25

736 90 8
                                    

"LAY?!"

Teriakan Xiumin terdengar jelas mengulang di telinga mereka semua. Mereka yang tengah melawan para musuh sedikit terperangah saat mendengar teriakan Xiumin yang menyebut nama Lay. Ada apa dengan Lay? Apa yang terjadi pada Lay? Pertanyaan itu terus terulang dalam benak mereka yang tak tahu dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Mereka kehilangan Lay?

Awan hitam terus menyelimuti Seoul yang tengah menjadi medan perang dadakan ini. Aspal yang semula berwarna hitam, sekarang berubah menjadi merah bercampur hitam pekat akibat darah yang tumpah di atasnya. Bau amis dan anyir darah mendominasi hingga siapapun yang menciumnya pasti akan memuntahkan isi perutnya.

"Ada apa dengan Lay hyung?!" Chanyeol berteriak.

"Aku juga tidak tahu. Xiumin Hyung—" Luhan tak melanjutkan kata-katanya.

"Mungkinkah—Lay Hyung..." Jawab Sehun ragu-ragu.

"Tidak mungkin!" Sergah Baekhyun.

Sementara itu, Yang lainnya tengah kewalahan sekaligus keheranan karna teriakan Xiumin yang memanggil nama Lay. Mereka panik, dan takut terjadi apa-apa kepada saudara nya. Mereka hanya bisa berharap bahwa Lay baik-baik saja.

"Ada apa dengan Lay?" Suho bertanya di sela melawan musuh.

"Aku tidak tahu, Suho Hyung. Tapi aku merasakan firasat buruk," ucap Tao.

Tao menjentikan jari, hingga waktu pun terhenti. Mereka terdiam lalu saling bertatapan, seolah mencari jawaban di raut wajah Tao. Mereka mengerutkan dahi saat Kai tiba-tiba menjentikan jarinya, mendapatkan secercah cahaya dalam pikirannya—ide— .

"Aku takut terjadi apa-apa kepada Lay Hyung, kalau begitu aku akan berteleportasi ke sana!" Kai berinisiatif untuk menemui mereka di sana. Suho mengangguk sebagai tanda ia mengijinkan. Mereka berdua hanya bisa melihat asap putih selepas Kai meninggalkan mereka berdua.

Semoga Lay baik-baik saja. Batin Suho.

.
.
.

"Belum terlalu parah ternyata," Tiffany menyerigai di akhir kalimatnya.

Tiffany baru saja mendarat ke dunia manusia. Ia sendirian. Tanpa membawa senjata. Ia berjalan dengan santai. Entah kenapa disekitar nya keluarlah aura hitam yang pekat, di tambah angin yang cukup membuat rambutnya berterbangan kesana kemari.

"Ini saatnya?" monolognya.

Di saat bersamaan angin bertiup kencang hingga membuat semua heran sekaligus kebingungan. Pasalnya Sehun— Joong Ki dan Yura pun— tak mengeluarkan kekuatan nya sebesar itu. Bahkan Sehun hanya membuat hembusan angin kecil agar bisa mengecoh lawan. Ia melakukan itu agar ia tak terlalu kelelahan akibat mengeluarkan banyak tenaga.

Pertanyaannya sekarang adalah... Siapa yang membuat angin sebesar ini?

"Siapa yang membuat angin seperti ini?" Tanya Goo Nam yang meninggalkan pertarungan nya sesaat setelah angin itu bertiup ke arahnya.

"Kau tak perlu tahu siapa yang membuat angin ini, bocah. Sekarang fokus saja melawan ku!"

Seorang Fairy yang menjadi lawan Goo Nam, memberikan instruksi agar Goo Nam fokus pada nya. Ia tak mau usaha 'Ratu' nya itu sia-sia hanya karna Goo Nam menyadari keanehan pada angin ini. Fairy itu menyerigai, ini baru permulaan. Sekarang, perang yang sebenarnya baru akan terjadi.

"Bersiaplah untuk mati, Han Goo Nam!" Desisnya.

Sementara Hae Jung cs merasa kewalahan menghadapi para Vampire yang memang tak terlalu banyak. Walaupun tak banyak tapi mereka tetap kewalahan. Tak ada jeda dalam memenggal kepala Vampire yang berusaha menyerang mereka. Mereka tak ingin kehilangan nyawa dalam perang ini. Mereka ingin bertarung sampai titik darah penghabisan. Mereka tak mau terjadi kekalahan dalam perang ini.

Find Them; Twelfth Werewolf Missing [EXO FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang