awalnya Maura pikir Dion akan menolak tawaranya namun semuanya sudah terjadi untuk apa menyesal.

Dion memarkirkan mobilnya dipekarangan rumah Maura.lalu turun dengan sigap dia membukakan pintu mobil untuk Maura.

Maura berjalan menuju pintu depan Dion mengikutinya dari belakang.tangan Maura bergetar saat memegang handle pintu.

Ceklekk!

Maura membuka pintu dengan perlahan melihat seisi rumah kosong hanya ada Bi Mira asisten rumah tangga rumah mereka yang sedang memasak didapur.
Maura menghela nafas lega.

Friendship Or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang