Chapter 24

70 9 0
                                    

"Karena melepaskan adalah bagian tersulit dalam hal mencintai, meskipun itu untuk orang yang kita sayangi..."









#IRENEPART2

Air mata jatuh karena aku mencintaimu...
Pelukmu yang hangat...
Aku ingin merasakannya sekali lagi...
Seumur hidupku...
Memori yang terus menghilang...
Cinta yang perlahan mulai rapuh...
Aku akan tetap berada disini...
Hanya berdiri disisimu...
Bukan untuk di hatimu...
Menyembunyikan air mata yang telah terjatuh...
Dan mengatakan segala kenangan yang telah terlupakan...

30 December 2026, Seoul, South Korean
Winter, 10.17 pm, Jeju Island

Sampai pada malam pesta pertunangan Chanyeol dan Suzy yang diadakan di sebuah kapal pesiar termewah di pulau Jeju. Akhirnya, Irene menyerah atas segala usaha yang ia lakukan selama ini untuk memulihkan ingatan Chanyeol, dan ia juga menyerah atas perjuangan cinta-nya yang sia-sia kepada Chanyeol.

"Karena sebuah insiden yang tidak bisa diselamatkan, sehingga semakin ia tidak bisa, ia menyerah pada dirinya sendiri. Seolah-olah tidak ada yang terjadi, tapi aku tahu dalam hati kecilnya, ia sangat kelelahan mengejar sesuatu yang pernah dimilikinya dulu. Ia merasa terpukul dan ia hanya menutupi itu dengan senyum di wajahnya...", gumam IU pelan, pada G-Dragon yang tepat berada di sebelahanya. Ia mengatakannya saat melihat Chanyeol sedang memasangkan cincin pertunangannya ke jari manis Suzy, sementara Irene hanya berdiri melihat dan menahan tangisnya, lalu berusaha menutupinya dengan senyum terpaksa. D.o yang berdiri dibelakangnya hanya berusaha memegangi tubuh Irene yang tak lagi berdaya saat melihat kejadian tragis itu. Setelah acara pertukaran cincin berakhir, Irene memutuskan untuk menenangkan dirinya sejenak di ruangan yang sepi.

Berkali-kali Irene menghantukkan kepalanya ke dinding yang tepat berada di belakangnya. Air matanya mengalir deras setelah memastikan bahwa pria yang selama ini ia cintai bersama dengan wanita lain, yang tidak lain adalah kakaknya sendiri. Ia sempat bercermin sebelum pergi untuk memberikan ucapan selamat atas pertunangan kakaknya dengan mantan kekasihnya. Dan ada sesuatu yang membuatnya sangat terkejut. Ia melihat dirinya sendiri di dalam sebuah cermin berembun basah, tangannya menyentuh, berusaha menghilangkan embun itu agar dirinya semakin jelas terlihat di cermin itu. Sekarang ia tahu, ia bukan lagi Song Hye Sun yang dulu. Saat ia memutuskan untuk menjalani hidupnya sebagai Irene, saat itu jugalah ia tahu masa depannya sudah berubah. Walaupun enggan, tapi ia harus melupakan masa lalunya sebagai Song Hye Sun untuk dapat menjalani hidupnya sebagai Irene.

"Seburuk apapun ini akan berakhir setidaknya kau telah mencoba, dan itu akan lebih baik dari pada tidak sama sekali. Jadi... tidak apa-apa", ucap IU yang tiba-tiba saja datang menghampiri Irene.

"Kita mungkin masih bisa merubah keadaan, tapi kita tidak bisa merubah takdir. Kalau kau percaya seseorang itu adalah takdir untukmu, maka kau harus percaya kalau seseorang itu akan kembali padamu. Entah itu sepuluh tahun atau ribuan tahun lagi, yang namanya takdir, akan selalu memiliki jalannya sendiri untuk kembali", bisik IU yang kini mulai mempengaruhi pikiran Irene.

"Dan bagaimana kalau dia bukan takdir untukku, sementara aku telah menunggunya untuk kembali seumur hidupku? Apakah itu bukan seperti orang bodoh? Mengapa seseorang saling mencintai saat mereka tahu mereka akan bepisah? Mengapa seseorang mencintai orang lain saat ia tahu bahwa mereka tidak bisa mendapatkannya kembali? Kalau kau menjadi sepertiku, aku yakin kau tidak akan mengatakan semua hal itu dengan sangat mudah. Aku yakin kau akan memikirkannya berulang kali untuk mengatakan hal yang kau sendiri tak pernah mengalaminya. Kau tidak cukup tahu perasaanku untuk mengatakan semua omong kosong itu", Irene menatap mata IU dengan sangat tajam, dengan berkaca-kaca. Ia menggelengkan kepalanya kuat, berusaha melenyapkan semua pikiran itu dalam kepalannya. Dan akhirnya ia hanya menangis dalam diam.

WHYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang