04-Berawal Dari Tatap

58 13 0
                                    

Semua rasa ini awalnya adalah dari mata,dari mata kita bisa merasakan kuatnya cinta,dan kita juga bisa melihat keseriusan,kejujuran,dan kesungguhan

Author Pov

Sampai disekolah mereka turun dari mobil,setelah membukakan pintu untuk Maura,Dion langsung mengandeng tangan Maura.

Seluruh siswa dan siswi yang melihat adegan tersebut langsung berbisik-bisik tidak jelas.

"Gak usah takut aku disamping kamu sayang."bisik Dion.dan Maura menganguk mengabaikan orang yang berbisik-bisik gak jelas.

Dion mengantar Maura sampai keruang kelasnya.

Ada hubungan apa lo Ra sama kak Dion?Nessa bertanya-tanya dalam hati.

"Nessa!kenapa ngelamun?"tanya Maura melambaikan tangannya didepan wajah Nessa.

"Hah?ngalamun enggak kok Ra."Jawab Nessa tersenyum masam.

"Maura!"Ucap seseorang dari belakang Maura.

"Nayla!pagi."Ucap Maura tersenyum manis.

"Pagi juga.Ehh pagi Ness."

"Pagi juga Nay."

*
Bel masuk berbunyi dan pagi ini kelas X sudah mulai belajar.
Seorang guru perempuan masuk keruang kelas bersama seorang laki-laki yang mengunakan seragam.

"Pagi anak-anak perkenalkan nama ibu Tamy Angelina ibu adalah wali kelas kalian,hari ini kalian kedatangan murid baru,silahkan mulai perkenalan."Ucap Bu Tamy menyuruh laki-laki disampingnya memperkenalkan diri.

"Perkenalkan nama saya Aditya Reynaldy,saya pindahan dari yogya."

"Sa,Itu Adit sahabat kita."ucap Maura menepuk bahu Nessa pelan.dan Nessa hanya bergeming menangapi Maura.

"Adit silahkan kamu duduk dikursi yang kosong."Ucap Bu Tamy.
Kemudian Adit duduk dikursi yang kosong tepat dibelakang Maura.Adit duduk dengan Farrel.

*

Bel istirahat berbunyi Maura,Nessa,Adit,dan Nayla keluar kelas menuju kantin,namun saat Maura keluar dari kelas Dion sudah duduk dikursi panjang yang ada didepan kelas Maura.

"Sa,Nay,Dit kalian duluan aja."Ucap Maura dan mereka pergi kekantin duluan.

Maura menghampiri Dion lalu duduk disampingnya,Dion yang menyadari kedatangan Maura langsung tersenyum menatap mata indah Maura yang berwarna hitam.
Maura menundukan kepala meyembunyikan semburat merah dipipinya.

"Ck!Kamu merona gitu bikin gemesin deh Yang,jadi pengen nyubit."Decak Dion sambil berusaha mencubit pipi Maura,namun gagal karna Maura menepisnya.

"Jangan nambahin merahnya dong kak."Ucap Maura mengerucutkan bibirnya kedepan.

"Kantin yuk laper."Ajak Dion seraya menarik tangan Maura.

*

Sampai dikantin Dion duduk dikursi yang masih kosong lalu memesan bakso dua porsi,dan lemontea dingin untuk mereka.

Dari pojok kantin Nessa melihat kebersamaan mereka dan itu membuatnya menyimpan sedikit kebencian dihatinya untuk Maura.

Dion dan Maura langsung menyantap bakso mereka yang baru diantar oleh pelayan kantin.
Mereka makan ditemani dengan canda tawa yang semakin membuat Nessa cemburu.

Cemburu?Mungkin itu yang dirasakan Nessa sekarang karna tanpa disangka Nessa menyukai Dion.

Bel masuk berbunyi membuat seluruh siswa berlarian menuju kelasnya masing-masing.
Maura dan Dion sudah kembali kekelas masing-masing.

Friendship Or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang