Chapter 2

245 23 8
                                    

“Karena hidup selalu memiliki alasan tertentu untuk bahagia…”







#D.O

Aku melukismu…
Di selembar kertas putih…
Kehangatan senyummu membalut hatiku…
Apakah ini cinta?
Aku dapat melihatmu sekalipun mataku tertutup…
Aku dapat mendengarmu sekalipun telingaku tertutup…
Aku bahkan dapat merasakanmu, sekalipun kita terpisah sangat jauh…
Apakah hal ini dapat dikatakan cinta?
Aku dapat memanggilmu…
Menyentuhmu…
Dan memelukmu dalam mimpiku…
Apakah aku mencintaimu?

09 December 2016, Jeju, South Korean
Winter, 07.45 am, HanYeon Art High School

Benturan keras yang pernah terjadi karena kecelakaan yang kualami setahun yang lalu, kini mengakibatkan saraf mataku mulai rusak dan aku mengalami kebutaan. Tak ada seorang pun yang ingin berteman denganku, sejak mataku mengalami kebutaan. Aku benar-benar mengalami kesepian sejak saat itu.

Segalanya kulewati dengan kesendirian. Kehidupan yang menurutku sangatlah tak wajar bagi seorang siswa SMA yang seharusnya menghabiskan waktu bersama teman-teman, sahabat dan kekasihnya untuk sekedar belajar bersama atau bermain di dunia luar yang sangat luas itu. Dan aku justru hanya bisa terdiam membisu sendirian didalam sebuah ruangan hampa.

Kakakku, Song Jong Ki, hanya dialah satu-satunya harapanku, satu-satunya tempatku bergantung, satu-satunya orang yang melindungiku saat seluruh dunia membuatku terluka. Aku rasa, tanpanya aku tak kan bisa bertahan hidup di dalam dunia baruku yang seperti ini.

Ia adalah seseorang yang membuatku bernafas ketika hidupku dalam kesulitan, seseorang yang datang seperti mimpi ketika aku menangis dalam tidurku, dan seseorang yang selalu mendekapku erat dengan pelukan hangat. Aku akan selalu tersenyum untukknya, meski segalanya terasa menyakitkan. Karena aku tak ingin membuatnya lebih menderita dari siapapun di dunia ini. Aku berjanji akan hal itu.

***

Seorang pria yang bernama D.o, secara diam-diam sering memperhatikan Song Hye Sun, saat Song Hye Sun sedang berlatih piano di ruang musik, seorang diri. Ia bahkan sering melukis wajah Song Hye Sun secara diam-diam. Ia seperti penasaran akan sosok wanita yang dapat memainkan piano dengan suara yang sangat indah, tanpa menggunakan indera penglihatannya sama sekali.

Sejak saat itu, D.o mencoba mencari tahu segalanya tentang Song Hye Sun,  namun lambat laun ia justru memiliki perasaan yang lebih dari sekedar penasaran akan sosok wanita yang dapat memainkan piano tanpa menggunakan indera penglihatannya itu sama sekali.

Kesepian yang Song Hye Sung rasakan saat ini, berubah sejak kehadiran D.o di hidupnya. Ia merasa bahwa D.o adalah anugerah yang sengaja dititipkan oleh tuhan untuk menemani kesepiannya, dan begitu juga sebaliknya bagi D.o.

D.o merupakan seorang anak Wali kota di kota Jeju. Ia adalah seseorang yang sangat tak menyukai keramaian, politik, hukum, dan segala yang berhubungan dengan pemerintahan. Ia juga tak mudah mempercayai orang, tak pernah memiliki tujuan hidup, dan tak pernah mengetahui arti kehidupan. Ia adalah pria tampan kaya raya yang selalu hidup dalam kesepian. Tetapi, semenjak ia mengenal Song Hye Sun, ia merasa segalanya telah berubah menjadi lebih berharga dan memiliki makna tersendiri bagi hidupnya.

Ia adalah seorang pria yang ambisius dan tak banya bicara dalam mencapai tujuan yang ia inginkan. Tak pernah mengenal arti kasih sayang karena kesibukan keluarganya dalam urusan politik dan pemerintahan. Kakaknya juga merupakan seseorang yang sangat misterius dan sangatlah sulit untuk ditebak. Dan seluruh anggota keluarganya sangatlah tidak memperdulikan satu sama lain, mereka seakan-akan hanya hidup dalam kesibukannya masing-masing.

WHYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang