Chapter 19

73 9 0
                                    

“Karena setidaknya aku telah merasakan lelahnya berjuang, meskipun pada akhirnya aku tak bisa mendapatkan apa yang telah kuperjuangkan…”











#KAI

Aku mencintaimu…
Berawal dari hari yang sederhana…
Apa kau masih mengingatnya?
Waktu yang telah berlalu cukup lama…
Mengapa kita harus bertemu kembali dalam situasi seperti ini?
Aku menyesali ini…
Untuk pertama kalinya seumur hidupku…
Apakah kita hanya akan berakhir seperti ini?
Haruskah aku menyembunyikan hatiku yang telah hancur…
Untuk tetap dapat bersamamu?
Atau pergi dan menghilang selamanya…
Dari hari yang berawal sederhana denganmu…

15 July 2023,  Seogwipo, Jeju Island, South Korean
Summer, 08.27am, Jeju Toscana Hotel

Empat tahun berlalu begitu saja. Aku telah menamatkan kuliahku dengan menjadi sarjana kedokteran termuda di kampusku, dan begitu juga dengan Kai. Perjuanganku belajar mati-matian seakan terbayarkan begitu saja setelah aku mendapatkan predikat sebagai mahasiswa dengan nilai IP tertinggi di Sungkyukwan University, sekolah kedokteran terbaik Korea.

Setelah wisuda, aku memilih untuk bekerja sama dengan Lay, yang baru saja kembali dari Inggris. Dia belum menyelesaikan kuliahnya di University Of Oxford, ia hanya mengambil cuti beberapa minggu saja untuk mengurus kerja samanya denganku, dirumah sakit yang telah diwariskan oleh ayahnya Kim Yoo Jung kepadanya. Selama ia belum menamatkan kuliah kedokterannya di Inggris, maka aku yang akan menggantikan posisinya di rumah sakit itu.

Hari ini, Lay menggelar party menyambut kepulangannya dari Inggris. Tidak dirayakan secara besar-besaran, hanya mengundang beberapa teman dekat semasa SMA. Lebih tepatnya, ini terlihat seperti sebuah reuni murid-murid Starlight Class, karena hampir semuanya hadir, kecuali Chanyeol dan Sehun.
Aku bahkan sempat berbicara dengan Suho yang juga baru saja kembali dari California, Amerika Serikat. Rencananya ia akan mengambil kuliah S2  jurusan ekonomi dan bisnis di Harvard University. Kemudian setelah itu ia akan melanjutkan bisnis besar milik ayahnya, dan mencoba membuka bisnis real estate di korea.
Sedangkan Jungkook, ia memilih untuk menjadi seorang dosen di salah satu universitas ternama di Seoul.

Walaupun rumahku masih berdampingan sangat dekat dengan rumahnya, tapi hari ini adalah hari pertama kali aku menemuinya sejak perpisahan SMA empat tahun yang lalu. Dan hal yang paling mengejutkan, ia berencana akan menikahi Kim Soo Hyun setelah ia menyelesaikan sarjana S2 yang sedang diambilnya tahun ini.

***

“Kai! Kenapa kau membohongiku?”, tanyaku kepada Kai, dengan sedikit mabuk karena wine beralkohol yang kuminum.

“Memangnya aku berbohong soal apa? Sebaiknya kau kembali saja ke kamar, kau sepertinya mabuk berat. Disini banyak pria nakal bermata mesum, jadi berhati-hatilah”, ucap Kai menghawatirkan aku yang setengah sadar, setengah mabuk.

“Apa ayahmu sudah berhasil keluar dari penjara?”, tanyaku lagi pada Kai, namun kali ini ia hanya terdiam dan melihatku.

“Kau memilih berkuliah di bidang hukum, karena kau ingin menjadi seorang pengacara untuk membebaskan ayahmu yang sudah empat belas tahun berada di penjara, bukan?”, tanyaku lagi, dengan keadaan mabuk yang semakin parah.

“Kim Seol Hyun! Tolong antar Hye Sun ke kamarnya, dia terlihat sangat mabuk berat, berdiri tegap saja sudah tidak bisa”, ucap Kai, meminta Kim Seol Hyun untuk mengantarku kembali ke kamar penginapan. Aku tahu, dia melakukannya karena menghindari diri dari pertanyaanku.

“Dengar Kai, cara seperti itu adalah kekanak-kanakan. Pilihan hidupmu, kau yang menentukan, jadi jangan memilihnya berdasarkan emosimu sesaat saja”, ucapan terakhirku pada Kai, di pesta yang semakin larut malam dan gemerlap bintang yang menghiasi langit malam dengan begitu sempurna.

WHYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang